Part 48

4.1K 133 0
                                    

Author p.o.v

"Gak ada yang peduli sama aku"

"Gak ada yang sayang sama aku"

"Hahahaha"

"Aku memang lebih baik mati jadi bisa ketemu sama Mama yang sayang sama aku"

"Hahahaha"

"Gak aku gak boleh mati hidupku masih panjang"

"Hahahaha"

Hal yang ditakutkan oleh Raynand tadi malam akhirnya terjadi juga setelah sadar tadi pagi Kyo pun terus-terusan meracau, sebentar-bentar tertawa bahkan menangis sejadi-jadinya lalu diam dan mengulanginya lagi

"Kyo sadarlah" ucap Keenan memegang kedua pundaknya

"Keenan ya....hahahahah" tawanya kembali menggema

"Kalian jahat" katanya kemudian dan tiba-tiba berlari keluar membuat Keenan kaget dan mengejarnya begitu pula dengan Zia yang sedang berada di dapur langsung berlari menyusulnya

"Kyomi awas...." Keenan langsung menarik pergelangan tangan Kyo karena ada kendaraan yang melintas

"Lepasin" Kyo memberontak namun Keenan makin mengeratkan pegangannya

"Ayo masuk" ia menarik Kyo agar masuk kembali ke dalam rumah dan menguncinya di dalam kamar

"Nan... Sekarang gimana? Kyo makin parah" Zia sudah tidak dapat menahan tangisnya karena ia kasihan melihat keadaan Kyo yang seperti ini karena
semenjak mengenal Kyo yang ia tahu gadis itu sangat ceria seperti tidak memiliki masalah dalam hidupnya jadi ia begitu kaget ketika menyaksikan semua ini secara mendadak

"Zia"

"Xei.... Kyomi..." ia makin meluapkan tangisnya di pelukan Xeira yang baru datang

"Jadi benar Kyo itu punya penyakit bipolar" Zia mengangguk mengiyakan

"Pantas aja gue udah curiga waktu ada seminar di kampus waktu itu narasumber ahli saraf yang dari Jepang itu kenal sama Kyo, jadi sekarang Kyo dimana?"

"Zia, lebih baik Lo hubungi Kak Raynand bilang kalo keadaan makin gak terkendali" saran Keenan karena tadi pagi sewaktu Ry pergi bekerja Kyo masih belum sadar sehingga dia tidak tahu bahwa penyakit Kyo kambuh

"Bukain pintunya" Kyo menggedor-gedor pintu sambil berteriak

"Biar gue yang bicara" Xeira melangkah dan memutar kunci sehingga pintu terbuka dan memperlihatkan keadaan Kyo yang terlihat mengenaskan

"Xei..." panggil Zia

"Tenang aja" jawabnya sebelum menutup pintu kamar

Sedangkan Ry sudah berada di rumah yang dibangunnya untuk ditempati jika sudah menikah dengan Fany kelak, dengan tergesa-gesa ia menuju ke perpustakaan untuk menemukan surat yang di bilang Dera tadi malam

Setelah mencari cukup lama akhirnya ia menemukannya dan terduduk lemas karena Dera benar bahwa Fany sudah mencoba menjelaskan semuanya padanya lebih awal tapi karena ketidakpekaannya akhirnya jadi begini

"Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan sekarang?" Ry mengacak-acak rambutnya frustasi

Drttt....Drtttt

"Aku kesana sekarang" kata Ry setelah mengangkat telponnya

Sementara di kediamannya Zia keadaan Kyo sudah lebih tenang ia sudah bersikap layaknya Kyo yang biasanya walaupun penampilan masih sama seperti tadi

"Maafin aku ngerepotin kalian semua" ucapnya melihat orang-orang di depannya

"Santai aja lagi kita kan sahabat" Zia tersenyum dan memeluk Kyo erat

Setelah itu ia menchat Ry bahwa ia akan menginap di rumah Zia beberapa hari kedepan dan minta maaf soal tadi malam karena tidak mengabarinya

