Prolog

6.6K 519 471
                                    

_

Vote dulu biar tidak lupa. :)

Follow Instagram

@oohaldy
@deret.kata

______

Tentang perjalanan cinta remaja yang penuh dengan konflik, drama dan misteri. Ini bukan kisah biasa pada umumnya, akan ada sesuatu yang tidak terduga di dalamnya, mungkin kamu akan berhenti di awal kisah, tapi kamu sungguh tidak akan mengetahui bagaimana akhirnya.

Cerita ini mungkin bagi sebagian orang akan dianggap aneh dan tidak bermutu dan mungkin akan sangat membosankan di awal part.

Tetapi, kisah sebenarnya akan dimulai dari berbagai permasalahan masa lalu yang sudah terungkap di bagian awal cerita.

Jadi tolong untuk tidak berhenti hanya dengan satu, dua atau tiga bagian cerita saja.

Konflik, drama, dan berbagai hal baru termasuk tentang pengetahuan Psikologi dan puisi, serta quotes yang akan membuat bucin bersama.

Kisah ini juga ditulis berdasarkan riset yang kemudian di bumbui dengan emosi yang bisa membawa pembaca merasakan perasaan sesungguhnya yang sedang terjadi di dalam kisah ini.

Tapi saya sadar, tulisan ini masih jauh dari kata sempurna, maka tolong berikan komentar yang membangun untuk sama-sama kita perbaiki.

Semoga kalian menyukainya! :)

Jangan lupa, tinggalkan jejak setelah membaca. Follow, Vote, Komen, dan share agar semakin semangat untuk menulis dengan lebih baik lagi.

Terimakasih.

Salam, Sehelai Rindu dari kejauhan...
______________________________________

Seperti murid SMA pada umumnya, kegiatan berburu waktu menuju ke sekolah di pagi hari menjadi sesuatu yang lumrah. Begitu pun dengan Rain Adiwijaya, putera tunggal dari pasangan Dian Pitaloka dengan Adiwijaya. Remaja berusia 18 tahun ini, kini duduk di kelas dua belas SMA, tepatnya ia bersekolah di SMA Pelita, Jakarta.

Pagi ini, Rain sedikit telat menuju sekolah. Maklum tidak ada yang membangunkannya. Hidup serba berkecukupan, membuat Rain tidak perlu lagi khawatir dengan kebutuhannya yang selalu serba terpenuhi. Misalnya saja, sarapan pagi yang selalu tersedia dengan berbagai menu yang sehat. Meskipun sebenarnya yang dibutuhkan Rain adalah kasih sayang orang tua yang lengkap, yang sudah lama ia tidak dapatkan semenjak terjadinya perceraian, semasa ia masih berusia tujuh tahun.

Ayahnya tidak memberi kabar sampai kini, ibunya terpaksa menjadi sibuk sebagai seorang wanita karier yang harus menafkahi dirinya dan Rain.

Dengan sangat tergesa, Rain pergi meninggalkan rumah yang nampaknya sudah kosong, hanya ada Rain dan bibi Asisten Rumah Tangga di dapur.

"Mah, aku berangkat dulu yah," teriak Rain, "jas hujannya gak aku bawa, tapi aku simpan di kursi depan rumah, dadah mamah sayang." Teriak Rain, meng-halu.

Memang benar, Rain selalu seperti itu setiap pagi. Ia selalu berteriak, seolah berpamitan pada ibunya, padahal sebenarnya tidak ada ibu Rain di rumah. Kesibukan dan jadwal yang padat, membuat Dian harus rela meninggalkan sarapan pagi bersama putera semata wayangnya itu.

Meskipun demikian, Dian masih bertanggungjawab menjalankan tugasnya sebagai seorang ibu. Setiap pagi ia selalu membuatkan sarapan untuk Rain, meskipun sebenarnya ada bibi, tapi Dian berusaha sebisa mungkin untuk mencoba tetap ada untuk Rain. Diantaranya, mempersiapkan segala keperluan Rain di pagi hari. Seperti membuatkan sarapan, menyiapkan seragam, juga menyiapkan jas hujan untuk Rain, karena kebetulan, pagi ini hujan masih mengguyur kota Jakarta sejak tengah malam.

Rainy RainWhere stories live. Discover now