33

1.8K 81 8
                                    

"lu gak bisa lihat sekitar? Ada orang yang lebih peduli dan sayang sama lu, ya orang itu Gue"

___________________

"sama, gue juga cemburu kalau lihat lu sama cowo selain gue"

Kata kata itu nyaris buat gue terkejut, ka aldi yang berada di belakang gue sambil senyum manis.

"permisi" izin gue, karena gue benar benar ingin ke toilet.

Tidak ingin buang air atau pun cuci tangan, tapi gue tidak tahu mau apa? Tangan Justin yang memegang tangan prita masih terbayang bayang di pikiran gue.

Seakan akan itu adalah momen yang harus gue lihat seumur hidup gue, suara Justin yang memanggil nama prita terus bergema di telinga gue.

Rasa menyesal gue semakin yakin kalau gue harus pergi dari sini, lebih baik gue tidak berada di sini daripada berada di sini tapi malah buat gue tersiksa.

Gue mencoba untuk tidak menjadi wanita lemah yang hanya melihat hal seperti itu langsung tak berdaya.

Gue bercermin dan mencoba tersenyum, tiba tiba saja suara ka aldi yang bilang ia cemburu langsung membuat gue semangat.

Dia tau apa yang gue perlukan, gue keluar toilet dan coba memberatkan diri untuk ke kamar rawat Justin.

Tangan gue memegang daun pintu, gue ragu untuk membuka pintu ini gue tidak mau lihat hal yang tidak gue inginkan malah terjadi.

Cleck!

Gue membuka pintu, baru saja gue masuk ke kamar rawat Justin, tetapi gue malah di kejutkan oleh adegan Justin dan prita.

Justin mencium kening prita, rasa kesal, sedih, marah, bercampur aduk.

Gue benar benar sudah tidak kuat melihat ini, gue udah gak punya pendirian yang kuat untuk menerima kenyataan bahwa Justin sudah bukan siapa siapa gue.

Ingat sya, dia udah milik prita, lo jangan egois! Hati gue terus berkata seperti itu.

Justin ga bisa gitu yah hargai perasaan gue sedikit aja, gue mau tau kalo gue juga lebih khawatir, gue selalu menunggu dia membuka matanya.

Gue menundukkan kepala gue, gue gak tahan melihat itu, entah hati gue sakit, gue menyesal udah bikin diri gue mengkhawatirkannya.

"sya?"

Gue diam, rasanya gue malas untuk menjawab bahkan gue gak tahu itu siapa.

"denger sya?"

Iya gue denger,tapi gue gak bisa nyangkut kepala gue, gue ga mau lihat yang buat gue kecewa.

Gue benar benar bingung harus lakuin apa biar gue bisa menerima kenyataan ini, gue tak tahu harus apa , bantu gue.

Tes!

Air mata gue keluar dengan tiba tiba, gue memang sudah tidak kuat lagi untuk menahannya.

"sya, kamu denger aku gak?"

Gue tau kalau kosakata 'aku' itu Rian, Rian tiba tiba muncul di depan wajah gue dari bawah, gue sempat terkejut.

Gue buru buru mengelap air mata "kamu abis nangis?" tanya Rian sambil menekan kata 'nangis'

Kakak Kelas vs Ketua Osis [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang