14. Chattan

8.6K 460 11
                                    

Tekan ☆ di pojok bawah ya:)
Koreksi juga kalau ada typo.

Happy reading❤

"Mengapa setiap bersamamu selalu membuatku menginginkan waktu berjalan lambat?"

(Samudra Alaska Reihanaldi)


"Lana!"

"Eh, Ky, ada apa?"

Risky mengatur napasnya lebih dulu. Ia memandang Lana yang menaikkan alisnya penasaran.

"Hoh, lo jalannya cepat banget, sih," gerutunya membuat Lana terkekeh.

"Emang dari tadi lo ngejar gue?"

Risky mengangguk. "Iya, gue juga udah manggil-manggil, tapi ternyata lo pake earphone." katanya sembari menaiki undakan tangga terakhir.

Lana berjalan beriringan di sisi Risky. "Ada apaan emang?"

"Mau ngajakin lo jalan entar sore, mau?" tanya Risky penuh harap setelah sampai di lantai dua.

Lana berpikir sejenak, dan kemudian mengangguk, karena hari ini ia tidak ada planning. Daripada bosan di rumah, tidak ada salahnya ia menerima ajakan Risky.

"Oke, tapi gue pulang gantian dulu," ujarnya yang diangguki Risky dengan wajah sumringah.

"Jadi pulang sekolah, lo tunggu gue, ya."

Cewek itu mengangguk sebelum keduanya berpisah menuju kelas masing-masing.

"Selingkuh?" Oleh pertanyaan bernada sindiran itu membuat Lana memutar bola mata. Netranya memperhatikan Aska yang menghadang jalan di depan pintu kelasnya, cowok itu melipat kedua tangan di bawah dada, dan tubuhnya setengah ia topangkan pada dinding, sedangkan kaki kanannya ia selonjorkan. Memberikan kesan angkuh yang membuat Lana berdecak, tidak habis pikir beberapa hari belakangan ia sering kali menghabiskan waktu berdua.

"Minggir, elah!" decaknya yang tidak diacuhkan Aska. Cowok itu tetap pada posisinya.

"Lo habis ketemu selingkuh lo, kan?" Matanya menyipit curiga.

Lana memutar bola mata. "Selingkuh dari siapa coba, gue kan lagi menyandang status single always to be happy."

"Lho, bukannya kita udah resmi pacaran?"

"Kalian pacaran?" Adalah pertanyaan Jessi yang tidak tahu sejak kapan sudah berdiri di belakang Aska, bersama mahkuk kepo lainnya di kelas XI IIS 2.

"Berarti kalian mesti PJ kita sekelas!" koar Anto yang disambut riuh yang lainnya.

"PJ apaan, gue mana mau pacaran sama makhluk astral yang nyebalin kayak Aska!" sungut Lana tak terima, tetapi mereka tidak peduli.

"Ngaku aja, Lan, gak usah malu-malu gitu," goda seorang siswi yang ditanggapi delikan tajam Lana.

"Fix, Lana dan Aska udah jadian, jadi kudu ada traktiran dari kalian berdua!"

Lana menatap Aska sengit, menyalahkan mulut cowok itu yang asal bicara. Sementara Aska memasang raut innocent.

"Gak ada PJ atau traktiran, karena gue dan Aska gak pernah pacaran. Titik!" putus Lana. Cewek itu menerobos kerumunan teman-temannya yang tampaknya terlihat kecewa.

ALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang