38 : Solution

4.2K 242 50
                                    

Cinta sejati bukan hanya untuk manusia.

♥️Ethan♥️

Author

Raja Yama meneguk darah manusia jahat yang ada di gelas sloki berbentuk lebar berwarna emas, masih tak lepas memandangi seorang pria di depannya. Sudah terhitung sekitar lima menit berlalu sejak pria itu masuk dan mengatakan dia ingin bertanya sesuatu yang penting, tapi dia tak kunjung juga menyampaikan pertanyaannya, yang ada si pria malah terlihat gelisah tak menentu membuat Raja Yama kebingungan.

"Ethan? Kau baik-baik saja? Ngomong-ngomong, mengapa tubuhmu terbakar?"
Raja Yama yang sudah menghabiskan seluruh isi dari gelas tadi akhirnya membuka suara, menyentak lamunan Ethan hingga pria tersebut kini mengangkat kepala, bertemu tatap dengan iris jelaga milik Raja Yama.

"Maaf, Raja. Soal luka bakar ini, tak apa-apa, tak penting membahasnya. Ada yang lebih penting, dan hal itulah alasan dari kedatanganku ke sini. Ada hal yang ingin kutanyakan, Raja Yama, ini menyangkut hubunganku dan Arabell dan juga Edward si manvil."
Setelah mengucap janji pada sang kekasih, pikiran Ethan bekerja cepat memikirkan bantuan yang kira-kira bisa memberitahunya atas kecemasan yang melandanya dan sang kekasih. Raja Yama, hanya itu satu-satunya nama yang terlintas di otak Ethan. Dan dia yakin, Raja Yama merupakan orang yang tepat untuk memberitahu apa yang tidak ia tau, alhasil, setelah itu dia langsung berpamitan pada Arabell untuk menemui Raja Yama. Meski Arabell sempat menyuruhnya untuk menanyakan hal itu nanti karena kondisi luka Ethan belum juga membaik, tapi berkat kepandaian Ethan dalam menenangkan Arabell dengan kata-kata akhirnya Arabell pun setuju.

"Edward Terry?"

Ethan mengangguk pelan menjawab pertanyaan Raja Yama.

"Edward adalah rivalku sejak lama. Dia tak suka jika melihatku bahagia, seperti sekarang ini, dia sudah tau tanggal kematian Arabell dan juga sudah tau kalau hatiku berdetak untuk Arabell. Itu sebabnya, Edward terus berusaha mendekati Arabell, dia ingin memakan jiwa kekasihku, membunuh sebelum tanggal kematiannya tiba. Arabell sudah tau akan hal ini, dan itu membuat kami sangat cemas, takut Edward akan membunuh kekasihku sebelum waktu kematian yang ditentukan."

Raja Yama mengusap dagu dan mengangguk secara bersamaan, baru mengerti sumber dari kegelisahan Ethan. Lama dia terdiam memikirkan jawaban yang bisa membantu anaknya tersebut sebelum akhirnya menghela napas pelan, menatap Ethan serius.

"Hanya ada tiga solusi untuk permasalahanmu dan juga Arabell, Eth. Pertama, dengan cara membunuh Edward Terry, tapi tentu saja kau tau sendiri kan kalau manvil tidak boleh dibunuh karena dia adalah iblis pilihan seperti peraturan di kerajaan ini, jika kau melakukan yang pertama ini, kau sudah tau, kau akan dihukum mati karena telah membunuh iblis pilihan, kecuali jika Edward bukan iblis pilihan, kau bebas membunuhnya jika kau mau. Solusi kedua, solusi yang kusarankan, tapi aku tau, ini sangat sulit untukmu dan juga Arabell. Yakni, kau harus melepaskan dan meninggalkan Arabell untuk selama-lamanya, dengan begitu Edward tak akan lagi mengincar jiwa Arabellmu. Solusi ketiga, yaitu dengan menikahi Arabell."

Tentu kalimat terakhir dari Raja Yama membuat mata Ethan langsung terbelalak, tak menyangka bahwa keinginannya bersama Arabell masuk sebagai solusi.

"Menikahi Ara?"

Raja Yama mengangguk, dia sedikit tersenyum kecil melihat ekspresi Ethan saat ini, mulut melongo dan mata membulat lebar, seolah sungguh syok ketika mendengar solusi ketiga. "Ya. Kau bisa menikahi Arabell tapi dengan satu syarat, kau tak boleh sampai menghamilinya. Karena jika itu terjadi, Arabell akan mati dengan cepat sebab sudah mengandung anak percampuran manusia dan iblis. Jadi, bisa dikatakan solusi ketiga ini tidak membantu sama sekali. Tapi solusi ketiga juga memiliki keuntungan lain, jika kalian menikah, Edward tak akan bisa menyentuh Arabellmu lagi karena kalian sudah mengikat janji suci di hadapan Tuhan ketika menikah nanti. Tapi keputusan ada di tangan kalian, aku juga tak bisa berbuat apa-apa jika sudah begini, aku hanya memberi solusi. Silahkan pikirkan baik-baik, Eth."

Silver Eyes [ON GOING]Where stories live. Discover now