15 : Different

4K 282 8
                                    

Aku tak mengerti arti cinta, sungguh. Jadi jangan berlagak seolah aku punya perasaan itu untukmu.

♥️Arabell♥️

Author

"Jatuh cinta? Y-yang benar saja! Mana mungkin aku jatuh cinta pada iblis sepertimu!"
Arabell mendorong kepala Ethan yang mulai mendekatinya, memberinya tatapan jahil diselingi kedua alis naik turun.

"Kalau bukan begitu apalagi namanya? Lagipula pipimu memerah sekarang."

Arabell terbelalak, menutup wajahnya menggunakan kedua tangan, "Jangan ngelantur! Aku tak akan pernah jatuh cinta pada iblis!"
Meskipun dia mengatakan pada Ethan bahwa yang dirasakannya pada pria itu bukan perasaan jatuh cinta. Tapi jantungnya yang berdetak keras saat ini seolah mendustai perkataannya.

Arabell sendiri belum pernah jatuh cinta pada siapa pun.
Itu sebabnya dia tak tau kalau yang dirasakannya itu benar perasaan jatuh cinta atau bukan.

"Hm, ya sudah. Kalau tidak jatuh cinta tak apa, kuharap itu benar. Ayo tidur, sudah malam. Besok kita akan kuliah lagi."

Membuka kedua tangannya dari wajah, Arabell menaikkan sebelah alisnya, tak mempedulikan perintah Ethan yang kini menepuk bantal di sebelahnya agar dia berbaring di sana, "Kau...akan kuliah juga?"

Ethan mengangguk, melingkarkan lengannya di pinggang Arabell yang sudah berbaring menghadapnya, "Aku kan mengantarmu. Jadi aku seolah kuliah juga."

Arabell memutar bola mata, "Kukira kau juga akan kuliah di sana!"

"Iblis sepertiku kuliah? Untuk apa?"
Ethan tertawa kecil, merasa konyol mendengar penuturan kekasihnya itu barusan.
Jika dipikir-pikir meskipun dia berwujud manusia, namun dia tak ada niatan sama sekali untuk melakukan aktivitas seperti manusia.
Sampai akhirnya dia bertemu Arabell, dan dia seolah sudah menjadi kekasih yang sebenarnya untuk gadis bermata biru kelabu itu.

"Aku kan gagal paham!"

"Iya, sayang, aku mengerti. Sekarang tidurlah."
Arabell mengangguk, membalas pelukan Ethan membiarkannya terlelap dalam dekapan pria itu seperti malam-malam sebelumnya.
Entah bagaimana hal tersebut seperti sudah menjadi kebiasaan untuk keduanya hingga mereka memasuki mimpi masing-masing.

👋👋👋

"Hai, Arabell."

"Halo, Arabell."

"Hai, Arabell mau ke mana?"
Arabell tak menjawab pertanyaan serta sapaan yang mendadak dilontarkan oleh murid-murid di kampusnya saat ini.

Dia malah menatap mereka heran, terlalu bingung menerima sapaan ramah dan pertanyaan itu.
Belum selesai dirinya memikirkan bagaimana itu bisa terjadi, seorang pria berjaket bomber tiba-tiba saja menghalangi jalannya sambil mengukir senyuman manis.

Belum selesai dirinya memikirkan bagaimana itu bisa terjadi, seorang pria berjaket bomber tiba-tiba saja menghalangi jalannya sambil mengukir senyuman manis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Silver Eyes [ON GOING]Where stories live. Discover now