03 | Urusan

21.7K 685 2
                                    


"Setidaknya pernah ada kamu, sebagai bagian dari kisahku"

🍁

.

Ig : @hraa_124

    Baru beberapa menit Nathan tertidur sudah ada yang mengganggu. Jika saja Mila bukan temannya sudah Nathan semprot dengan hujatan nya. Nathan dan Mila itu satu paket, Nathan itu jelmaan ciptaan tuhan yang absurd dan tengil nya luarbiasa versi laki-laki . Dan Mila itu versi perempuan nya.

    Mila Listyani, Siswi SMA tingkat akhir dijurusan Bahasa. Gadis dengan ciri khas rambut yang selalu diikat seperti ekor kuda serta pergelangan tangannya yang tak pernah kosong. Setidaknya akan ada satu buah jam tangan dan gelang yang akan melingkar disana. Mila adalah teman dari Azzyra sekaligus musuh dari Nathan. Entah mengapa, Nathan dan Mila bisa memiliki hubungan yang tak baik. Mungkin karena sifat mereka yang hampir sama. Sombong dan keras kepala. Fisik Mila tak kalah cantik nya dengan Azzyra. Hanya saja selalu ada kekurangan dan kelebihan bukan? Azzyra yang hampir tidak memiliki cela diwajahnya berbanding terbalik dengan Mila yang memiliki banyak bekas jerawat dan bruntus . Meski perlahan tersamarkan, tetap saja itu menjadi poin minus untuk standar kecantikan di negara ini.


"Heh Mil! cabut sana lo ah, ganggu ketenangan orang aja! " Usir Nathan dengan menggerakkan tangan nya menyuruh Mila untuk pergi.

"Suka-suka gue dong! emang ini sekolah milik bapak moyang lo apa? sekolah ini milik pemerintah kali"
Mila duduk disamping Azzyra. Mengabaikan Nathan yang sedari tadi menggerutu dan mengusir nya.

"Kalo ini sekolah punya bapak moyang gue gimana? Lo mau pergi? " Nathan memperbarui posisi nya menjadi duduk. Menghadap Mila dengan wajah yang terangkat.

"Mau gue bakar! "

"Psikopat lo, "

"Memang, kenapa? Takut? "

"Cih, gak ada kata takut dikamus hidup gue" Cibir Nathan.

Mila mendengus kasar, berhadapan dengan Nathan memang akan sangat menguras emosi dan tenaganya. Untuk itu, Mila lebih memilih untuk mengabaikan nya daripada harus terus merespon dan terjadi keributan.
     

"Zyra,, " Panggil Mila,

"hmm" jawab Azzyra singkat dengan sebuah deheman.

"emm,, nanti pulang sekolah mampir kerumah gue yah? "

     Tiba-tiba saja jemari lentik Azzyra langsung berhenti bergerak setelah Mila mengucapkan permintaan nya pada Azzyra. Sesaat Azzyra diam tak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Mila, sebelum ia menghela nafas panjang.

"Gue ada urusan" Singkat nya yang kembali memainkan handphone nya.

"Ck, bentar aja Ra nyokap gue pengen ketemu sama lo" bujuk Mila.

"Gue gak bisa, "

"Lima menit aja deh, janji gak lama" Bujuk Mila yang tidak ingin menyerah begitu saja.

"Ra, bentar aja lo ke rumah gue. Seenggaknya nyokap gue bisa liat wajah lo, "

"Please Ra, lo gak mau kan gue kena damprat nyokap gara-gara gak bisa bujuk lo datang kerumah? "

"Azzyra! Tolongin gue, "

    Azzyra berdecak kesal, segera ia mematikan layar ponsel nya dan memasukannya kedalam saku rok. Menoleh pada Mila yang duduk disamping nya. Beberapa detik pandangan mereka bertemu. Tatapan memohon dari Mila dan wajah memelas itu, membuat Azzyra bergidik geli. "Gue ada urusan, dan itu gak bisa ditunda" Putus Azzyra yang langsung berdiri.

"Ra! " Suara Mila meninggi, membuat Azzyra sempat terhenyak sebentar. "Lo selalu nolak ajakan gue, dengan berbagai alasan. Sebenarnya lo kenapa sih?"

"Gue gapapa, gue cuma ada urusan yang gak bisa gue tinggal"

"Semenjak bokap lo dan nyokap gue nikah bertahun-tahun yang lalu, gak pernah sekali pun lo tertarik dengan kehidupan kita. Ngeliat dari jauh aja lo gak pernah Ra, apa separah itu kebencian lo? " Dada Mila kembang kempis saat mengatakan nya. Nafasnya memburu seiring dengan tatapan matanya yang menajam.

Azzyra memejamkan matanya sejenak. Berusaha mengusir rasa sakit yang tiba-tiba saja hadir dalam dirinya. "Nath, lo mau disini apa ikut gue ke kelas? " Azzyra menatap Nathan yang sedikit terkejut dengan pertanyaan nya. Jelas, Azzyra mengalihkan topik pembicaraan.

"Gue, gue ngikutin pacar aja lah" Jawab Nathan yang merasa canggung. Sejak tadi Nathan hanya diam sambil memperhatikan interaksi yang terjadi antara Azzyra dan Mila. Jujur saja, Nathan sedikit lemot dengan apa yang tengah dibicarakan oleh dua perempuan itu.

"Gue rasa urusan keluarga bukan urusan antara gue sama lo, lebih baik kita pura-pura gak tau apapun " Azzyra menatap Mila dengan senyum tipis yang dipaksakan.

   Mila menghela nafasnya berusaha mengontrol emosinya yang tiba-tiba saja meledak tak terkendali. Ia menundukkan pandangan nya , kemudian berbalik menatap kearah lain. Menghindar bertatapan dengan Azzyra.

    Azzyra tersenyum miring, "Gue pergi, " Ucapnya pelan yang langsung berbalik. "Nath,"

    Nathan mengangguk mengerti dengan maksud dari panggilan Azzyra. Tentu saja, laki-laki itu langsung ikut berdiri dan berjalan berdampingan dengan Azzyra meninggalkan ruang perpusatakaan. Menyisakan Mila dengan kesunyian yang mulai mendekati nya.

_____________________

TBC.

UnPerfect Couple [End]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang