JDS-31

1.3K 59 0
                                    

Bahagia itu sederhana
Ketika melihat orang yang kita sayang itu bahagia
Aplagi alasan nya itu karna kita❤
_SamudraPratama

Matanya mengerjap di sebuah ruangan, ruangan yang di lapisi cat dinding berwarna putih, dan bau obat-obatan yang sangat pekat. Ia menangkap semua cahaya yang bergantian masuk ke mata nya untuk menyesuaikan keadaan lingkungan nya.

Tiba-tiba air mata nya menetes mengingat semua masalah yang telah terjadi padanya bertubi-tubi.

"Ga." Sapa seorang lelaki bersuara berat namun familiar di telinga Jingga, Jingga melihat orang tersebut tidak menggunakan baju pasien rumah sakit namun memakai baju kerja seperti biasa nya orang itu pakai.

"Ayah." Jingga melihat ayahnya yang berjalan mendekat, entah mengapa air mata nya tambah banyak mengalir.

"Kenapa nangis sayang?" Tanya Bromo lalu mengelus pucuk rambut Jingga.

Bromo menghapus air mata Jingga yang mengalir. "Ayah udah sembuh?" Tanya Jingga, yang diangguki Bromo.

"Jangan pikirin ayah, pikirin aja kesehatan kamu sayang." Pinta Bromo sembari Menciumi pucuk kepala Jingga.

"Om Afdal gimana yah? Ayah menjarain Om Afdal?" Tanya Jingga

"Enggak sayang."

"Ayah sudah sehat, Jingga bahagia banget, mungkin sebentar lagi Jingga juga akan sehat."

Jingga mengarahkan pandangan nya kesegala arah. "Siapa yang bawa Jingga ke RS yah?" Bromo mendarat kan bibir nya di pipi Jingga, mencium pipi Jingga dengan sayang.

"Yang bawa kamu kesini Samudra."

"Samudra? Ayah jangan marah--"

"Enggak sayang, semua sudah jelas." Ucap Bromo tetap pelan memegangi rambut Jingga.

Jingga tergelik, tidak mengerti. "Maksud ayah?"

"Pihak akuntansi perusahaan Afdal salah mengoreksi, jadi terlihat kalau kelebihan yang sangat besar, kamu tahu jika ayah memulai usaha ini dari nol kan sayang? Kemarin waktu ayah masih dalam keadaan sangat tidak menentu Afdal datang ke RS tanpa pengetahuan Viona, Afdal menjelaskan semuanya, Afdal juga menceritakan tentang Bunda kamu yang nonjok dia." Jelas Bromo.

Jingga tersenyum bahagia karena masalah nya kali ini sudah berkurang mengetahui ayahnya yang sudah sehat, Samudra menolongnya, Bunda nya yang juga sudah membaik, keluarga Brovi dan Afdal yang juga sudah membaik.

"Kamu senyum-senyum kenapa?" Tanya Bromo menyadari anak gadisnya yang tersenyum.

"Bahagia aja, masalah Jingga satu persatu hilang. Ayah, Jingga sayang ayah, sayang bunda, sayang Ginzo, sayang abang Gerry, Jingga mau kita selalu bersama, melihat kekuatan bunda melawan Om Afdal kemarin, perjuangan bunda, ayah kalo lihat pasti bakal bahagia banget."

Bromo menaikkan satu alisnya. "Apa benar?" Tanya Bromo, Jingga tersenyum dan mengangguk.

"Ayah? Bunda kok bisa kayak monster gitu ya?" Tanya Jingga yang masih penasaran kenapa Viona bisa berubah seperti power rangers begitu.

"Bunda kamu itu dulu waktu SMU jagoan sekolah, bad girl, play girl, famous, dan semua yang berhubungan dengan bunda kamu itu pasti buruk, dia temenan juga sama mama nya Scorpio, Marvin dan Leo. Viona itu musuh terbesar Vita, bini nya Afdal, sedangkan Afdal itu sobat Ayah, Viona itu suka sama Ayah, ayah dulu cool banget, sampai-sampai gak peduli Viona suka ayah atau enggak, Vita suka sama Afdal, tapi Viona ngenggep kalau Vita suka sama ayah, dia cembekur, dia serang Vita sampai Vita masuk rumah sakit, Afdal yang lihat itu langsung naik darah dan menemuin Viona, Viona yang di temui malah emosi mendengar Afdal membela Vita, akhirnya Viona juga nyerang Afdal yang saat itu Viona adalah salah satu anggota bela diri. Sedangkan Afdal tidak bisa melawan Viona karena Viona itu cewek, yah jadi gitu, saat itu ayah sadar Viona sayang banget sama Ayah, ayah negedeketin Viona, ayah bilang ayah gak suka sama cewek kayak preman, jadi tarzana di kota, Viona malu terus minta tolong ke ayah buat ngajarin dia berubah, ayah nolongin Viona berubah, sebenernya ayah bilang dia tarzana itu karna tujuan ayah dia mau berubah dan ya Viona masuk perangkap ayah, ayah selalu buat dia nyaman dan pelan-pelan merubah sifat bad nya itu, dia minta maaf ke Vita sama Afdal karena salah paham itu,Vita Viona jadi sahabatan, Vita itu memang gitu sayang, dia ceplas ceplos tapi takut sama bunda kamu, bunda kamu berubah total dan jadilah Viona baik hati ibunda nya Jingga."  Jelas Bromo panjang, Jingga sedari tadi hanya terkagum mendengar tentang Bunda nya itu, seorang Viona berjuang untuk mendapatkan cintanya.

Jingga di Samudra [Completed]Onde histórias criam vida. Descubra agora