16-Kehidupan Indah (Fiya Anastasya) / Revisi

11.4K 580 2
                                    

Happy Reading 🤗🤗



"Apa sih Pak." Ucapku.

"Cie malu-malu." Godanya lagi.

"Tau ah." Kataku kemudian aku berlari meninggalkannya.

"Hei jangan lari." Ucapnya lalu mengikutiku dari belakang.

Sesampai didalam rumah ibuku menyuruh Pak Vero membaringkan Reyhan ditempat tidurku. Namun sebelum ia beranjak menuju kamar tidurku aku sudah terlebih dulu mencegahnya karena aku ingat keadaan kamarku sangatlah berantakan.

"Tunggu-tunggu, aku rapikan dulu kamarku." Ucapku kemudian berlari menuju kamar tidurku.

Saat aku masih sibuk merapikan tempat tidurku, tiba-tiba suara laki-laki yang tak lain adalah Pak Vero mengagetkanku.

"Masih lamakah? Aku sudah lelah, Rey sangat berat." Keluhnya.

"Dasar payah baru menggendong sebentar saja sudah lelah." Kataku meremehkan Pak Vero.

"Hei jangan meremehkanku, kau tau menggendongmu satu jam saja aku kuat." Jawabnya sambil membaringkan Reyhan.

"Baru satu jam saja bangga." Ucapku seraya menyelimuti Reyhan.

"Kau meremehkanku." Ucapnya.
Tanpa kuduga ia ternyata benar-benar menggendongku sekarang dasar pria menyebalkan. Bagaimana kalau nanti ada yang melihat kita.

"Yaaaa... Turunin, nanti ada yang melihat kan malu." Kataku namun tak ditanggapi olehnya.

"Turunin.. Turunin nggak.. Turunin cepetan Pak Vero." Kataku lagi, kali ini ia menanggapiku lalu menurunkanku dari gendongannya, mungkin karena aku sambil memukulinya jadilah ia menuruti perkataanku.

"Sudah jangan marah, nanti cantiknya hilang loh." Katanya.

"Biarin." Ucapku ketus.

"Ya sudah terusin saja marahnya, aku balik kehotel ya. Reyhan aku tinggal disini saja soalnya kalau dia kubawa kehotel takutnya tengah malam ia merengek memintaku untuk membawanya bertemu mama cantiknya ini." Ucapnya sambil mencolek pipiku.

"Tapi..." Ucapku namun belum selesai aku berbicara dia lebih dulu menyela ucapanku.

"Tenang saja, aku tidak akan pergi. Takut sekali kehilanganku." Ucapnya saat memotong perkataanku.

"Idiihh siapa juga yang takut, aku hanya mau ngomong...."

"Kalau kau tidak bisa jauh dariku." Potongnya lagi.

"Jangan memotong perkataanku dulu kenapa, aku kan tadi belum selesai ngomongnya." Kataku kesal.

"Jangan marah dong, baiklah mau ngomong apa nona cantik?" Tanyanya.

"Jelaskan semuanya yang terjadi, kenapa kamu tidak menghubungiku selama 5 bulan? Dan kenapa kamu menyuruh Reyhan berhenti menghubungiku? Dan satu lagi tentang berita bohong dari temanmu itu." Kataku mencercanya dengan banyak sekali pertanyaan, biarkan saja salahnya membuat rasa keingin tahuanku muncul.

"Banyak banget, besok saja ya. Sudah malam sayang kasihan ibu hari ini ia terlihat kecapekan." Katanya.

"Baiklah, tapi janji ya mau menjelaskan semuanya." Kataku padanya.

Mr Airplane [Complete/Revisi]Where stories live. Discover now