Tigapuluh tiga. Hopeless

Start from the beginning
                                    

"Dari awal ini memang salah, untuk apa orangtua kita bersama jika tidak saling mencintai? Untuk apa mama melahirkan kita berdua hanya untuk merasakan banyak kesedihan? Untuk apa mereka memberikan kenangan manis disaat keduanya akan pergi meninggalkan?"

Kean terdiam, Nabila mengatur nafasnya. Ia akan menumpahkan semua yang selama ini dipendamnya.

"Dan di saat semuanya pergi, kenapa hanya saya yang disalahkan? Kenapa saya yang disudutkan? Tidakkah kalian tahu, bagaimana terpuruknya saya dulu? Dan setelah Tuhan memberikan saya sedikit kebahagiaan, kenapa malah anda yang merebutnya? Anda yang dulu dengan seenaknya pergi dan meninggalkan saya. Apa sebenarnya hak anda?"

"Saya juga salah, seharusnya saya tidak menyeret lelaki menyebalkan itu masuk ke dalam kehidupan saya yang penuh drama. Hehh, kenapa saya tidak mati saja dulu? Kenapa saya masih bertahan dan mengetahui kenyataan bahwa kakak saya adalah seorang pembunuh? Dan lebih parahnya lagi, pembunuh ini ingin membunuh kekasih saya. Cukup, saya tidak akan membiarkannya"

Buku tangan Kean mengeras. Jadi, ini semua kesalahannya? Lalu apa gunanya ia menjaga adiknya ini secara diam-diam selama ini dan terus menyayanginya, tetapi adiknya bahkan menyalahkannya sekarang?

Seakan ada yang merasukinya, Kean memukuli Nabila, ia tidak perduli siapa lagi yang dia pukuli itu. "Arghhh stop! Kakkk stop! Hikss"

Tubuh Nabila sakit begitu pula hatinya. Ia tidak kuat dengan semua pukulan yang tertuju padanya. Seharusnya ia senang, mungkin ia akan mati sebentar lagi. Tapi, ia masih harus menyelamatkan Khalil. Nabila tidak mau lelakinya itu mati karena masuk ke kehidupannya.

Bugh

Satu pukulan menyerang tengkuk Kean. Mata Nabila membulat, mengetahui siapa yang memukul kakaknya "lil.."

Khalil tersenyum kecil, ia hanya menggunakan sedikit tenaganya, tapi entah kenapa tubuhnya sudah selemas ini. "Makasih"

Nabila tidak ingin membuang waktu lagi, Kean sedang kesakitan dan ini waktu mereka untuk pergi sesegera mungkin.

Nabila mencoba untuk mengangkat badan Khalil ke punggungnya seperti tadi. "Ampun lil, gue nggak kuat lagi"

Nabila memutuskan untuk memapah lelaki itu saja, dan bersyukur kaki Khalil masih sedikit kuat.

Srakk

Tubuh Khalil lagi-lagi tertarik. Nabila menoleh dan mendapati Kean menarik tubuh lemas Khalil. "Kalian pikir kalian sudah berhasil? Dasar bodoh! Saya tidak selemah itu"

Nabila maju, ia berniat mengambil alih badan Khalil dari Kean. Namun dengan cepat, Kean mundur dan membuat mereka berdua berada di bibir jurang. Dan jangan lupa, ujung pistol yang sudah melekat pada pelipis Khalil.

"Nonono.... Jangan maju adikku yang manis, atau kekasihmu ini akan ku tembak dan jatuh ke jurang. Ohhh pasti sangat menyakitkan"

Tangan Kean menyangga tubuh Khalil, sedikit repot tapi ini jalan satu-satunya ia bisa menyingkir dari bibir jurang ini.

"Bagaimana jika kamu menyingkir dan membiarkanku membawa pergi kekasihmu ini untuk ku bunuh? Simple bukan?"

"Kasih Khalil ke aku dan aku biarin kakak pergi dari sini. Sebelum polisi sampai dan nangkep kakak. Tapi aku mohon, jangan apa-apain Khalil"

Kean berdecih, segitu sayangnya adiknya kepada pemuda itu? Kean tidak terima rasa sayang Nabila terbagi untuk pemuda itu.

"Oke, kamu minggir dan saya akan berjalan bersama kekasihmu itu ke belakang sana. Saya pastikan aman, asal kamu tidak sedikit pun mendekat."

[FINISHED]Kapten Basket vs Vlogger CantikWhere stories live. Discover now