JDS-23

1.4K 59 4
                                    

Kebahagiaan itu sederhana, melihat orang yang kita sayang bahagia dan alasan nya itu kita, kek goals banget gitu
_SamudraPratama

"Bukan Queena pelakunya". Ucap Jingga membuat Samudra bingung.

Ting

Satu notification masuk ke dalam handphoen Jingga, Jingga mengambilnya lalu melihat nomer baru yang chat nya.

08238*******
Ga, ini gue Queena, mf bgt
lo hrs prcy bkn gue yg ngambil
buat apa di gue ga? Lagian uang gue cukup buat beli itu semua, ga gue bakal jelasin, pulang bazar gue tunggu di kafe 'bt' gue sama Gery, kalo lo gaprcya gue bakl nyuru Gery buat jempt lo, gue tggu

Jingga bernafas lega lalu mengetikkan sesuatu juga disana.

JinggaBrovi
Iya gue prcy, ntr gue ksna lagian gue gaada lagi mau jual apa, tunggu ya, dan bang Gery? Lo kok sama abang gue?

Send

Jingga mendekati Vanila, Fatiah dan Angel, lalu tersenyum kepadanya.

"Kalian selesein di sini ya? Gue harus nyelesein masalah ini, gue harus minta maaf ke Queena". Jingga mengambil tas nya lalu mendekati Samudra.

"Sam? Lo masih banyak?" Tanya Jingga, Samudra mengangguk.

"Enggak sih, nanya aja". Jingga beralih ke tempat Aldo untuk meminta izin.

"Kak, kan barang kelompok gue udah gak ada, gue permisi keluar dulu ya kak? Boleh ya? Mau nyelesein masalah". Lapor Jingga, Aldo mengangguk.

"Perlu gue anter?" Tanya Aldo, Jingga menggeleng dan tersenyum manis kepada Aldo.

"Gak usah kak, kakak masih banyak kerjaan, gue dulu ya kak? Daah". Jingga berjalan menjauhi Aldo, ketika melewati Samudra, Samudra menahan tangan Jingga lagi.

"Mau kemana?" Tanya Samudra, Jingga melihat tangan nya yang ditarik Samudra, Samudra yang menyadari itu langsung melepaskan tangan nya.

"Mau nemuin Queena".

"Gue anter, tunggu sini". Jingga tidak bisa menjawab apa-apa, Samudra mengambil kunci motornya lalu berjalan dengan memegangi tangan Jingga, sudah lama, sudah lama sekali Jingga tidak merasakan kehangatan Samudra dan sekarang Jingga menemukan nya, Jingga tak henti-hentinya tersenyum.

"Ih kenapa senyam-senyum?" Tanya Samudra karena parkiran juga cukup jauh dari lapangan bazar.

"Lucu aja, udah jarang di pegang cowok mungkin". Polos Jingga, Samudra berhenti berjalan begitu juga dengan Jingga lalu Jingga menghadapkan tubuh Jingga pas di depan nya.

Jingga menatap manik mata Samudra yang pekat, Jingga susah menahan saliva nya. Samudra memeluk Jingga erat.

"Gue kangen elo". Ucap Samudra di dalam pelukan nya, Jingga tidak pernah menyangka akan sedekat ini dengan Samudra, Jingga hanya menikmati detik demi detik tersebut berjalan dan berharap waktu di hentikan sebentar agar ia merasakan lama di pelukan Samudra. Samudra melepaskan pelukan nya lalu melihat wajah Jingga yang memerah dan mata yang berkaca-kaca.

"Jangan nangis cantik". Samudra menoel hidung mancung milik Jingga, Jingga tersenyum dan air mata yang di tahan nya terjatuh, Samudra menangkuo wajah Samudra.

"Jangan nangis, ntar gak ucul". Goda Samudra, Jingga tersenyum lalu memeluk Samudra sekilas lalu melepaskan nya kembali, Samudra mengelus pucuk kepala Jingga dengan sayang.

"Tunggu sini gue ngambil motor".

Samudra berjalan mengambil motornya lalu membonceng Jingga ke kafe 'bt' dengan selamat, Jingga turun dari jok motor Samudra.

"Sam lo masuk?" Tanya Jingga, Samudra mengangguk lalu memegangi tangan Jingga.

"Ayok kita masuk". Mereka berjalan ke dalam kafe dan melihat Queena dan Gerry disana, Queena berdiri dan memeluk tubuh Jingga, Jingga cukup terkejut karena tingkah Queena lalu ia bersikap biasa, Queena melepaskan pelukannya.

