36

4.4K 130 20
                                    

Dengan kesabaran faisal membujuk roshni, membuat roshni dan putry mau ke rumah lamanya. Rumah keluarga gibran. Rumah yang meninggalkan banyak kenangan indah mereka dan....kenangan buruk.

" putry, sini sama bunda. Ayah nanti nggak konsen menyetir lo-" rayu roshni pada putry yang duduk di pangkuan faisal yang sedang mengemudi mobilnya.

" is bunda, bunda ili ea, karna puteli di pangku ayah dan bunda di tuekin??!"

Blusss

Ucapan putri membuat roshni blushing dan membuat faisal terkekeh pelan. Melirik sesekali pada roshni yang menatap kikuk padanya.

" putry-" tegur roshni dengan wajah sedikit kesalnya.

" nggak papa sayang, putri nggak ganggu kok tapi kamu,-"

" kok aku kak??" Protes roshni dengan kening bertaut dan menatap ke arah faisal.

Faisal terkekeh dan menatap roshni manis.
" suaramu itu bikin kakak ingin terus menatapmu. Melihat bibir manismu bergerak gerak seraya memanggil bibir kakak untuk melumatnya.!"

" kakak-" roshni mencubit lengan faisal dan langsung duduk tegak menatap kedepan. Melipat tangannya di depan dada dan mengerucutkan bibirnya. Mukannya memerah karna malu. "kalian berdua menyebalkan!"

***

" assalamualaikum ma, pa-" faisal masuk sambil mengendong putry dan mengenggam erat tangan roshni. Genggaman yang seperti tak akan di lepaskan lagi.

" waalaikumsalam!."

Gibran keluar dari kamarnya dan berjalan kearah faisal dan seketika langkahnya terhenti tepat lima langkah di depan roshni. Mata gibran membulat. Gibran kaget dengan sosok orang di hadapannya.
" roshni-" ucapnya pelan dan terdengar bergetar.

Roshni mengangguk pelan sambil tak kuasa menahan tangisnya. Airmata roshni pun lolos dan membasahi pipi chuby nya. " iya pa, ini roshni."

" roshni."

" papa."

Roshni dan gibran maju dan berpelukan erat. Roshni menangis begitu juga gibran. Tetesan airmata kerinduannya pun mengalir.

" apa segitu bencinya kamu sama papa dan mama hingga, tak pernah mengunjungi kami hem? Hanya suratmu yang datang dan itu malah membuat kami merindukanmu anakku. Jangan pergi lagi, jangan tinggalin mama dan papa lagi ya!." Roshni mengangguk Gibran menyeka airmatanya dan melepas pelukan dari roshni. Memegang kedua pipi roshni. Menyeka air mata roshni dengan ibu jarinya.

Cup

Gibran mengecup hangat kening roshni dan menatapnya manis. "Kamu sudah besar ros, papa sampai hampir tak mengenalimu!" Puji gibran membuat roshni tersenyum.

" papa juga masih sangat tampan!" Ucapnya manis.

" papa, fai-" seketika ucapan sartika terhenti saat melihat roshni yang juga menatapnya. Tatapan penuh kerinduan itu pun beradu dan membuat buliran crystal jatuh membasahi pipi. " roshni!" Suara berat sartika yang di anggukan oleh roshni.

" mama."

" roshni!" Sartika berlari dan langsung memeluk roshni. Memeluknya erat. " roshni, apa mama sedang bermimpi??"

Roshni mengeleng. " nggak ma, ini nyata. Roshni ada di depan mama dan sedang memeluk mama. Roshni kangen mama!" Roshni mempererat pelukannya pada sartika.

Sartika melepas pelukan dan memegang pipi roshni mengecup keningnya berkali kali. Menatap keatas dan berucap sukur dan akhirnya menarik roshni lagi dalam pelukan nya. " jangan tinggalin kami lagi nak??!" Pintanya.

kakak ku cinta kuWhere stories live. Discover now