JDS-44

1.6K 46 0
                                    

Setiap perjalanan ku hanya kau lah yang mampu mengisi sehingga apapun yang terjadi aku merasa kau selalu disini
—JinggaBrovi

"Gue nyari kelas dulu, lo kesana. Kata Venus tadi ke gue dia sama rombongan lo nunggu di gazebo taman yang nomor tiga." Suruh Gerry, Jingga hanya menganggukkan kepala nya mengerti, setelah Gerry pergi Jingga pun berjalan ke gazebo.

Diperjalanan Jingga dihadang oleh seseorang yang Jingga yakin adalah murid yang baru masuk sekolahnya. Jingga melihat dari ujung kaki hingga ujung kepala gadis tersebut. Sangat rapi dan manis dengan poni selamat datang nya. Jingga heran mengapa gadis ini memberhentikan nya. Jingga menaikkan satu alisnya.

"Kak Jingga?" Tanya nya kepada Jingga, Jingga mengangguk pelan.

Gadis tersebut mengulurkan tangan nya untuk berjabat dengan Jingga. "Aku Matahari, panggilan ku Ata." Ucap nya dengan senyum yang tidak pudar sedari tadi. Jingga menjabat tangan yang terulur tersebut lantas tersenyum.

Setelah jabatan tersebut terlepas, gadis yang bernama Matahari tersebut kembali berbicara. "Kak Jingga, coba lihat wajah aku." Suruh gadis itu lagi, Jingga menuruti dengan memperhatikan setiap inci di wajah Ata.

"Kenapa?" Tanya Jingga.

"Kakak liatin dulu, mirip siapa coba?" Tanya nya lagi, Jingga tersenyum.

"Lo cantik, gak mungkin ada yang mirip sama lo." Puji Jingga, Ata tersenyum malu.

"Pujian Kak Jingga buat Ata senang. Kak Jingga mau gak pulang sekolah ke kafe dulu bareng Ata?" Ajak Ata, Jingga sedikit berfikir yang membuat senyum Ata memudar.

"Kak Jingga gaperlu takut Ata apa-apain, Ata cuma mau bikin Kak Jingga bahagia. Nanti Ata ceritain dongeng deh." Ucapan Ata tersebut berhasil membuat Jingga terkekeh pelan.

"Lo bukan hanya cantik, lo juga lucu Ata."

"Jadi Kak Jingga mau kan pulang sekolah nanti pergi ke kafe bareng Ata?" Tanya gadis manis itu lagi, Jingga tidak tega mengatakan tidak, lagian ia juga tidak ada jadwal nanti siang dan mungkin bisa meluangkan waktu untuk gadis lucu ini.

Jingga tersenyum. "Mau, pulang sekolah lo tunggu di pos satpam aja ya?" Ata mengangguk dan tersenyum lebih lebar.

"Aku mau ke temen dulu, dah Kak Jingga." Pamit Ata, Jingga mengangguk karena ia juga ingin bertemu dengan sahabat-sahabatnya.

Setelah kepergian Ata, Jingga juga kembali berjalan. Ia melihat karidor sekolah nya yang membuatnya kembali teringat dengan Samudra, ia melihat lapangan dimana Samudra dulu memeluknya saat bazar. Jingga tersenyum. "Aku rindu." Lirihnya lalu berjalan lebih cepat menuju teman-teman nya.

Jingga melihat sangat ramai orang yang dikenal nya disana dan kebanyakan juga anak kelas nya. Ada Geo, Vanila, Fatiah, Angel, Leo, Marvin, Scorpio, Venus, Milie, dan beberapa anak kelas lain. Mereka tidak melihat kedatangan Jingga karena arah Gazebo yang membelakangi tempat Jingga berada sekarang.

Jingga berjalan lalu duduk tepat di sebelah Venus dan membuat yang ada di sana mengalihkan perhatian kepada Jingga.

"Jingga!!" Teriak tiga sahabatnya lalu memeluk Jingga, Jingga membalas pelukan tersebut. "Udaaaahh, sesak napas gue." Ucap Jingga, ketiga sahabatnya nyengir.

"Van, lo gimana? Udah sehatan kan? Gimana pengobatan nya?" Tanya Jingga panjang lebar, semua ternganga karena sejak peninggalan Samudra, Jingga sangat irit bicara.

"Kok pada diem?" Tanya Jingga lagi.

"Tumben." Ceplos Fatiah yang langsung dapat pelototan dari Angel.

Jingga di Samudra [Completed]Where stories live. Discover now