Part 39

3.4K 117 0
                                    

Author p.o.v

Setelah malam itu Kyomi dan Ry bagaikan dua orang asing yang tidak saling mengenal walaupun mereka tinggal di atap yang sama

Bukkk...bukkk

"Cepat banget munculnya padahal masih ada banyak stok yang mau dikirim" Galang tertawa sambil memegangi sudut bibirnya yang berdarah akibat pukulan dari Ry

"Maksud kamu apa ngirim semua itu sama Kyo?"

Benar. Orang yang selama ini mengirim paket yang berisi foto Ry dan Fany adalah Galang.

"Kak Ry masih gak ngerti juga kenapa aku ngirim itu, sejak kapan seorang Ryshaka jadi bodoh begini? Apa mungkin sejak pacaran sama Fany?"

Bukkk
Sekali lagi Ry memukul Galang dan ia tidak berusaha menghindarinya, ia tahu bahwa Ry sedang berada di puncak emosinya

Akhirnya Ry duduk di sofa dan Galang juga mengambil posisi duduk di depannya

"Aku ngelakuin ini karena aku mau Kyomi mengetahui hubunganmu dengan Fany mulai dari sekarang sehingga ia dapat memutuskan untuk melanjutkan pernikahan kalian lagi atau tidak, dia gadis yang baik jadi aku berharap ia bisa mendapatkan laki-laki yang baik juga untuknya, Kak Ry tahu semenjak kakak kenal sama Kyomi hidupmu itu banyak berubah yang dulunya kaku sekarang bisa tertawa lepas, yang dulunya sedikit ngomong tapi pas sama Kyo malahan Kak Ry yang lebih banyak ngomong seharusnya dari semua itu Kak Ry bisa ngelihat kalau Kyo itu sangat berpengaruh positif di kehidupanmu" terang Galang sambil menatap Ry yang terlihat memikirkan sesuatu sebelum ia berkata

"Ini urusanku jadi kau tidak perlu ikut campur" Ry berdiri dan hendak pergi namun Galang kembali bersuara

"Aku harap Kak Ry tahu siapa yang terbaik untukmu"

#Keesokannya

"Ngapain sih Lo ngajak gue ikut seminar tentang kedokteran gini, gue jurusan bisnis mana ngerti hal beginian"

"Biar Lo ngerti fokus mendengarkan pembicaraan di podium" jawab Xeira karena ia menarik paksa Kyo agar ikut menemaninya

"Kyomi..." Panggil seseorang dengan serempak mereka berdua menoleh melihat siapa yang memanggilnya

"Jadi benar kamu" ucap lelaki paruh baya itu dengan berbahasa Jepang

"Dokter Komizuki" Kyo segera menyalaminya disusul dengan Xeira padahal ia tidak tahu siapa orang ini

"Dokter kenapa bisa disini?"

"Saya menemani narasumber yang tadi, Kamu masih meminum obatmu kan?'' tanya si dokter

"Tentu, supaya Kyo cepat sembuh" cengirnya dan mereka berdua tertawa bersama

Setelah dokter yang bernama Komizuki itu pamit Xeira langsung memberondongnya dengan pertanyaan walaupun Xeira tidak terlalu mengerti bahasa Jepang namun sedikit-sedikit ia paham artinya

"Lo sakit apa?"

"Gue gpp"

"Jangan bohong dia itu dokter saraf apa mungkin Lo ada penyakit saraf gitu?" Selidik Xeira

"Gila ya Lo, buruan deh gue mau kerja" ia meninggalkan Xeira yang masih menatapnya dengan tatapan menyelidiki

"Gue bakal cari tahu" Xeira membatin

@apartemen

"Bi mulai besok gak usah masak makan malam lagi ya" ucap Kyo yang menikmati makan malamnya

"Baiklah Non, kalau gitu saya pamit pulang"

Setelah kepergian Bi Inah Kyo mengamati sekelilingnya dan sepi pun menyelimuti dirinya sehingga ia tak selera makan lagi dan mengabaikan makanannya

Semenjak malam itu besok paginya Ry langsung membawa barang-barangnya meninggalkan apartemen mereka dan Kyo tidak mencegahnya karena mereka sudah sepakat untuk tidak saling mencampuri urusan masing-masing lagi

