27 | BE WITH YOU

773 64 6
                                    

Play Music :

Chen (EXO) - 안녕 못해 (I'm Not Okay)

"Sebenarnya, aku lebih mempercayai orang-orang yang membenciku. Karena setidaknya, orang-orang seperti itu tidak penuh dengan kepura-puraan."

Detik jarum jam terus terdengar seiring dengan berjalannya waktu. Iris gelap gadis itu masih setia memandangi kertas berwarna kuning yang ada diatas mejanya, bersamaan dengan jemarinya yang terus mengukir kata diatas kertas tersebut.

Dear Sister,

Hari ini, sekali lagi aku tersenyum untukmu.

Tersenyum diantara cerah langit pagi, diantara gesekan dedaunan yang menjadi melodi, diantara hembusan angin yang berbisik melalui sunyi , juga diantara kehadiranmu yang mendadak menjadi sedekat nadi.

Hari ini, sekali lagi aku bahagia.

Bahagia yang sangat berbeda dari biasanya, bahagia yang seakan-akan membawaku terbang sampai ke ujung dunia, bahagia yang membuatku sejenak lupa bagaimana rasanya kecewa dan bagaimana rasanya putus asa.

Hari ini aku berhasil tertawa bersamamu, hari ini satu keinginanku telah terwujudkan karena mu.

Dan hari ini pula aku kembali menegaskan,

Aku. Menyayangimu. Tanpa. Syarat.

~Nayla Gymnastiar ~

Ini dia alasan mengapa warna kuning dipilih, karena warna kuning melambangkan keceriaan, melambangkan bahagia, juga suatu keoptimisan. Jadi tak heran mengapa Syifa memilih menuliskan kisahnya pagi ini dengan kertas warna kuning. Selain karena tak ada buku yang biasa ia gunakan juga tentunya.

Syifa melipat kertas yang ia pegang, menjadikannya berukuran lebih kecil, sebelum akhirnya memasukkannya ke dalam kantong seragam yang ia kenakan.

"Ayo ikut, Syif," Syifa menoleh saat tiba-tiba saja Zian berdiri di depan mejanya, lebih tepatnya meja milik mereka berdua. "Kemana?"

"Ke kelas Nayla."

"Emangnya udah istirahat?" Syifa bertanya santai.

Mendengar hal itu Zian mengusap wajahnya kasar, "Ya ampun, Syif, kelamaan jamkos udah bikin kamu nggak ndegerin bel ternyata."

"Maaf,"

"Yaudah, ayo buruan. Ini pertama kalinya lho, kamu bisa ajak Nay buat ke kantin bareng. Atau paling enggak, kamu bisa temuin dia di kelasnya." Zian kembali berujar, kali ini sambil menarik pergelangan tangan Syifa untuk keluar dari kelas.

Pagi tadi, Zian memang sedikit dibuat terkejut saat melihat Nayla dan Syifa tengah berpelukan di tengah koridor. Laki-laki itu sudah dapat menebak apa yang telah terjadi saat melihat adegan tersebut. Ia iku bahagia akan hal itu, usahanya selama ini untuk mencoba memperbaiki hubungan
Kakak beradik itu akhirnya membuahkan hasil.

Tak lama mereka berdua telah berdiri di depan kelas Nayla. Tanpa basa basi, dua sejoli itu masuk dan mendapati Nayla tengah duduk dibangkunya sambil mengusap layar handphone miliknya.

Nampaknya Nayla belum juga menyadari kehadiran dua orang didepannya, dan hal itu berhasil memancing senyum di wajah Zian. Sontak laki-laki itu meraih handphone yang ada di genggaman Nayla, "Mau ke kantin?" Zian bertanya lembut.

Dear Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang