Ariel menggerakkan tubuhnya ke bawah pohon dan bersandar di batangnya.

"Gue dimana ini? Gimana caranya gue balik? Gue takut gelap."

Dirinya sangat lelah saat ini. Setelah berlari cukup jauh dan kakinya terseleo. Nafasnya sangat sedikit saat ini. Dadanya terasa sesak.

Mata Ariel tertutup perlahan. Tidak kuat menahan lelah dan sakit. Ariel pingsan.









###









Tiara tiba di tempat berkumpul dengan nafas terengah engah. Beberapa peserta yang berada disana menatap Tiara dengan bingung.

Tiara pun berjalan menuju tendanya. Namun tiba tiba , Sergio menghampiri dirinya.

"Liat Ariel enggak?" tanya Sergio.

Tiara menunjukkan wajah ketakutannya di depan Sergio. Tangannya memegangi dadanya yang masih terengah engah.

"Lo kenapa keliatan cape gitu? Habis dari mana?"

"Oh, enggak. Gue.... Gue.... Habis dikejar kejar.... Iya..." ucap Tiara.

"Dikejar sama siapa?"

"Sama.... Sama...."

Sergio menaikkan satu alisnya. Seorang Tiara tidak akan membiarkan keadaan seperti ini terlewat begitu saja. Rencananya adalah membuat Ariel dipandang jelek dimata Sergio.

Tiara pun menjawab pertanyaan Sergio dengan memutar balikkan fakta sekaligus mengarang cerita. Tidak sepenuhnya diputar balikkan dan diganti dengan mengarang cerita.

"Terus sekarang Ariel dimana?"

"Ya... Aku enggak tahu. Aku terus aja lari dari dia dan untung aja aku hafal jalan kesini."

Sergio tidak sepenuhnya mempercayai ucapan Tiara. Mana mungkin seorang Ariel bertindak seperti ini? Namun cerita Tiara sangat meyakinkan.

Sergio bingung dan mengusap hidungnya sendiri dengan jari telunjuknya

"Oke gue mau lapor dulu , lo istirahat aja di tenda." perintah Sergio.

Tiara mengangguk dan berlalu meninggalkan Sergio.

"Tiara.." panggil Sergio.

Tiara menoleh.

"Langsung tidur. Lo kecapean." ucap Sergio dengan wajah datar namun memiliki kepedulian dibaliknya.

Tiara tersenyum. "Iya. Kamu hati hati."

Sergio hanya memiringkan bibirnya lalu pergi meninggalkan Tiara.

Ada rasa senang didalan hati Tiara. Senang karena ada peluang untuk memiliki Sergio kembali dan senang karena berhasil membuat Ariel dipandang jelek oleh Sergio.











###











Sergio tidak pergi melapor , melainkan pergi ke tendanya untuk memikirkan cerita yang diberitahu oleh Tiara.

"Masa sih Ariel tega kayak gitu ke Tiara?"

"Apa alasan Ariel gitu buat ngelakuin itu ke Tiara?"

"Enggak mungkin kalau Ariel ngelakuin itu karena dia enggak mau gue balik ke Tiara. Karena dia sendiri yang bilang kalau Tiara enggak ada komen apapun tentang hubungan gue sama dia. Terus apa gunanya Ariel ngelakuin ini?"

Sergio mengacak acak rambutnya sendiri. Dia masih bingung dengan yang terjadi sekarang ini. Namun ada satu hal yang Sergio lupakan.

"Ariel!"

Sergio segera bangkit dan menemui Samuel untuk membantunya mencari Ariel. Dengan sangat terpaksa , Sergio menemui Samuel.

Untung saja , Samuel berada tidak jauh dari tenda Sergio. Tenda milik Samuel hanya berada di sebelah kanan tenda milik Sergio.

"Samuel" panggil Sergio dari luar.

Samuel pun keluar dari tendanya dan menemui Sergio dengan wajah yang kebingungan.

"Ada apa?"

"Lo bantuin gue cari Ariel sekarang." ucap Sergio dengan penuh kepanikan.

Samuel mengernyitkan alisnya tanda tak paham akan maksud Sergio yang memintanya untuk mencari Ariel tiba tiba.

"Memang Ariel kenapa?"

"Udahlah. Di situasi kayak gini lo enggak usah pake bahasa baku. Selaw aja sih! Pake lo-gue aja."

Samuel menaikkan kedua alisnya kemudian mengangguk tanda setuju.

"Jadi Ariel kenapa?"

"Tadi Tiara lari kesini kayak orang lagi dikejar kejar. Kebetulan gue lagi nyari Ariel. Terus gue nanya sama dia dan dia bilang kalau Ariel yang ngejar dia. Dia bilang kalau Ariel ngejebak dia buat ikut kedalem hutan. Katanya Ariel nyakitin dia di tengah hutan makanya dia lari buru buru." jelas Sergio. Tangannya berkacak pinggang setelahnya.

"Terus Ariel dimana sekarang?"

"Nah itu dia! Kita harus nyari dia di tengah hutan. Tapi gue enggak sepenuhnya percaya sama Tiara."

"Kenapa?"

"Ya enggak tahu. Yang jelas gue enggak sepenuhnya percaya sama Tiara. Sekarang lo ikut gue nyari Ariel." ajak Sergio.

"Yaudah , gue ambil senter dulu bentar."

Samuel lalu masuk kedalam tendanya untuk mengambil senter. Tak lama , dia keluar dengan membawa dua buah senter.

"Nih senter buat lo. Oh iya , lo udah coba hubungin Ariel?"

Sergio menerima senter dari Samuel.

"Hape dia aja enggak dibawa. Gimana gue mau nelfon dia?"

"Yaudah , buruan , kasihan Ariel sendirian di tengah hutan. Malah gelap lagi."

Sergio menepuk jidatnya.

"Mati gue! Gue lupa kalau Ariel takut banget sama gelap! Kita harus cepet! Nanti Ariel kenapa kenapa lagi."

Keduanya lalu segera berjalan menuju tengah hutan untuk mencari Ariel. Sergio terlihat tidak terlalu panik. Dirinya hanya takut kalau Ariel akan ketakutan karena ini sangat gelap. Setengah dari jiwanya merasa kecewa dengan Ariel karena tega terhadap Tiara.

Bagaimana bisa Ariel berubah menjadi seperti itu hanya karena hubungan? Walaupun sebenarnya Sergio juga akan kesal apabila hubungannya diganggu. Namun dia tidak akan merencanakan sesuatu untuk menyakiti orang lain yang menggangu hubungannya.

Sementara , Samuel merasa panik sepenuhnya karena Ariel hilang. Dia tidak perduli terhadap cerita dari Sergio mengenai hilangnya Ariel dan perbuatan Ariel terhadap Tiara. Yang terpenting adalah mencari dan menemukan Ariel dengan selamat.














                               - Serriel -









HAI! 👋 Apa kabs? 😅 Baik yaaa!
Maaf ya aku lama update soalnya emang lagi stuck banget ini imajinasinya dan aku juga lagi banyak tugas dari sekolah 😅😅 HEHEHEHE
Tapi aku akhirnya hari ini bisa update lagi karena aku lagi kosong hari ini dan imajinasi aku lumayan jalan sih 😂
Keep vote yaw! mi luv youuu! 😘😘😘😘😘

HAI! 👋 Apa kabs? 😅 Baik yaaa! Maaf ya aku lama update soalnya emang lagi stuck banget ini imajinasinya dan aku juga lagi banyak tugas dari sekolah 😅😅 HEHEHEHETapi aku akhirnya hari ini bisa update lagi karena aku lagi kosong hari ini dan imaji...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cr : My Moonlight🌜💛

SerrielWhere stories live. Discover now