20 | Berisik

11.2K 349 3
                                    

"Kenapa kamu mundur hanya karena satu alasan? "


🍁

       Ada hal yang sengaja untuk diperbuat. Juga hal yang secara tidak sengaja untuk diperbuat. Sama hal nya dengan manusia, sengaja dan tidak sengaja.

      Mencintai itu kata kerja. Dicintai itu kata sifat namun, cinta itu bukan kata kerja ataupun kata sifat. Cinta itu kata hati, yang hadir tanpa disengaja, yang muncul dengan tiba-tiba dan ada karena terpaksa.

      Azzyra sadar, sesuatu yang tumbuh dihati nya bukan lah sesuatu yang wajar. Debaran serta desiran itu nyata, tumbuh seiring waktu karena terpaksa. Azzyra pikir itu hanya sebatas rasa yang sewaktu-waktu akan hilang ditelan masa. Nyatanya, Rasa itu terus tumbuh tanpa ia pelihara.

       Semakin Azzyra sadar, semakin ia terluka. Sakitnya semakin menjadi, ketakutan terbesar itu terjadi.

"Woy Ra! Lo ngelamunin apaan sih" Ucap Mila yang menyentak Azzyra dari keterdiaman nya.

"Tau nih, ngelamun ya lo? " tanya Laras penuh selidik.

"Ngelamunin si Nathan yah lo? " Tambah Mila yang semakin memojokkan dirinya.

     Azzyra hanya menatap keduanya dalam diam. Menatapnya tajam dengan bergantian tanpa ada tanda-tanda akan menjawab.

      Saat ini suasana kelas sedang jam kosong. Yang artinya tak ada guru yang mengajar disana. Akibatnya, suasana kelas menjadi kacau dan berisik. Hal klise yang sering kita jumpai dikehidupan, baik cerita maupun nyata.
Saat - saat seperti ini lah yang tidak disukai Azzyra. Saat jamkos, tidak ada tugas dan ia merasa bosan sendirian. Sementara kedua temannya, Laras dan Mila yang mengobrol ini itu tanpa melibatkan dirinya.

      Tentu saja. Siapa yang mau melibatkan orang yang kaku dalam berbicara ditengah-tengah obrolan yang seru?  Tidak ada. Maka dari itulah Azzyra sering diam sendiri, memainkan handphone ataupun mengerjakan sesuatu yang bisa membuatnya sibuk. Mengalihkan pikirannya dari hal-hal yang tidak ingin ia pikirkan.

"Gak! " bantah Azzyra cepat.

"Yaelah! Jujur aja sih kalo lo lagi mikirin tuh anak somplak" ucap Laras cuek.

"Liat deh tuh! Si Nathan lagi duduk dikursi nya si Sasya. Caper banget njer! " Seru Mila dengan memicingkan matanya menatap ke arah sekumpulan siswi yang ditengah-tengah nya terdapat sosok Nathan.

"Astaga! Itu anak somplak emang bener somplak yah otaknya. Nemplok sana-sini. Ngakunya sayang cinta rindu Azzyra, tapi buktinya sayang cinta rindu sana-sini! Mulut doang yang manis, aslinya najes! " Ucap Laras berkoar dengan sengaja meninggikan suaranya.

    Tentu saja banyak pasang mata yang melirik kearahnya. Kecuali seseorang yang tengah ia sindir, Nathan malah cuek bebek dengan mengabaikan cuitan jahat Laras dan sibuk dengan handphone sertan obrolan siswi disampingnya.

"Santai dong! Nge gass mulu lo mak lampir! " celetuk Citra, salah seorang teman Laras yang berdiri tak jauh darinya.

"Gue lagi nyindir orang ! Tapi yang disindir malah tuli" kesal Laras.

"Biasa aja dong ngomong nya! Telinga gue keganggu nih " jawab yang lain.

"Bodo Amat! " teriak Laras semakin kesal.