"Yok duduk". Ajak Queena, Jingga mengangguk lalu duduk di hadapan Queena dan Gerry begitu juga dengan Samudra.

"Ga, maafin gue, dan Sam gue kira lo sekarang bebas". Ucap Queena, Jingga bingung lalu menatao kedua nya tidak mengerti, begitu juga dengan Gerry.

"Maksud lo?" Tanya Jingga, Queena tersenyum kepada Jingga, sangat manis dengan lesung pipi di pipi kiri nya membuat ia tampak sangat sempurna.

"Samudra itu gue ancem biar deket sama gue terus kalo enggak gue bakal ngebunuh lo, gue tahu gue salah tapi itu karna gue sayang banget sama Samudra, dan setelah berapa hari ini gue ngedeketin Samudra gue gak ada ngerasain apa-apa, malah gue rasa Samudra gak nyaman sama kedatangan gue, gue tahu lo lebih cocok dengan Samudra". Jelas Queena panjang lebar, Jingga mengangguk mengerti, Samudra juga tersenyum.

"Jadi beneran nih gapapa?" Tanya Samudra memastikan, Queena mengangguk.

"Maaf gue tadi nuduh lo". Jingga menunduk karena ia merasa salah.

"Hei wajar, karena yang jahat sama lo di periode ini kan gue ya woles aja kali". Ucap Queena santai, Jingga menatap Queena dan mencari kebohongan di setiap kata Queena, namun nihil, tidak ada kebohongan.dia sangat tulus.

"Dan, lo Ger, eh maksudnya Kak Gerry gue makasih banyak banget ke lo udah nyadarin gue". Queena memukul pelan lengan Gerry membuat Gerry yang awal nya pangling langsung linglung, Jingga dan Samudra tersenyum melihat mereka.

"Dan gue sayang sama lo". Ucap Queena berbisik di telinga Gerry, dug dug dug bunyi jantung Gerry.

Cup!

Queena mencium pipi Gerry membuat Gerry langsung menegang dan memegangi pipinya. Wajah Gerry langsung merah padam.

"Makasih". Ucap Queena yang meilhat Gerry tak berkutip, Gerry hanya mengangguk membuat Jingga dan Samudra tertawa geli melihat tingkah Queena dan Gerry.

"Woi main selonong aja, liat kondisi dong". Pekik Samudra, Queena tersenyum jahil.

"Noh di sebelah lo juga ada cewek". Goda Queena menaik turunkan alisnya. Samudra tersenyum.

Cup!

Samudra juga menciumi pipi Jingga membuat Jingga blushing, Jingga menutupi wajahnya dengan tangan nya karena malu, Samudra tersenyum lalu memeluk Jingga menenangkan nya.

"Jingga jangan blush dong, maaf ya". Samudra mengelus rambut Jingga sedangkan Jingga menenggelamkan wajah malu nya di dada bidang milik Samudra.

"Kita membuat adik kakak ini blush Sam". Ejek Queena melihat ke Gerry.

"Queen, gue mau pulang". Gerry mengangkat pantat nya dari kursi tersebut karena kesal dengan Queena yang bersifat seperti itu. Gerry berjalan dari meja tersebut.

"Gerry, tungguin gue...". Rengek Queena lalu berlari mengejar Gerry yang berjalan cukup jauh, Jingga melihat ke arah Samudra terdiam lalu mereka tertawa bersamaan tidak berhenti.

"Hahahahahahaha sakit perut gue Sam". Ucap Jingga, Samudra juga masih tertawa dan tidak bisa berhenti.

"Ga i love you". Jingga berhenti tertawa lalu melihat ke arah Samudra, Samudra tersenyum manis kepada Jingga lalu menangkup wajah Jingga.

"Ck! Kalau gue bilang gitu aja langsung berhenti ketawa nya". Jingga masih memperhatikan wajah Samudra yang tersenyum manis kepadanya.

"Ga kita bahagia barengan yok?" Tanya Samudra membuat Jingga mematung, Samudra melepaskan tangan nya dari wajah Jingga lalu melihat ke makanan Gerry dan Queena di hadapan nya.

"Maksud lo?" Tanya Jingga sok tidak mengerti.

"Mau nggak jadi pacar gue?" Blushing.

✍✍✍

Tunggu part selanjutnya❣

Jingga di Samudra [Completed]Where stories live. Discover now