Tiga hari kemudian

"Kita ngapain kesini?" tanya Keenan

"Menyelesaikan semuanya" jawab Kyo

Setelah mendapat informasi tentang kamar inapnya Fany dari perawat yang berjaga mereka pun menuju kesana dan seolah takdir buruk menyertai kedatangannya ia melihat Ry dan Fany yang sedang berpelukan namun ia tetap memasang wajah tersenyum sedangkan Keenan tangannya sudah mengepal

"Assalamualaikum" ucapnya membuat kedua orang itu menoleh dan sontak saja kaget melihatnya

"Kyo" gumam Ry pelan

"Kamu tunggu disini" ucapnya pada Keenan sedangkan ia masuk ke dalam

"Kyo kesini mau ngasih ini" Ry menerima amplop berwarna coklat tersebut tanpa membukanya saja ia sudah tahu apa isinya karena ia yang telah memberikan itu pada Kyo

"Kyo..."
Belum sempat Ry menyelesaikan perkataannya Kyo memotongnya

"Tenang aja Kak, Kyo udah cerita semuanya ke Oma jadi semuanya pasti baik-baik aja dan semoga kalian bahagia"
Fany hanya diam memperhatikan kedua orang itu kemudian ia tertawa terbahak-bahak membuat keduanya melirik ke arahnya

''Kyomi kamu yakin sama keputusan kamu ini?" kali ini Fany yang berbicara dan Kyo mengangguk mantap

"Kamu gak akan nyesel?" tanyanya lagi dan Kyo menggeleng

"Ry... Kamu kok diam aja cepetan jelasin aku kasihan liat dia" Kata Fany membuat Kyo tidak mengerti

Akhirnya Ry menarik Kyo untuk keluar dari sana dan mereka menuju taman rumah sakit

"Kamu serius mau cerai sama saya?" Kyo mengiyakan

"Kita kan udah sepakat kalo aku gak bisa buat kak Ry jatuh cinta selama sebulan kita cerai" jawab Kyo

"Gimana kalau saya udah jatuh cinta sama kamu bahkan sebelum ada perjanjian itu?"

"Hah??" Seperti orang bloon ia menatap Ry bingung

"Jangan bilang kalo sekarang Kak Ry..."

"Ia saya sayang sama kamu eh bukan cuma sayang tapi juga cinta, saya mulai menyadarinya belakangan ini dan tentang Fany dia pun sudah menerima keputusan saya karena katanya semenjak kami balikan lagi saya sudah berubah tidak seperti Ryshaka yang dulu kaku dan hemat bicara saya terlihat lebih bersemangat dalam menjalani hari-hari dan dia bilang kalo itu semua karena saya sudah jatuh cinta sama kamu dan soal pelukan tadi itu adalah salam perpisahan kami" terangnya panjang lebar membuat Kyo makin syok

"Kak Ry serius?"

Cup

Ry membungkam mulut Kyo agar tidar bersuara lagi

Kyo memberontak karena ia kehabisan nafas dan menatap Ry lagi dan berkata

"Akhirnya Kak Ry ngaku juga"

"Maksud kamu?" tanya Ry

"Sebenarnya kemarin Kak Fany nelpon aku dan menceritakan semuanya ia bilang kalau selama ini dia salah udah bohong trus manfaatin Kak Ry dan buat rencana ini"

"Dan akhirnya Kak Ry kena Prankkk" tawa Kyo pecah sedangkan Ry kesal pantas saja tadi Fany tiba-tiba memeluknya

"Kamu jahil" Ry mengacak-acak rambut Kyo

Keenan yang melihat dari kejauhan tersenyum karena Zia sebenarnya sudah bercerita tadi pagi tentang ini namun ia pura-pura tidak tahu

"Semoga kalian bahagia" batinnya

Terimakasih banyak buat yang masih baca cerita absurd ini 🙏

KyRy Love [Completed]Where stories live. Discover now