23

3.7K 79 5
                                    

.
....
.
..
Apa benar gua bukan anak mereka????
Dan tante brenda???
Gua pegang dada gua yang terasa sangat sesak. Gua remas baju di depan dada gua dan tangan gua yang satunya mengepal menahan amarah gua.
Air mata gua terus menetes.

"Roshni milik kita pa??" Mama melepas pelukannya dari papa dan saling menatap. Dada gua semakin sesak. Gua nggak pernah melihat adegan mereka menangis. Ini sangat menyakitkan hati gua.

" ma-" papa menangkup kedua pipi mama dan mendaratkan kecupan singkat di kening mama dan itu membuat air mata gua lebih banyak mengalir. Sakit banget hati gua.

" kenyataannya adalah....roshni anak brenda yang di titipkan pada kita dan sesuai perjanjian,.....dia akan mengambilnya saat roshni berumur 17 tahun!!"

Jeduuuuaaaaarrrrrrrr

Sengatan listrik kali ini membuat hati dan tubuh gua hancur berkeping-keping.
Jadi benar, kalau gua anak tante brenda. Gua bukan anak mama dan papa!
Sakit.....
Ini sangat menyakitkan!.

Gua bersandar di tembok sisi pintu. Menunduk menjatuhkan semua airmata yang gua punya.
Perlahan...tubuh gua merosot ke bawah. Membuat gua terduduk di lantai. Gua langsung memeluk lulut gua dan menaruh kepala gua di atas lutut gua. Gua nangis.

Ini kebenaran yang menyakitkan.
Selama ini.......
Selama ini gua hanya orang asing dalam keluarga ini. Orang asing!!!

Gua gigit bibir bawah gua untuk meredam suara tangis gua yang akan pecah.
Abaikan darah yang mengalir dari bibir gua. Gua nggak mau papa mama mendengar jeritan kesedihan gua.

" nggak pa, mama nggak akan memberikan roshni pada brenda. Roshni anak kita. Mama sangat menyayanginya!" Mama bersih keras dan membuat gua semakin menangis.

" tapi ma-"

" mama akan melakukan apapun demi roshni tetap di keluarga kita pa. Mama akan membawa roshni pergi jauh dari brenda!"

Hiks..hiks.....

" kemana mama akan membawanya pergi? Keluar negri? Kemana ma? Papa juga nggak mau kehilangan anak papa tapi....-" suara papa yang tadinya tinggi kini melemah.

" tapi??-"

" tuan alesio telah bermain curang dengan bisnis kita. Dia...dia memberi kita bantuan dan memasukan nama roshni sebagai jaminan dan papa tak teliti saat membaca perjanjian itu karna-"

" papa jahat!" Teriak mama dan membuat gua mendongak. Mata gua semakin panas.
Apa?????
Perjanjian mereka atas nama gua!
Lelehan lahar panas gua semakin tak terkendali. Tangan gua mengepal.

" papa jahat...!"

" maaf ma, papa di jebak oleh tuan alesio. Papa di jebak ma! Perusahaan kita akan di ambil alih jika kita tidak merelakan roshni ma!" Penjelasan papa membuat gua ingin segera mati detik ini juga.

Sialan!!!!!
Mereka menjebak mama dan papa gua. Ini nggak bisa di biarkan. Perlahan gua berdiri dan menyeka air mata gua yang percuma juga karna akan terus mengalir.

Gua melangkah perlahan menuju ke kamar. Mengabaikan tangisan mama yang masih gua dengar.

Langkah gua terhenti saat gua berhadapan dengan gabriel yang berdiri di depan pintu kamar gua. Menghadap kearah gua.
Kami saling tatap.

" gua ingin masuk ke kamar gua!" Ucap gua datar.

" apa keputusanmu honey??" Ucapnya manis sambil maju selangkah kearah gua. Gua tetap diam di tempat dan masih menatapnya tajam.
" waktumu tinggal dua hari lagi sayang. Tentukan pilihan terbaikmu. Ikut bersama kami atau....-" gabriel membungkuk dan mendekatkan wajahnya ke wajah gua. "Keluargamu akan hancur. Menjadi gembel dan mati kelaparan secara mengenaskan!"

Mata gua seperti terbakar. Ingin rasanya gua meludahi muka gabriel bahkan menginjak mukannya. Senyum manis ke arah gua seperti pisau yang tajam dan menusuk jantung dan hati gua.
Nyesek.

Cuup

Gabriel mencium bibir mungil gua dan kami kembali bertatapan. " i love u sayang. Ikutlah bersamaku dan kita akan hidup bahagia!" Ucapnya manis.

Plaak

Puas rasanya...
Gua kembali menamparnya dan dia hanya tersenyum menatap gua tanpa menarik wajahnya. " jangan pernah perlakukan gua seenak jidat lu!" Ucap geram gua dan gua langsung melangkah masuk kamar. Tapi....
Gabriel memegang tangan gua dan menarik gua, membuat gua jatuh kedalam pelukannya. Dia memeluk pinggang gua erat dan gua membuat celah dengan menaruh tangan gua di depan dadanya.

" kamu milik saya!" Ucapnya tegas dan meremas pinggang gua.

" jangan mimpi!" Ucap gua tak kalah kesal. Mencoba meronta tapi nihil

"Aku akan membunuh pria yang mendekatimu termasuk faisal!" Ucapnya tegas dan buat gua membulatkan mata. Dia gila. Dia...menakutkan.
" aku akan bilang ke papa untuk mempercepat kehancuran keluarga ini dan kamu tetap akan menjadi milik keluarga kami dengan begitu aku akan memilikimu dan tertawa bahagia melihat kehancuran keluargamu termasuk...faisal!"

Seketika pikiran gua mulai kacau. Gua membayangkan kehancuran keluarga gua yang gua sayangi dan....kematian kakak gua. Kaka gua yang paling gua cintai. Nggak....ini nggak boleh terjadi. Gua menyayangi mereka. Mereka udah sangat baik ke gua selama ini dan...balasannya adalah.........merelakan diri ini menjauh dari mereka tapi melihat kebahagiaan mereka. Nampaknya adil.

Cup

Kecupan itu membuat gua tersadar. Gabriel bahkan kini melumat bibir gua. Melumat lembut dan  gua langsung mendorongnya.

" jangan sentuh gua!" Ucap gua lantang.
Kami bertatapan. Air mata gua kembali mengalir. " bilang sama orang tua lu kalau dua hari lagi gua bakalan ikut keluarga kalian tapi....jangan pernah ganggu keluarga gua. Gua mau perjanjian kita ini hitam di atas putih dengan banyak orang saksi."

Gabriel tersenyum menatap gua. " setuju.!"

" dan...untuk dua hari kedepan gua ingin gunain bersama orang-orang tersayang gua. Lu dan keluarga lu jangan ikut campur.!"

Gabriel kini memeluk gua. " kamu milik saya!" Dan sesegera mungkin gua dorong tubuhnya. Dan kami kembali bertatapan.
"Baiklah....aku menunggumu dua hari lagi. Ku harap setelah menjadi keluarga kami, cintamu pada kakakmu akan beralih padaku. Love u forever honey!" Gabriel pun berlalu.

*****

kakak ku cinta kuWhere stories live. Discover now