She Owns the DEVIL Prince | Part 5 - Domino Effect

Začať od začiatku
                                    

(Javier Leonidas)

(Javier Leonidas)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Xavier Leonidas)

"Mungkin karena rasa cinta yang saya miliki kepada Ibunya lebih besar. Karena itu mereka semua menjadi sangat mirip dengan saya." Javier menjawab ucapan lelaki itu dengan kekehan bercanda. Tetapi beberapa saat kemudian dia sudah beralih menjadi Javier Leonidas yang serius lagi.

"Baik, Mister... Sesuai kesepakatan kita tadi, saya berharap hal ini terjaga kerahasiaannya dan tidak akan dimuat dalam berita manapun. Karena jika tidak....," ucap Javier lagi dengan nada memperingatkan yang membuat lelaki di depannya langsung mengangguk paham.

"Saya mengerti, Mr. Leonidas.... Saya sendiri yang akan memastikan kejadian ini tidak akan menyebar kemana-mana."

Setelah mendegar itu beserta ucapan-ucapan basa-basi lainnya, Javier langsung keluar dari kantor polisi itu tanpa berkata apa-apa lagi, sementara Xavier sendiri langsung mengikuti Daddynya di belakang. Xavier sebenarnya sudah berkali-kali berusaha membuka pembicaraan yang selalu Javier abaikan.

Sebuah mobil limousine berwana hitam beserta sopirnya ternyata sudah menunggu di depan. Nolan dengan sigap membukakan pintu penumpang, menunggu Javier dan Xavier masuk ke dalam sebelum menutup pintu itu lalu dia duduk di kursi depan. Beberapa saat kemudian mobil mewah itu sudah keluar dari halaman kantor kepolisian itu dan melaju di jalanan.

"Seharusnya Daddy tidak perlu menebusku. Aku tidak bersalah. Mungkin akan memakan banyak waktu, tetapi aku sudah pasti akan bebas. Mereka tidak memiliki bukti kuat." Memecah keheningan di dalam mobil, akhirnya Xavier mengeluarkan suaranya. Tetapi sekali lagi, Javier hanya diam.

Merasa dia diabaikan, Xavier akhirnya mengambil remote, dia menekan tombol untuk membuat sekat di antara penumpang dan pengemudi turun untuk berbicara pada Nolan.

"Nolan, kita langsung ke rumah sakit saja. Aku ingin melihat Andres-"

"Kita langsung pulang." Javier memotong perkataan Xavier, membuat Xavier melemparkan tatapan protesnya.

"Aku ingin melihat kondisi Andres, Dad!"

Sebenarnya sedari tadi Xavier sudah mengkhawatirkan Andres, terlebih ketika polisi itu sempat berkata jika kondisi Andres sangat kritis. Ya, Xavier memang masih sangat marah dan benci atas apa yang Andres dan Victoria lakukan padanya, tetapi mengabaikan itu semua, Xavier masih merasa jika Andres tetap temannya.

Lagi-lagi tidak ada jawaban, membuat Xavier merasa dia memang harus pergi kesana sendirian. "Nolan, hentikan mobilnya. Aku mau turun disini sa-"

"Xavier Matthew Leonidas. Apa semua perkataanmu memang tidak pernah kau dengarkan?" Javier berbicara, kali ini disertai lirikan dari mata birunya yang dia hunjamkan pada Xavier.

She Owns the DEVIL Prince ✅ [LEONIDAS #2]Where stories live. Discover now