40-Puncak Bahagiaku (End)

14.7K 466 9
                                    

Beneran ini endingnya yaa..
Selamat membaca jangan lupa tinggalkan vote dan comment.💋

Happy Birthday to You
Happy Birthday to You
Happy Birthday to Alkha
Happy Birthday to You...

Nyanyian para tamu undangan menggema mengisi halaman rumahku tidak lupa diiringi dengan tiupan lilin ulang tahun oleh jagoan kecilku.

Hari ini jagoan kecilku genap berusia lima tahun. Tidak terasa putra kecilku kini sudah berusia lima tahun padahal rasanya baru kemarin aku melahirkannya.

Putra tampanku, Reyhan juga semakin bertambah dewasa bahkan tahun ini dia sudah memasuki bangku sekolah menengah pertama.

Rasanya aku tidak ingin mereka tumbuh dengan cepat, aku ingin mereka tetap bersamaku, bermanja padaku karena aku merasa kesepian.

Mereka sudah semakin bertambah besar, mereka juga sudah sibuk dengan kegiatan sekolahnya masing-masing. Alkha sudah memasuki bangku taman kanak-kanak. Reyhan juga sangat sibuk dengan kegiatan sekolahnya, apalagi kegiatan karatenya.

Tapi aku bersyukur mereka tumbuh dengan baik, menjadi anak yang penurut dan disiplin walaupun sifat sedikit bandel dan manja tak pernah berkurang dari diri mereka.

Namun rasa sayang mereka pada keluarga serta rasa tanggung jawab pada diri mereka sendiri membuatku bangga karena bertambahnya usia mereka disetiap tahunnya selalu menjadi kebanggaan untukku dan Kak Vero. Kami bangga mereka hadir dikehidupan kami.

“Ma, Papa benar-benar tidak pulang ya?” Tanya Alkha, putra kecilku.

“Mama juga tidak tau sayang. Alkha jangan sedih ya, kan ada Mama, Kak Rey dan teman-teman Alkha juga pada datang malam ini. Papa mungkin masih ada penerbangan sayang.” Jawabku.

“Ada apa Sya?” Tanya Brian.

“Alkha nanyain Papanya lagi.” Jawabku.

“Suamimu beneran nggak pulang hari ini?” Tanyanya lagi.

“Aku nggak tau Yan. Aku telefon, nomernya juga tidak aktif. Mungkin lagi ada penerbangan.” Jawabku.

“Alkha, Om punya hadiah buat Alkha.” Ucap Brian kepada Alkha seraya memberinya sebuah kado.

“Al buka ya Om.” Ucap Alkha kemudian membuka kado pemberian Brian.

“Wah. Ini lego kesukaan Alkha Om.” Ucap Alkha senang.

“Bilang apa ke Om Brian?” Ucapku pada Alkha.

“Terima kasih Om.” Ucapnya kepada Brian.

“Sama-sama sayang. Jangan sedih ya, Papa pasti pulang nanti. Sekarang Alkha bersenang-senang dengan Kakak Reyhan dan teman-teman yang lainnya ya. Om temani deh.” Ucap Brian berusaha membuat jagoan kecilku melupakan kesedihannya.

“Siap Om.” Seru Alkha kemudian dia berlari kearah Reyhan dan juga teman-temannya diikuti oleh Brian dari belakang.

Hari ini Kak Vero tidak ikut merayakan ulang tahun kelima Alkha. Sepertinya dia ada jadwal penerbangan karena kemarin lusa saat aku menanyakan dia akan pulang atau tidak, dia menjawab tidak janji namun akan dia usahakan untuk pulang. Tetapi sepertinya jadwal penerbangaannya benar-benar tidak bisa dia tunda atau dia gantikan kepada orang lain.

Aku tidak apa-apa Kak Vero tidak bisa hadir malam ini karena aku sudah memahaminya, aku bisa mengerti resiko memiliki suami pilot . Profesinya itu tidak memungkinkan untuk dia selalu ada disamping kami.

Namun berbeda dengan putra kecil kami, Alkha. Alkha baru kali ini Kak Vero tidak hadir di acara ulang tahunnya. Pastinya rasa sedih muncul didalam dirinya, untung saja Reyhan dan teman-temannya dapat membuatnya lupa dengan kesedihannya ditambah lagi dengan kehadiran Brian yang membuatnya senang dan terhibur.

Mr Airplane [Complete/Revisi]Where stories live. Discover now