10 : Gue Bajingan!

657 65 5
                                    

Kriing!!!
Kriing!!!
Kriing!!

Mimpi yang indah untuk Rain, seperti enggan untuk kembali pada alam nyatanya. Suara alarm di kamar nya terus saja berbunyi, meneriaki Rain yang masih betah memejamkan mata. Wajar jika ia tidak mau bangun dari tidurnya itu, mungkin dalam mimpinya ia sedang bersama Rainy.

Wajah terakhir yang ia lihat sebelum menutup matanya adalah Rainy. Ucapan indah yang terakhir ia katakan adalah untuk Rainy, jadi tidak salah lagi, Rain sedang memimpikan dia.

Hingga beberapa saat, entah berapa kali bunyi bel tak berguna untuk membangunkan Rain, akhirnya ia terbangun.

"Sial! Kenapa gak ada yang ngebangunin gue!!"

Kesal Rain mendapati dirinya terlambat bangun di hari senin.

Rainy ternyata sudah bangun dari tidurnya sejak lama, ia sengaja tidak membangunkan Rain, karena tidak tega membangunkannya dalam keadaan pulas.

Setelah kejadian kemarin, Rain nampaknya butuh kualitas tidur yang baik, maka dari itu Rainy mendiamkan Rain begitu Saja.

Ia langsung menuju dapur, untuk membuat sarapan bersama ibunda Rain, tante Dian. Sekalian, Rainy pun membuatkan sarapan untuk Rain.

Maka tinggallah Rain sendirian di kamar nya. Asik tidur di sofa dengan dunia seru miliknya di dalam mimpi.

"Apa yang harus gue lakuin, astaga hari ini upacara bendera! Sial!."

Rain mengawali kesadarannya dengan sedikit marah-marah karena waktu, ia begitu kesal dengan keterlambatan yang terjadi.

Tanpa basa-basi, Rain langsung menuju kamar mandi, dan bersiap untuk berangkat ke sekolah.

"Ok, mantap, sudah rapi dan ganteng."

Rain mengoceh pada pantulannya sendiri di depan cermin. Rain kembali tergesa-gesa untuk segera berangkat menuju sekolah.

Sambil berjalan menuruni anak tangga. Rain meneriaki ibunya yang sebenarnya sudah sedari tadi pergi ke kantor.

"Mah, mamah.. Rain mau berangkat nih... Mamah dimana?!"

Rain tak henti-hentinya menyuarakan ibunya di seluruh ruangan rumah, sampai akhirnya mendarat suara Rain di dapur yang masih terdapat Rainy di sana.

Rainy berjalan kearah Rain dengan membawa nampan yang di atasnya terdapat piring dan segelas susu. Intinya paket sarapan untuk si tampan Rain.

"Tante udah berangkat Rain, katanya semangat sekolahnya, dan jangan nakal"
Rainy menyampaikan titipan salam dari ibunda Rain.

"Yah mamah kebiasaan" Rain, cemberut.

Dengan nada dan wajah yang sedikit lesu, Rain menghela nafas panjang karena kebiasaan ibunya yang tidak pernah menemani anaknya pergi sekolah.

"Pengen rasanya sekali aja, aku sekolah, cium tangan mamah dan pamit sama mamah." harap Rain.

Rainy yang mendengar itu merasa simpati dengan Rain.

"Yaudah, sekarang kamu cium kening aku aja, gimana?"

Rain terperanga, ia tidak menyangka Rainy akan memberikan tawaran menarik itu.

"Boleh!" Rain, antusias.

"Bacanda aku, udah Ini makan dulu sarapannya, soalnya tante yang bikin"
Ucap Rainy bohong.

Rain yang mendengar itu bukannya mendekat untuk mengambil sarapannya, tapi Rain malah mendekat dan memegang kepala Rainy sambil sedikit membungkuk.

Rainy RainWhere stories live. Discover now