Dominic Obsession |9|

390K 27.7K 722
                                    

DOMINIC :

Sebelum Athena mengakhiri panggilannya, Dominic mendengar suara, seperti tawaan...

Seorang bayi?

Ada seorang bayi di apartement Athena? Keponakannya mungkin? Atau- Dominic diam beberapa detik.

Anaknya Athena?

Tidak, ia terlalu banyak berimajinasi, jelas-jelas kemarin di pesta, Athena mengatakan ia belum menikah.

Dominic menyimpan ponselnya di dalam kantong jas nya. Lalu menatap keluar jendela mobil yang berjalan menuju kantornya.

Sejak ia berpisah dengan Athena, Dominic tidak bisa berhenti memikirkan Athena. Dominic ingin mendengar suaranya.

Dia benar-benar sudah gila, sampai pada akhirnya ia menyerah dan menelpon Athena.

Tiba-tiba sopirnya Hastings, mengatakan

"Tuan, tadi pagi Pierce datang, dan memberikan beberapa dokumen penting anda, tapi sepertinya, anda sedikit sibuk tadi pagi," seru Hastings sopan. Dominic tau apa maksud Hastings. Dominic tidak menghiraukannya.

Dominic meraba raba di bawah bangku dan mendapati koper kecil, Domonic menariknya, lalu membuka kunci koper tersebut dengan kode rahasia.

"Kapan Pierce datang?" Tanya Dominic.

"Sangat pagi tuan, sekitar jam 4 pagi," jawab Hastings. Dominic membaca sekilas dokumen tersebut, tiba-tiba mobil berhenti, Dominic menatap keluar, sudah sampai di gedung Mavros Building, Dominic memasukan dokumen penting tersebut ke koper, lalu segera keluar kantornya.

Sesampai di lantai paling atas, ia keluar dari lift dan di sambut oleh asistennya, Pierce.

"Apa ada kabar yang baru?" Tanya Dominic sambil beralan menuju ruangannya, diikuti oleh Pierce.

"Perusahaan baik-baik saja, hanya saja, ayah anda sudah di ruangan anda," jawab Pierce. Wajah Dominic tegang.

"Kenapa ia datang?" Tanya Dominic.

"Saya juga tidak tau tuan," jawab Pierce. Dominic hanya mengangguk, lalu ia segera masuk ruangannya, disitu terdapat Drotus Mavros duduk di bangku kerja milik Dominic dengan menghadap ke jendela besar di belakang meja kantor tersebut.

"Ayah," sapa Dominic, Drotus memutar kursinya sehingga sekarang menghadap Dominic.

"Son," jawab Drotus.

"Sungguh kejutan yang tidak biasa," seru Dominic.

"Kau melakukannya dengan baik Dom, memimpin perusahaan ini," jawab Drotus bangga.

"Ayah, langsung ke intinya saja," seru Dominic tidak ada waktu untuk basa basi sekitar 40 menit lagi, ia akan ada rapat pagi.

Drotus berdiri dari kursi kulit milik Dominic, dan berjalan ke depan Dominic.

"Kau hampir berusia 30 tahun Dominic," ucap Drotus serius.

"Lalu?" tanya Dominic dengan nada malas.

"Dan kau belum menikah," jawab Drotus. Dominic menatap ayahnya ngeri, ini sungguh mengejutkan.

Sudah biasa jika ibunya Dominic membujuk Dominic untuk menikah dan mengenalkan Dominic ke semua wanita yang menurut ibunya cocok menjadi istrinya, tapi selama ini ayahnya tidak peduli, ayahnya tidak berkomentar apa pun tentang siapa pun kekasih Dominic, atau kelakuan Dominic yang selalu berganti kekasih dalam waktu singkat.

Bahkan sepertinya ayahnya terlihat bersikap seperti ia tidak masalah jika Dominic tidak akan pernah menikah dan menjadi bujangan liar sepanjang hidupnya.

Dominic's Obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang