16

5K 97 6
                                    

.
.
.
" puas..!!"

" jelas sayang! Kamu selalu membuat kakak puas dan ketagihan. Kakak ingin kamu segera hamil anak kakak sayang! Kakak sangat ingin!" Faisal mencium pundak telanjang roshni yang berada dalam pelukannya tapi membelakanginya.
Mereka habis bertempur dan kini berpelukan di dalam selimut.

" belum rezeki kak!"

" sepertinya karna kamu menolak jadi, ya nggak jadi!" Suara faisal terdengar berat.

"Roshni nggak pernah menolak kak, kita melakukan tanpa pengaman, kakak buang di dalam, dan aku juga nggak minum pil kb dan semacamnya jadi, belum rezeki kita kak!" Jelas roshni sambil membelai pipi faisal.

" tapi..kakak ingin secepatnya punya anak denganmu. Akhir-akhir ini kakak merasakan sesuatu yang membuat hati kakak resah. Entahlah....kakak punya firasat bahwa kamu akan ninggalin kakak.!"

Roshni berbalik menatap faisal dan memeluk nya erat. "Roshni sayang kakak!" Faisal menarik roshni dalam dekapannya dan meresapi pelukan hangatnya.

***

Makan malam yang hening. Dua keluarga di tambah dengan rika sedang melahap masakan yang dia dan sartika buat.

"Roshni..kita jadi pergi kan??!" Pertanyaan gabriel membuat faisal mendongak dan menatapnya tajam.

" iya!"

" kalian mau kemana??" Tanya brenda antusias.

" klub ma, gabriel di ajak roshni!"

" aku ikut dong gab?!" Ucap iren yang menatap gabriel tersenyum manis tapi langsung menunduk.

" lu boleh ikut kok ren!" Ucap roshni.

" nggak jadi!" Ucap iren manyun.

" ngapain ke klub sayang? Bukan tempat yang baik disana?" Tanya sartika.

" itu ma, mau kasih kejutan buat pacar diandra ma!"

" tapi nggak harus di klub kan sayang!"

" iya sih ma tapi,..."

" saya akan menjaganya tante. Jangan risau!" Ucap gabriel yang membuat faisal mengeraskan rahangnya dan menatap kesal pada gabriel yang tersenyum mengejek kearah faisal.

" sayang kenapa?" Tanya rika sekaligus memegang tangan faisal yang membuat faisal tersentak kaget.

" nggak papa!" Faisal melahap kembali makanannya dengan kasar.

Roshni tau faisal marah dan lebih tepatnya cemburu. Roshni yang duduk di sisi kanan faisal, Tangan kiri roshni terulur di bawah meja memegang paha faisal membuat faisal menengok. Roshni tersenyum manis tapi faisal membalasnya dengan datar, tanpa senyum.

" jangan pulang larut malam ea sayang!" Ucap gibran dan roshni mengangguk setuju.

***

Roshni menatap dirinya di cermin rias. Kini roshni sedang bersiap. Pakaian seadanya. CelanA jeans dan kaos putih polos. Rambut terurai dan make up yang natural. Tak lupa jaket kulit kesayangannya pemberian dari kekasihnya.

" sepertinya sangat bahagia!" Suara itu terdengar sedikit aneh di telinga roshni. Setelah roshni menoleh, faisal lah yang di dapati berdiri di depan pintu kamarnya, tangannya terlipat di depan dada dan bersandar di dinding sisi pintu.

" kakak!"

"Aku bukan kakak mu!" Ucapnya ketus. Berjalan mendekati roshni sebelumnya menutup pintu lebih dulu.

" kakak!" Roshni berbalik dan menatap faisal yang kini di hadapnnya.

" apa!"

" marah?"

kakak ku cinta kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang