27

4.3K 86 10
                                    

.
.
Suara gemercik perpaduan sendok bertemu piring terdengar berhamburan. Tak ada suara lain. Suasana makan malam yang tenang dan damai.

Keluarga gibran dan keluarga alesio kembali melakukan makan malam bersama.

" sayang! Nggak makan nasi??" Tanya mama sartika memecah keheningan yang melihat gua yang hanya memakan coklat batangan. Ucapan mama membuat semua mata tertuju pada gua.

Gua mengeleng. " roshni nggak lapar ma?" Ucap gua manis. Gua nggak bisa menjamin makanan itu bakalan jadi daging di badan gua. Gua jamin setelah gua makan, pasti akan keluar lagi dan akan menjadi tanda tanya besar buat semuannya!.

"Rosh, kamu juga pucat apa kamu sakit!!" Gua natap tante brenda sesaat dan mencoba tersenyum sambil mengeleng.

" nggak juga tante.!"
Gua hanya kelelahan melayani nafsu kakak gua. Yach..itu kebenarannya. Kami baru keluar saat jam makan malam. Gua pun memakai jaket tebal yang ada kerahnya agar menutupi leher gua yang penuh kissmark.

Gua merasa ada pergerakan di paha gua. Seperti tangan menumpang dan saat gua liat ternyata tangan kak faisal. Gua langsung noleh kearahnya dan kami beradu senyuman manis. Gua turunkan tangan gua dan kami berpegangan tangan di bawah meja.

Mata gua tertuju pada mata gabriel yang menatap gua dengan tatapan cemburu. Gua nggak peduli. Gua kembali melahap coklat batangan gua dan menemani makan pujaan hati gua.

***

Setelah makan, semua masuk ke kamar masing-masing. Tak ada pembicaraan. Dua keluarga yang seperti bermusuhan.

Gua pun masuk kamar gua tapi seketika tangan gua langsung di pegang dan di tarik membuat gua jatuh pada pelukan seseorang yang akan gua rindukan selama perpisahan kami. " kak fai-"

" kakak sayang kamu!" Ucapnya mesra di telinga gua membuat gua tersenyum dalam pelukannya. "Ke kamar kakak ea??"

Aku mendongak dan kami saling tatap.
" minta jatah lagi??" Kak faisal tersenyum manis.

Cup

Di kecipnya singkat bibir gua " kamu milik kakak seorang!!"
Ucapannya yang selalu membuat hati gua nyaman dan tentram.

Gua tersenyum. "Roshni mau ke kamar mama papa dulu entar roshni ke kamar kakak. Kakak tunggu ajha di kamar!!"

Kak faisal mengeleng. "Kamu mau menipu kakak hem??" Menyatukan kening kami dan mengesek-gesek hidung kami.

"Nggak kak, roshni mau ucapin selamat tidur buat mama papa ajha. Habis thu mau ucapin selamat tidur juga buat kakak!"

" janji!" Gua ngangguk. " jangan lama ea sayang! Kakak sangat merindukanmu. Kakak tunggu di kamar kita ea??" Perlahan pelukan kak faisal melonggar dan terlepas.

***

Gua seka air mata gua. Perlahan gua ketuk pintu kamar mama papa yang besok akan gua tinggal entah sampai kapan. Entah kami akan bertemu kembali atau tidak!!.

Tok tok

" ma..pa..udah tidur?!" Ucap gua perlahan.

Kreek

Pintu terbuka dan terlihatlah mama sartika yang bermata sembab. Gua yakin mama habis menangis.

"Mama roshni ganggu nggak??" Tanya gua perlahan. Mama mengeleng dan tersenyum terpaksa.

" nggak sayang! Ayo masuk!!" Mama mengajak gua masuk kamar dan gua mendapati papa yang duduk di tepi ranjang yang juga....matanya sembab.
" sini!!"

Gua duduk di tengah-tengah mama dan papa. "Mama papa, minum susu dulu ea??" Gua yang sedari tadi membawa nampan dengan dua gelas susu di atasnya kini menyodorkan pada mama papa gua.

kakak ku cinta kuWhere stories live. Discover now