35

4.2K 125 19
                                    

" apa harus?? Apa harus aku mempertemukan putri dengan ayahnya. Tapi, hal itu akan merusak semuannya! Merusak niatku untuk melupakan dia dan..merusak keluarga bahagia yang mereka jalani tapi....tapi putri perlu tau siapa ayah kandungnya. Bahkan...haknya merasakan kasih sayang  ayahnya. Keegoisan mana yang harus aku ambil?? Keegoisan agar putri mendapat haknya atau..keegoisan merusak rumah tangga dia?? Yang mana??!" Roshni bergumam pelan sambil sesekali memijit pelipisnya. Kepalanya pusing. Dia pun memutuskan untuk ke kantin rumah sakit. Memesan coffe dan berdoa agar putri cepat tidur agar tak membuatnya semakin pusing.

***

" bunda lama cekali sih??!" Putri duduk dan menatap ke arah pintu yang tertutup.
" kata ayah kw, ayah puteli keljanya di lumah cakit. belalti ayah puteli ada di cini dong! Piteli cali ahh!!"

Putri turun dari tempat tidurnya dan mencopot paksa selang infus di tangannya. Berjalan pelan keluar ruangannya mengabaikan darah yang menetes dari punggung tangannya.

Ceklek

Putri membuka pintu dan menutupnya kembali. Menoleh kekanan dan kekiri.
" kemana puteli harus cali ayah?? Kanan atau kili?? Puteli bingung!" Ucap putri pelan.

Putri melihat orang berlalu lalang dan masih menentukan akan melangkah ke kanan atau kekiri.

" kata bunda, tangan kanan tangan bagus. Jadi puteli halus ke kanan!" Ucap putri mantap dan mulai melangkahkan kakinya kearah kanan.

" om, tau ayah puteli?!" Tanyanya pada om-om yang sedang duduk di kursi tunggu sambil mengotak atik ponselnya.

Om itu mendongak Dan mengeleng.

" oh, makacih om!" Putri melanjutkan jalannya.

" tustel, tau ayah puteli?" Kembali bertanya pada suster yang akan masuk kedalam ruang rawat membawa peralatannya untuk memeriksa pasien.

" ayah puteli?" Suster itu menautkan alis matanya.

" puteli tustel!"

Suster itu tersenyum dan berjongkok di depan putri. Mensejajarkan tunggi mereka.

Putri menarik tangan suster itu dan menulis di telapak tangannya. " p u t r i !"

" puteli!" Ucap putri.

Suster itu tersenyum dan mencubit gemas pipi putri.
" iya putri, ayah putri namanya siapa??"

Putri nampak berfikir dan mengeleng. " nggak tau!!"

" lo kok nggak tau??!"

" bunda nggak pelnah kasih tau. Cuma kata ayah kw, ayah puteli tinggal di indonesia dan seolang doktel!"

"Dokter banyak sayang.  Putri akan sangat kesusahan jika tidak mengetahui nama ayah putri. Lebih baik putri pulang ke ruangan dan tanya pada bunda tentang ayah putri!" Suster itu berdiri. " semoga putri cepat menemukan ayah putri ya!" Putri mengangguk dan suster  itu masuk ruangan.

" tanya bunda mah cama caja boong!" Puyri melajutkan langkahnya. Bertanya kepada setiap orang yang di temuinyandan jawabannya sama...tidak tau.

Putri lelah.
Memutuskan untuk duduk di kursi tunggu dan memandang orang berlalu lalang.
" kenapa ayah puteli nggak ketemu uga. Apa ayah ke boong, sebenalnya puteli itu memang nggak punya ayah? Makannya bunda nggak mau ketemukan puyeli cama ayah puteli?!" Putri menunduk lesu. Pikirannya kacau. Dan merasakan kesedihan yang mendalam.

Tes

Buliran airmata crystalnya pun jatuh.
" bunda jahat. Hiks hiks"
" hiks hiks. Ayah kw uga jahat! Kalian membiat puteli bingung!"

kakak ku cinta kuDove le storie prendono vita. Scoprilo ora