Ia memutuskan pergi keluar untuk menghirup udara segar dan saat malam semakin larut ia ingin pulang namun tak jadi karena ia melihat ada sekumpulan orang-orang yang sedang berkumpul dan ia tahu betul itu adalah anak-anak balapan liar

"Saya boleh ikut?" tanyanya tapi semua orang malah tertawa memandangnya

"Gadis cantik kayak kamu mana mungkin bisa balapan" seorang cowok menghampirinya

"Kalau saya bisa apa taruhannya?" tantang Kyo pada lelaki itu

"Astaga, kamu menantang saya? Baiklah, taruhannya adalah kalau kamu menang kamu bisa meminta apa saja tapi kalau saya yang menang kamu milikku"

"Deal" Kyo melangkah menuju mobilnya sementara cowok itu terpaku di tempatnya mendengar Kyo yang setuju akan syarat yang ia berikan

"Cewek gila" batinnya

Mereka mulai melajukan kendaraan masing-masing dan aksi salip menyalip pun terjadi namun Kyo dapat memenangkan pertandingan dengan mudahnya karena lawannya sekarang tidak sebanding dengan yang dulu, ia pikir mereka yang disini masih para pemula

"Jadi apa mau mu?" Kyo tak menjawab ia malah meninggalkan tempat itu apalagi sekarang sudah jam satu

Sesampainya di apartemen ia langsung shalat tahajjud dan matanya juga masih belum bisa tertutup apalagi ia hanya sendirian di rumah ia merasa takut sehingga ia berusaha mengalihkannya dengan bermain sosmed

"P"
Sebuah pesan masuk di WhatsAppnya dan Kyo tak menggubrisnya karena ia tak mengenal nomornya

"Ini gue Shawn, gue lihat Lo masih aktif makanya gue chat" sebuah pesan kembali menyusul

"Oh maaf Kak, saya baru selesai shalat makanya blom bisa tidur" balasnya

"Wow jarang ada cewek yang masih bangun jam segini buat beribadah, Saya salut sama kamu tapi kalau udah selesai sekarang kamu harus tidur cewek itu gak baik begadang.oke! Have a nice dream 😊" setelah menerima pesan terakhir dari Shawn, ia mematikan ponselnya tanpa membalasnya

"Kok gue nurut aja ya?" batinnya bertanya-tanya

Keesokan harinya Kyo menjalani aktivitasnya seperti biasa dan pagi ini juga tanpa kehadiran Ry sehingga beberapa waktu terakhir ia jadi malas untuk sarapan karena sendirian

Hari ini di kelas Kyo dosennya tidak masuk sehingga ia memutuskan pergi ke kantin saja untuk sarapan tapi saat di jalan Kayla menghadangnya

"Bukannya gue udah peringati sama Lo buat jauh-jauh dari Shawn tapi Lo malah makin nempel sama dia, maksud Lo apaan hah?" bentaknya untungnya koridor sedang sepi jadi tidak ada yang mendengarnya

"Saya rasa itu urusan saya, kakak gak ada hak ngelarang sama berteman sama siapa aja" Kyo menabrak bahu Kayla sebelum ia pergi

"Yakkk......." Teriak Kayla marah

"Liat aja Lo" batinnya

"Dia gak siapa gue sebenarnya berantam itu udah kayak makanan sehari-hari buat gue" gerutu Kyo sambil melirik Kayla yang masih diam di tempatnya dengan ekspresi kesal

Saat tiba ia mengambil posisi di sudut kantin kebetulan kantin juga masih sepi, ia memutuskan streaming drakor sambil menunggu pesanannya

"Masih pagi Lo udah ada disini aja"

"Lo juga ngapain disini, pergi gih ganggu aja lagian masih banyak bangku yang kosong"

"Ini buat Lo" Keenan menyodorkan sebuah kotak kecil pada Kyo

"Apaan nih? Perasaan gue lagi gak ultah" ia memberikan kembali kotak tersebut akhirnya Keenan membuka kotak itu yang ternyata isinya adalah kalung ia pun berdiri dan memakainya di leher Kyo sementara Kyo melongo dibuatnya

"Keenan... Gue udah nikah dan Lo adik ipar gue jadi gue mohon jangan kayak gini" ia membuka kembali kalungnya

"Terserah Lo mau dipakai atau gak yang pasti Lo harus nerimanya" setelah mengatakan itu ia pergi

"Kalian pacaran?" Kyo kaget melihat siapa yang di depannya

KyRy Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang