[4]

10.6K 159 14
                                    

..
..
Kres kres kres

Suara kunyahan kriping singkong dari mulut roshni terdengar melengking. Matanya yang terus tertuju pada layar televisi membuat sidd yang duduk di sisinya merasa jadi kacang goreng. Yach...sidd dan roshni duduk dengan fantasi masing-masing. Roshni fokus pada tv dan cemilan sedangkan sidd fokus pada kediamannya dan sesekali curi-curi pandang kearah roshni.

"Ne cewek apa batu sih? Gua di anggurin!" Batin sidd berkecamuk. Pasalnya mereka saling diam sejak sejam yang lalu dan bodohnya sidd tidak juga beranjak dari duduknya untuk pulang.

Sidd melirik jam tangannya.
"22;00 wib" matanya menatap kearah roshni.
" lu nggak tidur? Dah jam sepuluh malam tau?" Sidd sok akrab berharap roshni menatapnya sambil tersenyum dan merasa nyaman dengan perhatiannya.

" kalau gua ngantuk gua tidur sendiri kok, lu nggak perlu sok perhatian. Bahkan mama papa dan kak faisal nggak masalah dengan bergadang ala gua. Lu siapa gua-" menatap sidd datar " pacar gua?"

Mata sidd membulat. Syok mendengar penuturan gadis manis di hadapannya. "Wajahnya tak semanis otaknya" batin sidd. " em gitu..maaf kalau gitu! Ya udah gua pulang!" Sidd berdiri dengan muka tertekuk. Rasa kesal dan malu menjadi satu.

"Lu boleh pulang saat lu dah cerita semua tanpa di kurangi dan di tambahin tentang kondisi kakak gua yang pulang dengan kondisi lemah tak berdaya! Lu apain kakak gua hah?!" Tanya roshni sambil mendongak menata sidd yang tinggi di hadapannya.

" ne anak...kenapa begini banget sih? Kepo tapi gengsi mau tanya. Dari sejam tadi gua duduk dan dia hanya diam dan saat gua kasih perhatian dia malah ceramah dan lagi...saat gua mau pulang karna kesal dengan ulahnya dia ngelarang gua. Alasannya karna gua belum cerita tentang faisal. Dari tadi nggak mau nanyak? Ya gua nggka cerita lah!" Sidd akhirnya duduk kembali setelah mengomel dalam hati. Menganggap roshni batu yang gengsi. " lu mau gua cerita dari mana?!"

" dari sabang sampe merauke!" Ucap roshni kembali menatap kelayar televisi.

Sidd tarik nafas dan " fai-.."

"Sutttt. Ceritanya bentar dulu ea di pending dulu. Gua lagi serius ne... thu liat bentar lagi si cowok bakalan nembak si cewek!" Roshni berantisias menunjuk layar televisi dan membuat sidd mengaruk tengkuknya yang nggak gatal. Menahan kesal.

10 menit

" rosh-"

"Diam napa.!"

20 menit

" gu-"

" sttttt" roshni menaruh telunjuknya di depan bibir sambil mendesis tanpa menatap sidd.

"Sial..." umpat sidd yang langsung bersandar kasar di punggung sofa. Kesal dengan roshni yang asik dengan filmnya.

30 menit kemudian...

" oke lu ce-" roshni terdiam. Menatap siďd yang terlelap dengan wajah kesal. " ya elahm..malah tidur! Mana ilernya kemana-mana? Celetuk rosh sambil terkekeh. Roshni berdiri dan pergi sebentar. Kembali dengan selimut hangat di tangannya. Dengan segera dia menyelimuti tubuh sidd sambil senyum dan....
" idih berjerawat. Ya ampun udah mateng banget. Gua pites ah!" Roshni yang nggak sabaran jika menyangkut dengan jerawat mulai membungkuk mendekati wajah sidd.

Buuf

Seseorang dari kejauhan memperhatiakan kejadian itu terlihat geram. Tangannya yang mengepal meninju dinding yang bernuansa hitam itu membuat air mata yang mengenang jadi menetes. Dan segera kembali ke tempat semula.
Yach...dia adalah faisal yang telah sadar dan geram melihat roshni yang posisinya seperti ingin mencium sidd. Itu yang ada di pikiran faisal.

kakak ku cinta kuWhere stories live. Discover now