1-Seperti apakah dia? (Fiya Anastasya) / Revisi.

27.8K 1.2K 9
                                    

Ini sudah direvisi yaa. Walau masih banyak yang salah tulisannya.

Dan ingat, lihat judul sub babnya jika namanya Fiya Anastasya jadi itu povnya Tasya begitu juga sebaliknya dengan povnya Vero.

Selamat membaca.

Pagi ini aku disibukkan dengan sepupu cerewetku Rafi. Rafi sudah kuanggap seperti adikku sendiri tapi orang-orang mengatakan jika Rafi pantas jadi anakku. Padahal kita hanya berbeda 12 tahun. Mungkin karena dia sangat manja jika bersamaku dan mungkin juga karena aku penyuka anak kecil.

Menjemput Rafi juga bagian dari kegiatanku setiap harinya. Namun hari ini aku kuliah siang jadi tidak bisa menjemput Rafi pulang sekolah. Awalnya dia ngambek tapi setelah aku berjanji akan membelikannya pistol-pistolan dan akan menjemputnya besok akhirnya dia berhenti ngambek walaupun dia masih memanyunkan bibirnya.

Pulang kuliah aku mampir ketempat mainan, seperti janjiku kepada Rafi yang akan membelikannya pistol-pistolan. Dan aku sudah membayangkan dia sekarang pasti seperti mak-mak yang akan menagih uang kontrakan dirumahku. Dan,benarkan baru saja aku memarkirkan sepedaku dia sudah menagih janjiku.

"Kak mana... mana?" Katanya sambil menyodorkan tangannya kepadaku.

"Mana apanya?" Jawabku kemudian meninggalkannya.

"Hahahaha biarin saja, aku kerjain dia." Kataku dalam hati.

"Bu dhe Kak Sya nakal." Teriaknya kepada ibuku.

"Ada apa.. Ada apa?" Tanya ibu dan mendekatinya.

"Kak Tasya nakal." Jawabnya sambil menangis.

"Sudah jangan menangis, biar Bu dhe marahin Kak Tasyanya." Kata ibuku menenangkannya.

"Sya... Sya." Panggil ibuku.

Mendengar panggilan dari ibu, aku yang tadinya berada dikamar pun keluar selepas mengganti pakaianku. Aku kemudian berjalan mendekat kearah keberadaan ibu.

"Ada apa Bu?" Kataku pada ibu.

"Kamu apain adikmu?" Tanya ibuku dan hanya kujawab dengan senyuman.

"Ehh iya Sya. Tadi ada pilot nyasar. Orangnya baik, sopan dan tampan." Kata ibu.

"Terus apa hubungannya denganku Bu." Jawabku.

"Yaa. Bisa saja kan jodoh, tapi dia duda beranak satu." Ucap ibu antusias.

"Apaa? Yaa masak Tasya sama duda Bu." Jawabku kaget.

"Ya tidak apa-apakan, kamu juga penyanyang anak kecil. Dia tadi juga ingin bertemu denganmu." Kata ibu.

"Apalagi kasihan Sya anaknya masih kecil tidak punya ibu, istrinya meninggal karena kecelakaan pesawat." Ucap ibu lagi.

"Pramugari? Wah kalau dibanding sama Tasya ya jauh Bu. Lagian ibu aneh-aneh saja, orangnya juga tidak tau Tasya kan Bu? Mungkin juga hanya ingin bertemu Tasya bukan mengajak menikah." Ucapku.

"Orangnya tampan Sya. Apalagi kelihatnya dia mau mencari istri baru. Dan sepertinya juga dia ingin sekali mengenal kamu. Dia pasti berpikir anak ibu cantik, kan terlihat ibu juga cantik Sya." Jawab ibu.

Mr Airplane [Complete/Revisi]Where stories live. Discover now