Pertemuan Antar Keluarga (Revisi)

119K 5.3K 20
                                    

Sepulang dari rumah Erisa, Vania langsung ditarik paksa oleh mamanya menuju tempat yang sedikit ia benci. Vania mendesah pasrah ketika mamanya menyodorkan pakaian pilihan padanya menyuruhnya untuk cepat berganti pakaian.

 Vania mendesah pasrah ketika mamanya menyodorkan pakaian pilihan padanya menyuruhnya untuk cepat berganti pakaian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kurang lebih satu jam, Vania keluar setelah selesai berganti baju dan memakai make up. Mamanya yang mengetahui puterinya sudah cantik, tersenyum lega. Ia berjalan mendekati Vania lalu memeluknya.

"Ma, ngapain pakek dandan segala?" protes Vania seraya sedikit mengerucutkan bibirnya kesal.

"Kan mau ketemu calon, ya harus cantik lah" sahut mamanya dengan tersenyum lebar.

"Cantikkan kan, Jeng?" tanya seseorang yang bertugas mendandani Vania.

"Thanks loh, Jeng. Jadi cantik anak saya" puji mama Vania melirik ke arah puterinya. Perempuan yang kira-kira seumuran mamanya tersenyum lega lalu berpamitan untuk kembali melakukan pekerjaannya.

"Ayo kita pergi! Semua pasti udah nungguin, apalagi ini udah jam setengah delapan" ajak mamanya seraya melihat ke arah jam tangannya. Vania mendesah lesu dan berjalan gontai mengikuti tarikan tangan mamanya.

Vania menopangkan dagunya melihat suasana kota Jakarta yang cukup ramai. Ia masih sedikit bimbang untuk menerima perjodohan itu atau tidak. Tapi melihat wajah bahagia mamanya membuat dirinya tak tega jika menolaknya.

Vania menyalakan ponsel yang langsung menampilkan akun instagram Rio setelah ia membuka kode. Ia merasa Tuhan takkan mengabulkan doa yang terus ia panjatkan akhir-akhir ini tentang pembatalan perjodohan karena rencana itu sekarang sudah ada di depan mata.

Vania mengalihkan pandangannya ke arah rumah yang ada di depannya setelah turun dari mobil. Ia terperangah melihat betapa megahnya rumah ini. Bahkan ia tak pernah berpikir akan menginjakkan kaki di tempat seperti ini.

Ia sampai beberapa kali memejamkan matanya memastikan bahwa ini adalah nyata

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia sampai beberapa kali memejamkan matanya memastikan bahwa ini adalah nyata. Pegangan tangan dari seseorang menyadarkan kekagumannya. Mama Vania menganggukkan kepala mengisyaratkan untuk mengajaknya masuk sekarang.

Dua orang menghampiri mereka lalu mempersilahkannya masuk. Vania kembali berdecak kagum melihat arsitektur di rumah ini yang begitu luar biasa sampai rasanya ini seperti mimpi.

MY BELOVED DOCTORWhere stories live. Discover now