Duapuluh tujuh. Let's Find The Truth

Mulai dari awal
                                    

"Jangan banyak pikiran lagi ya, gue khawatir" Salsha tersenyum sedih seraya menatap sahabat kecilnya itu.

"Elahh mellow amat, nggak cocok sama lu berdua"

Nabila dan Salsha kesal lagi-lagi Kevan merusak suasana. Musnahin tidak?

Mereka pun menatap Kevan tajam dan, "KEVANNNN"

"MAMAAAA TOLONGIN EDHHH"

···

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari 30 menit yang lalu, tetapi Nabila dan Salsha masih anteng di kelas.

Ngapain?

Nungguin Khalil sama Kevan rapat basket. Soalnya seminggu lagi mau ada pertandingan.

"Bil, nanti gue minjem baju lo dulu ya, repot pulang dulu" Nabila hanya mengangguk. Ia sedang terfokus dengan youtube-nya.

"Hai bil, hai juga salsha" Nabila reflek mendongak dan mendapati Reina tersenyum ke arahnya.

Heum? Senyum? Kepaksa itu mah

"Ngapain lo?" Nabila nggak bisa nggak sinis kalau sama ni anak.

"Santai aja kali, sinis banget sama gue" Nabila memutar bolamatanya jengah menghadapi Reina.

"Jadi lo mau apa?" Salsha bingung, sejak kapan mereka kenal dan cukup dekat?

"Sama kayak kemaren, tapi kenapa lo nggak turutin? Itu perintah loh sebenarnya" Reina tersenyum mengejek.

"Emangnya lo siapa yang seenaknya merintah gue?" Salsha rasa atmosfir di sekitarnya tidak lagi enak.

Ini pasti gegara Khalil, aduhh si kampret pake lama lagi, rutuk Salsha. Ia lebih memilih bungkam daripada ikut disemprot kedua gadis itu.

"Please ya bil, ini tuh buat kebaikan Khalil! Kalo lo cinta sama dia, ya lepasin"

Emosi Nabila bertambah saat gadis di depannya itu memberikannya selembar foto.

"Toh, juga kayaknya Khalil cocok sama gue" Salsha langsung mengambil foto itu karena penasaran.

Salsha sedikit terkejut, pasalnya di sana terlihat Khalil dan Reina sedang tertawa bersama. Ketawa sih nggak papa, tapi tangannya ituloh, di atas kepala Reina :"

"Gimana? Cocokkan? Udah putus aja lo sama Khalil, gampang"

"Sabar bil sabar, nenek lampir nggak usah ditanggepin" Salsha berbisik, tapi suaranya besar, kan kedengeran Reina.

"Heh! Gue denger ya!" ucap Reina sembari menggebrak meja Nabila. "Sengaja sih"

"Mendingan lo pergi, enek gue ngeliat lo. Lagipula, ini kelas gue, hush hush"

"Tanpa lo suruh, gue juga bakal pergi" Reina pun berjalan keluar kelas Nabila dengan langkah kesal.

"Oh satu lagi bil," Nabila jengah melihat gadis itu datang lagi.

"Khalil bakal jadi milik gue, apa pun caranya" Reina menampilkan seringainnya.

"Gelo ih dia mah" Nabila sebenarnya sedari tadi memikirkan perkataan Reina.

"Ehh eneng geulos kenapa melamun? Nda baek atuhh" Udah, suasananya rusak.

"Geulis kepan bukan geulos. Lu pikir gelas apa?" Salsha ingin sekali memukul Kevan, tapi kasihan mukanya udah nista nanti tambah nista.

[FINISHED]Kapten Basket vs Vlogger CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang