4 : Lakukan lagi Rain!

1.3K 116 30
                                    

_________________________________

Vote nya dulu ya, biar gak lupa ;)

Vote nya dulu ya, biar gak lupa ;)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Flash back

Rain mendadak mematung diri. Tubuhnya seperti membeku seketika. Bagaimana tidak, tiba-tiba terdapat seorang wanita dari dalam lemari pakaiannya.

Bagaimana bisa? Entahlah, yang jelas denyut nadi Rain berdetak tidak karuan, seperti genderang mau perang.

Tapi setelah beberapa saat mereka saling berdiam diri. Rain baru tersadar, bahwa ia mengingat sosok wanita itu, dia masih mengenalnya.

Rain tidak lupa dengan mata sendu, pandangan yang sayup, kulit putih, rambut indah bergelombang, dan bibir itu, ya bibir itu.
Merah merona, lembut, tipis dan manis pernah mengecup Rain. Mencuri first kiss miliknya.

Ia juga masih mengingat jelas bagaimana suara wanita itu membuat Rain berpacu memburu syahwatnya. Ia masih tahu betul apa yang di ucapkan wanita tersebut waktu itu. "Jangan takut, aku tidak akan menyakiti mu, cukup nikmati saja"

Hal itulah yang membuat rain begitu terpesona dengannya. Lalu dengan terbata-bata, Rain mengeluarkan kata keheranan pada Rainy.

"Ke, kenapa kamu ada di lemari ku? Sejak kapan kamu ada disini?, Bagaimana kamu bisa masuk kesini?"

Setidaknya pertanyaan itulah yang mungkin umum akan ditanyakan oleh mereka ketika berada pada situasi seperti saat itu.

Meskipun begitu, mata Rain tetap tidak bisa diatur, pandangannya tidak sedikitpun kabur dari Rainy.
Kedua bola matanya terpaku menatap Rainy.

Sampai-sampai, Rain tidak sadar bahwa ia hanya memakai celana kolor saja dihadapan Rainy. Oh astaga.

Begitupun Rainy, ia mematung dirinya hanya untuk memandangi Rain. Entah kenapa, ia sadar bahwa ada perasaan lain dalam benaknya ketika targetnya adalah Rain.

"O,o.. God what the hell this!" Ucapnya, kikuk.

Ia baru tersadar, bahwa auratnya itu terpampang jelas dihadapan Rainy. Seketika Rain langsung menutupi area tubuh tertentu dengan kedua telapak tangannya.

Wajahnya memerah, bola matanya berputar tak tentu arah. Tangannya sesekali menggaruk kepala yang sebenarnya tidak gatal. Rain gugup sekali.

Rainy hanya tertawa kecil melihat tingkah Rain yang gelagapan. Lalu Rain secepatnya mengambil acak baju yang hendak ia kenakan. Dengan sibuk dan gugupnya Rain, ia terus mengobrak-abrik lemari pakaiannya itu, bahkan beberapa helai baju berjatuhan menimpa Rainy di bawahnya.

Tiba-tiba, Rainy keluar, sebelum Rain berhasil melarikan diri bersama pakaiannya. Rainy berdiri perlahan, melangkahkan kaki tepat dihadapan Rain. Tidak bisa berkutik, Rain semakin kaku.

Rainy mulai memantik api.
Tangannya menari indah menyelusuri setiap inci tubuh Rain.
Sentuhannya menembus pori-pori tubuh Rain.

Rain tidak bisa menolak untuk kedua kalinya, ia menghentikan kesibukannya itu, ia mulai menikmati apa yang dilakukan Rainy.

Rainy RainWhere stories live. Discover now