Dominic Obsession |22|

345K 27K 893
                                    


ATHENA :

Sesampai di tempat Zach berada, mata Athena yang digenangi air mencari sosok anaknya, dan ia menemukan Zach di pelukan Marlynn, Zach tidak berhenti menangis, ia melihat sekelilingnya, tidak ada kaca yang pecah,

"Kalian baik-baik saja?" Tanya Athena panik, Starley memeriksa keadaan mereka. Marlynn dan Zack baik-baik saja, hanya saja Zach menangis karena kaget mendengar suara seperti tembakan tadi. Tapi Athena sangat yakin mendengar suara pecahan kaca, kalau bukan dari ruangan ini dimana?

Wajah Athena pucat, ia langsung menyadari sesuatu,

"Starley tolong tenangkan Zach sebentar," ucap Athena, lalu Athena langsung melesat keluar ruangan dam menuju ruang kerja Dominic.

Sesampai di sana, hal yang ia takuti benar terjadi, di situ hanya Dominic terduduk di lantai dengan darah yang mencucur dari tangannya, mata Dominic tertutup, Athena tidak melihat Damien dimana pun, tapi Athena tidak peduli dimana Damien itu, tubuh Athena langsung lemas, air mata tanpa sadar terjatuh ke pipinya, ia merasa seolah seluruh dunianya hancur. Seluruh tubuhnya sakit seketika, seolah jiwa Athena di ambil saat itu juga.

Athena berjalan mendekati Dominic dengan cepat,

"Dominic!" ucap Athena parau, menyentuh Dominic, tapi Dominic tidak bergerak.

"Dominic! kumohon bangun," ucap Athena pasrah, sekarang dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya. Tapi Dominic tidak bangun sedikit pun, Athena mencoba menyentuh nadi di leher Dominic, masih berdenyut.

Dominic kehilangan kesadaran! Oh ini tidak baik, Dominic harus segera di bawa ke rumah sakit, Athena mengambil ponselnya dengan tangan yang gemetar, lalu menelpon ambulan.

"Halo" jawab di seberang telpon

"Tolong kirimkan ambulan! ada yang ter-" ucapan Athena terpotong ketika ia merasa ponselnya sudah tidak di tangannya, Athena menoleh, melihat Dominic sudah membuka matanya, dan segera mematikan panggilan itu.

Athena menatap Dominic tidak percaya

"Kau bangun selama ini?" Tanya Athena kesal

"Aku hanya ingin memejamkan mata ku sebentar, sementara Damien mengejar penembak tadi, lewat jendela," ucap Dominic santai, Athena menatap tajam Dominic.

"Kau sungguh keterlaluan! Aku sangat panik kau tidak sadar!" Bentak Athena kesal, tapi Dominic hanya menatap Athena serius.

"Kau menangis," ucap Dominic dengan nada yang lebih lembut, Athena menyeka kasar air matanya.

"Aku hanya panik," ucap Athena tidak mau menatap Dominic.

_________
DOMINIC :

Dominic tidak percaya wanita di depannya ini menangis untuknya. Hati Dominic langsung terasa hangat, ia senang mengatahui Athena sungguh peduli. Tanpa sadar Dominic menatap Athena lembut, tapi Athena tidak mau menatap matanya. Athena lebih memilih menatap darah bercucuran di tangan Dominic.

Mata Athena terlihat ingin menangis lagi melihat luka Dominic, Athena menyentuh lembut tangannya.

"Ini terlihat menyakitkan, ini harus segera di obati!" Ucap Athena dengan nada merintah dan tegas, tapi Dominic malah menyentuh pipi Athena lalu mencium pipi Athena yang lembab, untuk menenangkan Athena.

"Aku akan baik-baik saja, tiger, dokter ku sedang berjalan menuju ke sini. Untungnya pelurunya hanya menggores, tidak masuk ke daging ku," ucap Dominic tenang, walaupun sesungguhnya sakitnya bukan main.

Athena sekarang menatapnya.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Athena parau, sambil menyentuh rahang Dominic dengan begitu lembut. Mata Athena masih menunjukan khawatir. Membuat Dominic melupakan rasa sakit di tangannya, Athena seperti obatnya.

"Ketika aku sedang berbicara dengan Damien tiba-tiba Damien berkata, minggir, aku spontan mengikutinya, tepat saat itu aku merasa lenganku seperti terbakar, dan bersamaan dengan jendela di belakangku pecah dengan suara tembakan. Lalu Damien langsung mengejar penembak itu melewati jendela," jelas Dominic, Athena seperti menahan napas mendengarkannya.

"Apa dia Gerald?" Tanya Athena, Dominic terdiam sejenak.

"Belum di pastikan, tapi bisa juga musuh Damien," jawab Dominic tenang, Athena terlihat penasaran tapi ia menahan untuk bertanya.

"Apa ada yang bisa ku bantu sekarang?" Tanya Athena sambil menatap lengan Dominic sangat khawatir. Oh Dominic benar-benar ingin menciumi Athena hanya untuk mengurangi kekhawatiran Athena.

"Ada," jawab Dominic, mata Athena berbinar

"Apa itu?" Tanya Athena, mereka saling bertatapan beberapa detik, Dominic seperti di tarik oleh mata biru itu, Dominic langsung membayangkan ia di pantai menikmati udara hangat dengan Athena tertawa di sisinya dengan mata indah ini yang menyatu dengan laut, membuat semuanya semakin sempurna.

"Tetaplah di sisiku," ucap Dominic,

'Selamanya' lanjut Dominic di dalam hati, Athena terlihat kaget beberapa detik tapi tidak lama kemudian ia menatap Dominic lembut.

"Tentu saja," jawab Athena lembut,

_____
Unknown :

Lelaki itu duduk di sofanya sambil mencium bergantian dua wanita.

"Hmm, nakal sekali kau," ucap salah satu wanita itu, lelaki itu tertawa rendah, lalu tiba-tiba terdengar ketukan di pintunya.

"Masuk," ucap lelaki itu, sambil menghentikan aktivitasnya sejenak

"Boss, sudah ada laporan terbaru," seru anak buahnya, lelaki itu menatap anak buahnya serius.

"Bagaimana?" Tanya lelaki itu serius, anak buahnya terdiam, lelaki itu langsung berdiri.

"Jangan bilang kali ini gagal lagi!" Bentak lelaki itu kasar, kedua perempuan yang duduk di dekatnya langsung ketakutan

"Tapi, boss, kita mendapatkan informasi, yang mungkin berguna," ucap anak buahnya

"Dan apa itu?!" Tanya lelaki itu tidak sabaran

"Dominic sepertinya sedang dekat dengan seorang wanita, mata-mata kita yang berpura pura menjadi pengantar kathering, melihat Dominic menciumnya di depan pesta keluarga Bell kemarin,"

Lelaki itu mengerutkan dahinya

"Siapa namanya?" Tanya lelaki itu

"Athena Lucciano,"

TO BE CONTINUED
________________

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTARNYA, SERIUSSS AKUUU INIIII

THANK YOU
LUV YOU
INSTAGRAM : yessynut

Dominic's Obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang