Keturunan (Revisi)

105K 4.2K 11
                                    

Vania tersenyum lebar mendapati sepupunya duduk di pelataran rumah orangtuanya dengan memainkan ponsel. Sepupu yang sangat jarang ia temui karena ia mengambil kuliah S2 di Amerika. Vania berjalan cepat ke arahnya seraya memanggilnya dengan melambaikan tangan.

"Ah Vanela, gue kangen" seru Vania memeluk sepupunya erat. Vanela terkekeh pelan membalas pelukan sepupunya.

"Kapan lo pulang? Kenapa juga lo nggak dateng di pernikahan gue?" kesal Vania seraya memukul bahu Vanela.

"Ya maaf, gue baru sampai kemarin lusa. Eh lupa juga ngabarin lo" kekeh Vanela membuat Vania berdecih kesal.

"Ah selalu aja" pungkas Vania seraya bersendekap dada berpura-pura marah. Vanela tertawa melihat Vania yang sedang marah dengannya. Ia merangkul bahu Vania untuk membuat Vania memaafkannya.

"Udah maaflah, ayo masuk! Tante udah nunggu lo. Di dalem juga ada Kak Arham" ajak Vanela dan diangguki pasrah oleh Vania.

Vania memasuki kamar yang begitu ia rindukan yang sudah tidak ditempatinya seminggu ini diikuti oleh Vanela. Vania meletakkan tasnya berniat untuk mengganti bajunya sebelum membantu bersiap-siap di dapur.

"Kenapa suami lo nggak ikut juga?" tanya Vanela yang telah merebahkan tubuhnya di kasur.

Vania terdiam sebentar, "Mungkin nanti dia ke sini. Dia kayaknya capek banget habis pulang kerja" jelas Vania seraya mendudukkan dirinya di kasur.

"Enak ya lo dijodohin sama cowok kayak dia. Udah ganteng, kaya pula. Dia Rio Satrya Wardhana kan? Anak bungsu dari keluarga Wardhana" pungkas Vanela seraya melirik ke arah Vania.

Vania mengerutkan dahinya lalu mengarahkan pandangan ke arah Vanela dengan tatapan penasaran, "Kok lo tau? Kan gue nggak pernah cerita" bingung Vania.

Vanela terkekeh pelan, "Gimana gue nggak tau? Lo tau sendiri kan, keluarganya aja pendiri dan pemilik dari WDH Group, salah satu perusahaan terbesar di Indonesia bahkan sampai dikenal di luar negeri" jelas Vanela sontak membuat Vania membuka mulutnya cukup terkejut.

"WDH? Lo yakin?" ulang Vania sedikit terbata-bata dan diangguki oleh Vanela.

Ia sama sekali tidak tahu seluk beluk keluarga Rio. Ia bahkan tak terlalu mengenal mertuanya bahkan Rio sendiri tak pernah memberitahukannya. Bagaimana ia tidak tahu WDH Group? Salah satu perusahaan bergerak di bidang penerbangan, kesehatan, properti, dan Industri pangan yang begitu terkenal.

Vania memejamkan matanya menormalkan rasa terkejutnya, sedangkan Vanela menatap Vania bingung, "Kenapa?" tanya Vanela menggoyangkan lengan Vania.

"Ven, gue rasa, gue pengen pingsan sekarang" pungkas Vania dengan ekspresi wajah syoknya.

"Eh ya janganlah! Ntar gue malah diomelin tante! Emang kenapa sih?" bingung Vanela mendudukkan dirinya seraya menggoyangkan bahu Vania untuk menyadarkannya.

"Gue kayak mimpi. Jujur gue gak pernah tahu masalah ini. Gue kira Kak Rio cuma seorang dokter" jelas Vania seraya menutupi wajahnya dengan kedua tangan. Ia benar-benar tidak mengetahui apa-apa. Bahkan ia tak pernah berniat untuk mencari fakta tentang keluarga suaminya.

Ia pernah sedikit merasa penasaran, mengapa Rio selalu sibuk setelah pulang kerja bahkan saat di tengah malam, ia selalu mendapati Rio terbangun dan langsung menyalakan laptop entah mengerjakan apa. Ia hanya bisa mengetahui tanpa ingin bertanya karena takut mencampuri urusan suaminya.

"Lo bener-bener nggak tau, Van? Ya Tuhan" pungkas Vanela tak kalah terkejutnya seraya menutup mulutnya. Ia kira Vania sudah tahu tentang keluarga baru yang ia miliki.

-------------

Vania memotong wortel dengan terus melamun. Bagaimana bisa ia tak tahu masalah ini dan tak pernah ingin mencari tahu? Bahkan orangtuanya tak pernah memberitahunya.

MY BELOVED DOCTORWhere stories live. Discover now