22

3.8K 89 5
                                    

.
.
❤roshni pov
.
.....
.....

"Apa iya???" Itu adalah pertanyaan dalam otak gua yang gua masih mencari jawabannya.

Gua memeluk erat guling kesukaan gua. Yach...guling dengan sarung guling bermotif hello kitty pilihan kak faisal. Mantan kekasih gua. Bukan hanya sarung guling tapi, semua aksesoris serba pink yang nggak sesuai dengan hati kecil gua ini pilihan dari kakak gua yang entah mengapa walaupun gua nggak suka tapi gua terima. Dan....gua baru tau sekarang bahwa...itu karna rasa cinta gua ke dia.

KAKAK KU CINTAKU

haram kah???

Gua menatap tembok yang lagi-lagi berwarna pink dengan gambar gua dan kakak gua yang di jadikan walpaper di dinding. Wajah kami nampak ceria bahkan dalam foto itu kak faisal cium pipi gua. Dan gua hanya tersenyum.

Seketika senyum gua memudar. Gua berbalik posisi ke sisi lain dan menatap dinding dengan adanya foto kami lagi tapi....beradu punggung dan terlihat sedang marahan. Seketika mata gua memanas dan meneteskan airmata.
" apa kita akan seperti di foto itu??!"

Pikiran gua nyampe pada ucapan gabriel yang membuat emosi gua membara.
Dia bilang gua ini anak tante brenda, kan nggak mungkin??"

Gua anak mama sartika dan papa gibran. Gua adik kak faisal. Itu kebenarannya.

Flash back on

"Mommy brenda adalah mama kandung kamu!"

" apa???" Aku mengangga.

" kamu adalah anak mommy brenda yang di titipkan ke keluarga ini, keluarga yang telah merenggut kebahagiaan kalian dan memisahkanmu dari mama kandungmu. Keluarga ini jahat. Mereka-"

Plaakkkkk

Tangan gua nggak sabar untuk nampar pipi gabriel yang gua akui, pipinya sangat mulus tanpa penghuni.

Geram!!!! Itu yang gua rasakan saat mulutnya menjelek kan mama dan papa gua. Mereka keluarga terbaik yang pernah gua punya.

" rosh-" gabriel menatap gua tidak percaya dengan apa yang gua lakukan. Dan menurut gua...tamparan itu adil untuk mulutnya yang lancang. Dia menatap gua dengan tangan memegang pipi kirinya yang gua tampar.

" cukup! Jangan ngawur gab. Mama gua mama sartika dan papa gua papa gibran. Mereka keluarga gua. Orang tua kandung gua yang membesarkan gua dengan kasih sayangnya dan gua yakin mereka nggak sejahat itu!" Bela gua kesal. Bahkan suara gua, gua naikkan 2 oktaf.

" tapi kebenarannya adalah-"

" cukup...jangan membuat kesalahan dengan mengadu domba gua dan keluarga gua karna....lu akan berhadapan dengan gua gab.!" Ucap tegas gua yang langsung melenggang pergi. Gua takut akan semakin emosi bahkan membangunkan semua penghuni rumah karna suara gua yang tak bisa gua kontrol.

Flash back off

***

" nggak mungkin!" Yach...nggak mungkin mama dan papa sejahat itu. Gua anak mereka. Anak kandung mereka.

Gua tidur terlentang menatap langit-langit. Seberkas folder tersimpan di otak  gua terbuka. Dimana folder itu menyimpan kenangan betapa sayangnya papa dan mama pada gua. Rasanya nggak mungkin kalau mereka bukan orang tua kandung gua dan nggak mungkin mereka sejahat itu. Tapi.........

Folder lain mulai bermunculan dan membuat tenggorokan gua kering. Gua butuh minum. Gua bangun dan berjalan pelan menuju kelantai bawah, dapur.

Perlahan, perlahan dan secara perlahan gua berjalan. Samar-samar gua mendengar seseorang sedang berbisik bahkan terdengar suara isakan. Jantung gua berdetak kencang. " siapa????" Otak gua mulai berfikir.  Gua lirik jam tangan gua yang menunjukan pukul 02;00 dini hari. Gua edarkan pandangan kesegala penjuru dan tak menemukan orang di area ruang tamu bahkan dapur tapi......
" kamar mama papa!" Ucap gua dan langsung tanpa pikir panjang kaki gua kearah kamar papa mama tanpa menimbulkan suara.

Pintunya tak terkunci dan ada celah sedikit untuk gua melihat kondisi di dalem. Mama menangis dalam pelukan papa dan papa juga terlihat sembab dengan airmata di pipinya. " ada apa??"

Mata gua terus tertuju pada adegan pelukan itu. Pelukan yang nggak biasanya dan membuat jantung gua berdetak kuat bahkan hebat. " ya ampun..ada apa ini??"

Gua terus menatap mereka dan menyimpan tanda tanya besar buat orang tua gua. Nggak biasanya mereka sesedih ini. Apa meraka bertengkar??? Seketika mata gua membulat. Ini tak pernah terjadi. Apa yang sebenarnya terjadi???

" mama sayang roshni pa?! " ucapan itu membuat gua mengurungkan niat akan masuk dan menanyakan semuannya.

" papa juga ma, papa juga sangat menyayangi roshni. Dia putri kecil kita!"

Hati gua sakit banget ngedengar itu. Entah kenapa??? Harusnya gua senang tapi....

" mama nggak mau di tinggal roshni pa, dia anak kita!" Mama mulai kembali histeris bahkan memukul-mukul dada papa dan itu membuat tanda tanya semakin besar buat gua.

Tinggalin mereka???
Emang gua mau kemana???

" iya ma...papa tau tapi..-"

" roshni punya kita pa, anak kita! Brenda nggak berhak mengambilnya dari kita!" Ucapan mama membuat gua seperti tersengat listrik berkekuatan penuh.
Apa ini???
Perkataan mama kenapa seperti itu?
Tante brenda akan mengambil gua?
Jangan-jangan???
Mata gua membulat bahkan hampir mencuat. Ucapan gabriel kembali memenuhi pikiran gua. Mata gua terasa memanas dan sekali gua berkedip...air mata gua jatuh.
" benarkah fakta ini???"

********

kakak ku cinta kuWhere stories live. Discover now