08 | Gabut

14.7K 482 2
                                    

"Jadilah seperti hujan meskipun telah dijatuhkan berkali kali namun tetap akan kembali."



        Malam ini Nathan tengah berbaring diatas ranjang nya. Menatap langit-langit, berguling kesana-kemari, buka tutup sosmed dihandphone nya, melamun, balik lagi ke awal dan begitu pun hingga satu jam lamanya. Saat ini Nathan tengah gabut sendirian, tidak ada aktivitas yang bisa ia lakukan. terlebih lagi waktu nya sudah larut malam.

           Kaos polos warna abu-abu serta celana pendek warna hitam nya pun sudah kusut tak beraturan akibat ulahnya sendiri yang tidak bisa diam.

"Aishh gue gabut banget!, gabut gabut gabut" Ucap nya bermonolog.

"Eh Btw kepanjangan dari gabut apaan ya?" Ucap nya lagi bertanya pada diri sendiri.

       Nathan bangun dari posisi terlentang nya. Memposisikam diri dengan duduk manis diatas ranjang dan tangan yang mulai bergerak lincah diatas layar handphone miliknya. Tidak lama kemudian ia mendekatkan handphone nya tersebut ke telinganya sendiri.

'Apaan nyet? '

     Suara bass seseorang pertama kali terdengar setelah beberapa detik Nathan menunggu.

"santai dong mas bro! Lagi ngapain lu? "

'Gue lagi enak-enak nya tidur! Lo ganggu ibab!'
     Gerutu nya.

"Bud, gue mau nanya" Ucap Nathan dengan nada yang mulai serius.

'Mo nanya apaan? Buruan gue mau lanjut tidur!'

"Ck! Selow napa sih mas bro. Gini gue mau nanya, kepanjangan dari Gabut apaan yak? "

'Tanyain sendiri ke mimi peri lo! Kalo perlu dateng ke rumah nya buat minta jawaban! Bangcad! Gue pikir lo mau nanya apaan sama gue tau nya cuman nanya begituan. Udah gue mau lanjut tidur! "

       Omel Budi yang sudah kesal karena ulah Nathan. Dan akhirnya ia menutup sambungan telepon yang tengah terhubung dengan sepihak.

         Tawa Nathan mengudara. Memecah hening yang sejak tadi menyelimuti. Mendengar orang lain kesal karena ulah nya membuat hal tersebut menjadi lucu untuknya.

           Setelah puas tertawa, Nathan kembali terdiam seperti orang yang sedang linglung  yang tidak tau akan berbuat apa. Kepala nya menoleh kekiri dan kekanan. Berharap ada sesuatu yang menarik perhatian nya. Pegal karena sedari tadi celingak-celinguk tidak jelas dan tidak menemukan apapun dikamar nya, Nathan kembali diam dengan pandangan mata yang menatap lurus kedepan.

         Seolah mendapatkan sebuah ide, Nathan tersenyum dengan lebarnya..

"Telpon Ara ah! Kebetulan lagi kangen juga" Ucapnya.

      Tangan nya kembali bergerak diatas layar handphone itu, tak butuh waktu lama nomor nya sudah ia temukan. Langsung saja ia loudspeker panggilan nya.

"'Hallo! Ara yang cantik pacarnya Nathan yang bentar lagi otw jadi calon ibu dari anak-anak nya Nathan" Ucap Nathan begitu panggilannya terhubung.

      Tidak adanya respon dari orang yang tengah ia hubungi tak membuat Nathan kesal ataupun menutup telepon nya.

"Ara,,, "

'Apa? '

     Akhirnya Azzyra bersuara. meskipun terdengar dingin tanpa nada tapi terdengar lembut jika didengar oleh telinga Nathan. Ia langsung tersenyum dengan lebarnya.

"Lagi ngapain? Kok berisik banget sih? Ada suara cewek teriak-teriak gitu, lagi ada kecoa atau lagi konser?"

      Tentu saja terdengar berisik dan rusuh. Karena panggilan nya Nathan loudspeaker dengan volume yang maksimal.

'Konser'

"Itu pasti suara Laras sama Mila yak?"

'hmm'

        Hening. Tidak ada lagi suara yang terdengar selain suara rusuh dari tempat Azzyra.

"Ini udah larut malam Ra," Ucap Nathan pada Azzyra setelah lama terdiam.

'Tau'  Jawab Azzyra lagi dan lagi dengan singkat.

"Kalo tau kenapa belum tidur hm? Tidur gih! Udah kemaleman. " titah nya dengan lembut.

'Iya'

"Yaudah Cepet tidur yak, jangan lupa baca doa kalo bisa sih sekalian mimpiin gue juga yak hehe,, Good Night Ra"
Ucap Nathan sebelum sambungan telepon nya ia tutup.

'Night too'

        Setelah itu sambungan terputus. Nathan melempar Handphone nya asal ke atas sofa yang berada disamping ranjang Nathan.

       Ia membaring kan tubuhnya kembali. Waktu hampir menunjukkan pukul tengah malam. Tapi Nathan belum juga merasakan kantuk.
Usai menghubungi Azzyra, wajah Nathan semakin berseri-seri. Senyum tiga jari nya belum juga pudar sampai saat ini. Seolah ada sesuatu yang memang benar-benar bisa membuat nya tersenyum seperti orang bodoh.

        Dengan senyum yang masih mengembang diwajah nya, Nathan mencoba memejam kan matanya erat. Menuju alam mimpi yang lebih indah dari kenyataan. Meninggalkan kenyataan yang memang selalu terlihat mengerikan.

_______________________________________________

Ig : @nathanathala_D

UnPerfect Couple [End]√Where stories live. Discover now