17 | Berkelahi

11.5K 383 0
                                    

'Hargai. Kata yang mudah namun sulit ku dapatkan dari mu'



        Setelah bell istirahat berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu, Laras dan Mila dengan cepat menyeret Azzyra ke kantin. Dan berakhir lah mereka didalam kantin, tepatnya dipojok kantin menempati bangku kosong disana. Suasana kantin sudah sangat ramai oleh siswa-siswi.

    Mila yang langsung mendatangi stand makanan dan minuman dengan cepat membawa nampan yang berisi penuh makanan ke meja yang sudah ditempati oleh Azzyra dan Laras. Laras segera mengambil alih makanannya ketika sudah berada di atas meja. Begitupun dengan Mila. Hanya Azzyra saja yang tak memesan makanan. Ia hanya memesan segelas jus alpukat.

        Laras dan Mila yang sudah makan dengan lahap ditempatnya. Sementara Azzyra hanya memainkan handphone nya dengan telinga yang disumpal Headset non-kabel yang terhubung dengan bluetooth .

       Terdengar keributan dari arah lapangan, semua orang yang berada dikantin pun teralihkan perhatiannya. Yang menjadi pusat perhatian saat ini adalah keributan dari lapangan. Jarak dari kantin menuju lapangan terbilang cukup dekat. Apalagi hanya terhalang dua ruangan lalu koridor panjang.

"Zyra! Itu ada yang ribut! " heboh Laras mengguncang keras bahu Azzyra. Membuat nya langsung mendapat tatapan kesal dari Azzyra.

"Nathan gelud anjir! " Tambah Mila sama heboh nya.

"Ayo La, kita nonton! " ajak Mila dengan antusias mengabaikan sisa makanan yang sebelumnya mereka santap.

"Kalo ada yang gelud itu dipisah bego! Bukan nya ngikut nonton doang, itu guru kemana lagi! Bukannya datang terus pisahin malah kagak ada! " ucap Laras.

      Azzyra yang semula ingin kembali sibuk dengan handphone nya pun mengurungkan niatnya kala mendengar nama Nathan. Tanpa bicara apapun ia langsung berdiri dan berjalan cepat menuju lapangan.

      Sementara itu, ketiga orang yang tengah menjadi pusat perhatian tengah melakukan baku hantam. Saling menonjok dan mengupat keras-keras.

"Anj! " teriaknya yang langsung melayangkan bogeman mentah ke arah Nathan.

     Tak kalah dengan kedua lawannya, Nathan membalas nya dengan sebuah pukulan keras yang berhasil membuat hidung laki-laki tadi patah dan mengeluarkan darah.
Satu lagi, lawannya itu sudah babak belur olehnya.

"Ini buat mulut sampah lo! " Geram Nathan yang langsung menonjok rahang nya.

"Ini buat cacian bejat lo! " Lagi, Nathan melayang kan tinjuannya.

"Dan ini buat otak bangsat lo berdua! " Teriaknya lebih keras.

        Menyeramkan. Itulah yang bisa digambarkan untuk sosok Nathan saat ini. Pukulan membabi buta untuk dua orang yang sudah ia kalahkan. Emosi yang meluap-luap menjadikannya lupa akan status nya disekolah itu. Ia kalap.

"Nathan Berhenti! "teriakkan nyaring itu berhasil menghentikan kepalan tangannya yang menggantung bebas didepan wajah babak belur Bagas.

"Ada apa ini? Nathan apa yang kamu lakukan! " Teriakkan lainnya pun terdengar. Seorang guru paruh baya datang dengan tergesa-gesa .

UnPerfect Couple [End]√Where stories live. Discover now