Tigapuluh satu. Flashback

Start from the beginning
                                    

Lucas yang harus bertanggung jawab tentang berubahnya Kean. Dia juga penyebab hidupnya Arya, si pembunuh dalam diri Kean.

Rachel harus melaporkan ini kepada atasannya, mereka harus mencari informasi sebanyak mungkin, jika perlu mereka harus meminta penjelasan dari ayah Lucas langsung.

Rachel bangkit, ia harus bersiap dan pergi menuju kantornya sekarang. "Kak, mau kemana?"

"Kantor"

Khalil menatap kakaknya yang tergesa, terbesit sedikit rasa lega di diri Khalil. Mungkin sebentar lagi masalah ini akan berakhir.

"Tapi gue nggak boleh diem aja. Gue harus pergi"

Khalil bersiap, ia mandi sebentar dan bergegas pergi ke rumah di tengah hutan yang tadi mereka kunjungi. Ia harus terus menelusuri rumah itu.

"Ma, Khalil pergi"

Khalil melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, tidak ingin membuang waktu lebih banyak lagi. 15 menit berlalu, Khalik sekarang sedang menaiki tangga menuju lantai dua.

Atensinya beralih ke sebuah ruangan yang pintunya sedikit lebih bersih dari pintu ruangan lain. Khalil melangkahkan kakinya dan berniat membuka pintu itu.

Sayangnya pintu itu terkunci dan tidak ada akses lain menuju ruangan di dalamnya selain pintu itu. Dengan keras, Khalil mendobrak pintu itu.

Khalil terkejut melihat ruangan di dalamnya. Ruangan ini penuh dengan foto Nabila, bisa Khalil lihat sepertinya foto-foto ini diambil dari Kean menghilang.

Di lain sisi, ia juga melihat beberapa foto dirinya dengan Nabila, termasuk saat pertama kali mereka bertemu. Ada juga di saat mereka pentas seni dan pertandingan basket.

Khalil yakin, ini pasti ulah Kean. Matanya beralih pada sebuah meja di sudut ruangan. Khalil kembali terkejut saat membuka sebuah album, dimana dipenuhi foto Kean dengan kakaknya, Rachel.

"Gue harus foto dan ngasih tau kak Rachel nih" Khalil pun mulai memotret seluruh ruangan menggunakan handphonenya dan mengirimkan pada Rachel.

Khalil pun keluar dari ruangan itu, ia kembali berjalan menelusuri lantai dua. Matanya menangkap sesuatu yang aneh di lantai satu. Setelah dilihat-lihat karpet di ruang tengah itu tidak rata.

Dengan segera, Khalil turun yang menyingkap karpet itu. Ia mendapati sebuah pintu, Khalil yakin itu pasti menuju sebuah ruangan di bawah tanah.

Lagi-lagi pintu itu dikunci, dan sialnya mnggunakan gembok yang cukup besar. Khalil pun berlari keluar rumah untuk mencari batu besar. Setelah dapat, Khalil langsung masuk dan mencoba menghancurkan gembok itu.

Usahanya belum juga berhasil, dan Khalil yakin ini sudah lewat 10 menit dari percobaan pertamanya. Tetapi ia harus terus mencoba agar gembok itu cepat terbuka.

"Gue harus bisa, gembok ini harus kebuka"

Tak

Gembok itu pun terbuka, Khalil buru-buru membuka pintu itu dan dengan perlahan masuk keruangan itu. "Gelap amat"

Khalil menghidupkan senter di handphonenya, ruangan ini memiliki lampu, berarti ia harus mencari saklarnya sekarang.

Khalil tak kunjung menemukan saklar itu. Daripada membuang waktu lebih banyak, ia memutuskan langsung mencari apapun yang ada di dalam ruangan itu.

"Ngantuk gue, ya allah mo tidur khalil"

Khalil mempercepat pencariannya, ia mau tidur. Dan dengan tidak sengaja, kaki belakangnya terpentuk dengan kaki meja.

[FINISHED]Kapten Basket vs Vlogger CantikWhere stories live. Discover now