"Berisik anjay! Mulut Lo kayak toa Laras,, nyadar dikit kenapa sih" cibir Mila yang sudah tak tahan dengan teriakkan dari Laras.

"Suka-suka gue lah! Mulut - mulut gue! Gue juga punya hak buat ngomong! " jawabnya tambah berteriak.

"Berisik! " Ketus Azzyra yang akhirnya bersuara.

"Bisa gak sih lo berdua gak ribut tentang hal kecil?"
Laras dan Mila terdiam. Barusan adalah kalimat terpanjang yang pernah Azzyra ucapkan pada mereka berdua. Kalimat yang sangat langka mereka dengar.

"Gue punya privasi yang gak harus gue umbar. Gue punya banyak masalah, dan please lo berdua jangan bikin gue tambah pusing! " ucap nya lagi, masih dengan nada yang dingin dan ekspresi yang datar.

     Namun, ucapan yang baru saja dilontarkan oleh nya malah menjadi pusat perhatian Laras dan Mila. keduanya malah menatapnya cengo seakan saat ia berbicara panjang adalah keajaiban dunia ke delapan.

"Ara! " Panggil Nathan yang entah sejak kapan sudah berada disamping bangku Azzyra.

     Azzyra, Laras dan Mila menoleh hampir bersamaan. Melihat Nathan yang berdiri menjulang tinggi disamping mereka.

     Laras berdecih melihat ekspresi Nathan yang so manis itu. Menurutnya.

"Ngapain lo kesini hah? Udah gabut sama geng nya si Micin terus nyari tempat asik yang baru? Dan lo nemu tempat kita? " Tanya Laras dengan masih menggunakan nada sinis dan menyindir Nathan.

     Senyum Nathan sedikit pudar kala mendengar ucapan Laras. Dengan masih mempertahankan senyumnya ia menjawab,

"Gue gak nyari pelarian, tadi gue ke tempatnya si Sasya cuman mau minjem powerbank sama nanya-nanya tentang ekskul sastra." Terang nya.

"Alah! Alesan lo"

"Ya terserah lo mau bilang gue alesan alah apa lah! Yang penting gue udah jelasin sama lo. "

"Ya kalo cuma buat minjem powerbank kenapa harus ke si Sasya? Gue ataupun Azzyra juga bawa powerbank " Ucap Mila.

" Lo gak bawa powerbank, Ara juga powerbank nya abis baterai." Jawab Nathan santai.

"Darimana lo tau kalo gue gak bawa powerbank hari ini? " Tanya Mila.

     Nathan mengembangkan senyumnya.
"Tadi gue geledah tas lo" jawabnya dengan senyum lebar.

"Gak punya etika banget lo jadi orang! " Teriak Mila kesal.

"Gue udah ijin! "

"Kapan! "

"Waktu lo tadi istirahat, gue ijin nya sama tas lo doang! "

"Lo bego namanya! "

"Jangan bilang gue bego Milo! "

"Lo emang bego Nathan! "

"Berisiiikkkk!!!! " Teriak Laras memotong perdebatan antara Nathan dan Mila.

"Berisik gue bilang! Kalo mau debat cari tempat yang luas, jangan dikelas bego! Berisik. "

"Lo juga berisik mak lampir! " cibir Nathan.

"Pokonya kalian berdua diem! Sehari aja lo berdua contoh Azzyra yang duduk manis anteng kalem dikursinya bisa? Gak banyak bacot, gak banyak tingkah dan gak banyak debat. " Ucap Laras membawa-bawa Nama Azzyra yang tengah membaca sebuah buku.

"Lagak lo ceramahin gue! Lo sendiri apa kabar yang suka teriak-teriak dikelas hah" Ucap Mila memutar balikan ucapan dari Laras.

       Sementara Laras sudah senyum lebar tiga jari ditempatnya. Menggunakan baby face nya pada Mila yang malah membuat siempunya merinding jijik melihatnya.

___________


Ig : hraa_124

Ig : hraa_124

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




UnPerfect Couple [End]√Where stories live. Discover now