05 | Ziko Dirgantara

16.8K 521 4
                                    


'Sebab tak semua rasa bisa hilang hanya dengan kata'



Ig : @hraa_124

           Azzyra melangkahkan kaki menuju sebuah ruangan didalam rumah miliknya. Menuju lantai dua tepat dimana letak ruangan yang ia tuju berada. Ia baru saja tiba dirumah nya setelah seharian berada disekolah.

       Seragam sekolah masih melekat ditubuh Azzyra dan juga jaket milik Nathan pun masih ia kenakan. Tanpa berniat mengganti pakaian terlebih dahulu, ia berjalan melewati kamar tidur nya dan berhenti didepan pintu bercat putih. Dengan pelan ia membuka pintu tersebut dan masuk kedalam kamar tersebut.

       
"Oma sudah tidur? " Tanya Azzyra pada seorang suster muda yang tengah menyelimuti seorang wanita paruh baya.

"Sudah non, baru saja tidur" Ucap nya dengan senyum ramah.

    Azzyra mengangguk singkat. Dengan pelan ia mendekati ranjang tempat Oma nya terbaring. Seulas senyum tipis terbentuk dari bibir manisnya.

"Saya kebelakang dulu non, permisi" Ucap nya sambil berlalu meninggalkan kamar tersebut.

       Azzyra tinggal dirumah besar dua lantai bersama dengan beberapa orang. Ada wanita paruh baya yang Azzyra panggil dengan panggilan Oma, anak angkat dari Oma nya, suster yang merawat sang Oma dan beberapa asisten rumah tangga.

        Sejak kecil ia hanya tinggal bersama Oma nya. Dirumah besar ini ia tumbuh menjadi seorang gadis yang pendiam dan berbicarahanya seadanya . Meskipun begitu, orang-orang yang sudah tinggal disini bersama nya tidak pernah mempermasalahkan dan bahkan mereka sudah terbiasa dengan nya.


       Tak lama setelah suster tersebut keluar dari kamar, Azzyra juga ikut keluar dari kamar sang Oma. Menutup pintu kamar dengan pelan tanpa suara agar tidak membuat Oma nya terbangun dari istirahat.

     Azzyra memasuki kamar miliknya sendiri. Sekilas ruangan dengan nuansa vintage menyambutnya. Ia berjalan kedalam kamarnya, menyimpan tas hitam miliknya ke sembarang tempat dan berlalu memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.

        Untuk saat ini ia masih baik-baik saja. Tak ada yang mengusik ketenangan nya, selain seorang laki-laki yang mengganggu.

▪▪▪

           Saat ini Azzyra tengah berada diruang keluarga. Duduk bersila diatas sofa berwarna cream dan menghadap televisi yang menyala tanpa suara. Ia hanya mengenakan pakaian santai dan celana training berwarna hitam. Sedari tadi ia hanya sibuk mengotak-ngatik handphone nya. Mengabaikan televisi yang menyala dihadapannya dan juga seseorang yang sedari tadi berisik merecoki dirinya.

"Kia! Dengerin abang ngomong gak sih? " Ucap Ziko dengan nada kesal.

"Denger" jawab Azzyra dengan singkat.

      Yah sedari tadi Ziko terus saja mengajak nya mengobrol. Bahkan sudah satu jam ia hanya berceloteh dan menggerutu jika Azzyra tidak menanggapi ucapan nya.
      
        Ziko Dirgantara, laki-laki mapan dengan intensitas kegantengan yang melebihi batas normal. Bukan wajah nya saja yang melebihi batas normal, tapi kelakuan dan sifat nya pun sudah melebihi batas normal para cowok ganteng kebanyakan. Usianya sudah menginjak dua puluh tujuh tahun , dan tentu saja ia adalah bisnisman yang lumayan sukses.

       Menurut Azzyra, Ziko adalah laki-laki yang kelakuan minusna tiga kali lebih jelek dibandingkan Nathan. Ziko itu tidak alay dan tengil seperti Nathan tapi, Ziko memiliki sifat jahil dan percaya diri yang tinggi. Dan Azzyra tidak menyukai nya.

       Ziko sebenarnya adalah anak dari Oma nya, lebih tepatnya anak angkat yang otomatis menjadi Om nya Azzyra. Tapi Ziko meminta pada Azzyra agar tak memanggil nya dengan sebutan Om dan harus memanggil nya dengan sebutan abang saja. Azzyra pun mengiyakan saja tanpa banyak bertanya.

"Kia! Abang lagi ngomong loh sama kamu! "

"Tau"

"Tau apaan? "

"Orang tuli juga tau kalo abang lagi ngomong sama Kia, " Jawab Azzyra cuek.

"Makanya kalo orang lagi ngomong tuh tanggepin, bukan nya diem aja main hp" Cibir Ziko pada Azzyra.

"Ck! abang lama-lama mirip Nathan" Keluh Azzyra dengan menyamakan Ziko dengan Nathan.

"Sama apanya? Abang gak sudi disamain sama curut itu!"

"terserah "

        Sebelum Ziko kembali berbicara, terdengar suara seseorang yang tengah mengetuk pintu. Seperti nya ada tamu diluar sana.

Ketukan pintu dan juga teriakkan terdengar dengan jelas hingga ke ruang keluarga.

"Ck! Siapa sih malem-malem gini dateng ke rumah! Ganggu aja" Ziko berdecak kesal, meskipun begitu ia tetap melangkah kan kaki nya menuju pintu depan untuk membuka kan pintu.

__________________________________________________





TBC.

UnPerfect Couple [End]√Donde viven las historias. Descúbrelo ahora