ALDISYA: MASA LALU NICA DAN ROSE

24.3K 957 6
                                    

(Part ini menjelaskan asal usul Nica dan Rose, baca aja soalnya ada hubungannya ke part" selanjutnya)

✨✨✨✨✨✨✨✨✨

Apa yang kamu mau Nico, tidak cukupkah kau merusak rumah tangga ku dulu? Hingga salah satu anak ku mengorbankan nyawanya? Hingga calon anakmu juga mengorbankan nyawanya? Sungguh ini tak bisa dibiarkan, Batin Bram

" Jadi apa yang harus saya lakukan pak? " tanya Ridwan menyadari lamunan Bram

"Telepon semua anak buah saya, amankan rumah saya dan anak anak saya " Ridwan yang mengerti pun pamit undur diri

"Ayah? Ada apa? Kok Ibu menangis? " tiba tiba Fero datang, tadi ia izin ke kantin Rumah Sakit untuk membeli beberapa makanan.

"Ayah mau kamu pergi ke LA lusa" Ucap Bram

"Tapi kenapa Yah? Fer—"

"Ikuti apa yang Ayah kamu katakan Fero" Nica memotong ucapan Fero, Fero pun hanya mengangguk pasrah. Bagaimana pun keputusan kedua orang tuanya yang terbaik. Apalagi menyangkut orang bernama Nico itu.

Fero pun menghampiri Alasya yang terbaring di ranjang rumah sakit.

"Hai Adikku, kok kamu gak bangun bangun sih? Abangkan kangen,Bangun dong! " Fero sedikit mengguncang tubuh Alasya, merasuk seperti anak kecil.

Tiba tiba sebuah gerakan kecil dari tangan Alasya membuat Fero memekik bahagia, terlebih lagi mata Alasya membuka perlahan lahan.

"Ayah!! Ibu!! Alasya sadar!!" Ucap Fero bahagia, Bram dan Nica pun mengelus elus kepala anaknya. Fero pun memencet tombol untuk memanggil Dokter Ana.

"Syukurlah kamu sudah sadar nak" Nica mengecup kedua pipi anaknya

"Bu, Aldi mana Bu? " Ucap Alasya yang membuat Bram, Nica, dan Fero saling tatap.

"Ohh, Aldi lagi pulang dulu sayang, nanti dia kesini lagi" jelas Nica

"Benar Bu? Kapan? Alasya mau Aldi disini" rajuk Alasya, sekalinya anak cerewet tetap cerewet apapun kondisinya.

"Kamu istirahat dulu aja ya" Nica melirik Bram, Bram paham apa maksudnya pun keluar kamar rawat Alasya.

"Ayah, Gimana dengan Aldi? Ibu takut keluarga merek—" Ucap Nica

" Dari dulu Ayah selalu melindungi Aldi, memberinya pekerjaan dan selalu mengawasi keluarganya. Ayah tidak mau kalau Aldi sampai bertemu dengan Ayahnya, itu sangat berbahaya" potong Bram

"Pokoknya Ayah mau anak-anak keluar dari negara ini untuk sementara waktu, Ayah juga bingung kenapa Nico bisa keluar dari penjara, padahal kan hukuman dia seumur hidup" lanjutnya dan Nica mengangguk paham lalu menangis lagi.

"Tenang saja Rose sahabat mu akan selalu dalam pengawasan orang orang ku" ucap Bram

"Saat Rose menghilang pada saat itu, Ibu khawatir yah, Kita sudah mencari kemanapun tapi selalu gak ketemu, hingga pada saat itu Ayah bilang ada anak remaja menanyakan lowongan kerja bernama Aldi Alvaronico, tapi Ayah , Ibu sangat merindukan Rose, Ibu mau bertemu dengannya"

"Iya sayang,tapi tidak untuk saat ini"

⌚⌚⌚⌚⌚⌚⌚

Beberapa tahun yang lalu.....

Nica dan Rose sedang berbincang-bincang di sebuah Cafe.

"Fitria kalau udah gede mau jadi apa?" tanya Rose kepada Fitria, Anak pertama Nica dan Bram. Sedangkan Fero adalah Anak kedua dari Bram dan Nica.

Pada saat itu usia Fitria masih berumur 2 tahun, dan Fero berusia 1 tahun.

"Mau tadi doktel onty ose " jawab Fitria dengan logat kebalitaannya

ALDISYA [COMPLETE]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora