21-Malam Sunyiku (Fiya Anastasya) / Revisi

11.5K 569 12
                                    

Happy Reading 💙🤗💙




"Oh kakak." Ucapku ketika mengetahui siapa yang datang.

"Hai Tasya, Emm Vero dirumah?" Tanyanya.

"Kak Vero baru saja berangkat tadi pagi. Oh iya, silahkan masuk kak." Ucapku sambil mempersilahkan ia masuk.

"Iya terima kasih. By the way Reyhan dimana?" Tanyanya.

"Tadi sedang ada didapur, mungkin sekarang diruang keluarga sedang main. Kakak tumben main kesini ada perlu dengan kak Vero? kakak bisa kok bilang ke Tasya biar nanti Tasya beritahukan ke kak Vero." Ucapku padanya.

"Aku akan menetap di Jakarta jadi aku ingin minta bantuan Vero untuk mencari rumah ehh ternyata Vero sudah berangkat kerja." Katanya.

"Bagaimana kalau minta bantuan ayahku saja. Soalnya dulu kak Vero nyari rumah ini atas bantuan ayah." Usulku.

"Ide bagus itu Sya, ya sudah nanti aku kerumah ayahmu. Tapi nanti tanyakan dulu ya apa ayahmu berada dirumah." Ucapnya.

"Oh ya, kakak mau minum apa? Tasya sampai lupa tidak menawari kakak minum." Kataku.

"Seadanya saja Sya." Jawabnya.

"Ya sudah Tasya kedapur dulu ya sambil ngasih tau Rey kalau kakak datang pasti dia senang soalnya dirumah mainnya sendiri terus." Ucapku.

"Kalau masalah itu ya Sya, buatkan adik saja Reyhannya biar dia punya temen main." Katanya.

"Kakak bisa saja." Ucapku kemudian meninggalkan kak Andri. Sebelum membuatkanya minum, aku lebih dulu memberitahu Reyhan jika kak Andri datang.

Setelah mendengar bahwa ada kak Andri, Reyhan langsung berlari sambil membawa mainan ditangannya menuju ruang tamu dimana kak Andri tengah duduk santai disana. Sedangkan aku berjalan kearah dapur untuk membuatkan minum kak Andri. Hingga tak lama kemudian secangkir teh sudah siap untuk dinikmati.

Aku berjalan meninggalkan dapur sambil membawakan secangkir teh hangat yang kubuat tadi untuk kak Andri. Kulihat Reyhan sedang asyik bermain dengan kak Andri. Seketika aku tersenyum ketika mendengarkan perkataan Reyhan yang sedikit menyindir kak Andri. Bagaimana bisa Rey mengatakan jika teman-temanku baik karena telah membelikannya mainan berbeda dengan teman-teman kak Vero yang pelit-pelit.

"Reyhan.. Reyhan." Ucapku dalam hati sambil menggelengkan pelan kepalaku kemudian aku menasehatinya agar tidak berbicara seperti itu lagi.

Tak lama kemudian kak Andri berpamitan untuk pulang setelah kita sedikit berbincang-bincang. Bahkan sepertinya ia menyukai salah satu temanku. Kuharap dia menemukan yang terbaik dan juga semoga kak Andri sabar jika memang dia ingin memiliki sahabatku itu karena melihat temanku yang ia sukai akan sedikit susah untuk ia miliki.

Setelah kak Andri pergi aku kemudian melanjutkan aktivitasku lainnya. Aku juga menyiapkan makanan untuk makan siang kita nanti mengingat kurang beberapa menit lagi sudah memasuki waktu dhuhur. Biasanya selesai sholat jika hari libur, aku akan makan siang bersama dengan Reyhan. Namun Reyhan sangatlah susah akhir-akhir ini kalau disuruh untuk makan, apalagi kalau mainan sudah berada ditangannya. Namun dia tidak pasti akan langsung makan jika aku sudah mendiaminya, sepertinya dia masih sangat takut jika aku akan pergi meninggalkannya.

Mr Airplane [Complete/Revisi]Where stories live. Discover now