part 33 a

20.4K 820 21
                                        


Ayesha terus membujuk Rico yang terlanjur ngambek. Alesha sibuk bermain kartu remi dengan Keenan, Rifa, dan Raja. Sedangkan yang lain sibuk menghias kamar Ayesha dan Alesha sedemikian rupa.

Setelah bosan, Ayesha dan Rico memutuskan ikut bergabung dengan Alesha dan yang lain. Hanya menonton dan sesekali mereka membantu Alesha yang terus kalah bermain.

"Ah males! Kalah mulu!"

"Yah cupu lo! Sini muka lo!" ucap Rifa mencolek pipi Alesha dengan bedak.

"Gue deh yang main," ucap Rico.

"Kalo menang, lo boleh minta apa aja ke gue. Tapi kalo kalah, lo harus rela duitnya abis cuma buat traktir kita!" ucap Keenan.

"Gak adil bangke! Lo kan udah kerja Bang! Lah gua? Masih sekolah," protes Rico.

"Tapi kan lo duitnya banyak. Gue tau lo bukan tipikal anak manja. Lo kerja kan sama Bapak lo? Udah gampang kok mainnya. Menang deh pasti," ucap Raja menghibur Rico.

Mereka pun memulai permainan. Rico hampir menampilkan wajah bahagianya saat melihat kartunya memiliki nomor yang bagus. Untung saja, Rico dapat mengontrolnya. Rico semakin puas saat melihat wajah kusut Keenan.

"Aduh mana tujuhnya? Kartu gue abis kampret!" umpat Raja.

"Bang keluarin napa!" desak Rifa.

"Bukan di gue. Lo ya Co? Sialan ni anak emang!" maki Keenan saat melihat senyuman penuh kemenangan milik Rico.

"Wess kalo Rico menang, lo jadi babu selama liburan ya Ja!" ucap Rafa yang tiba-tiba saja muncul.

"RICO KAMBING TAI AYAM WEY KELUARIN!!" teriak Rifa mencubit lengan Rico membuat Rico meringis kesakitan.

"GAK MAU!" balas Rico berteriak. Enak saja mereka menyuruh Rico membuka kartu baru. Kalah dia yang ada.

"Buka aja Co. Atas bawah kamu yang pegang," ucap Ayesha lembut mengelus lengan Rico yang dicubit Rifa.

"Udah kalah kita. Kuncinya di dia semua," ucap Raja lesu.

"Jadi, lo minta apa ke gue?" tanya Keenan langsung begitu kartu selesai dirapikan.

"Gak susah. Gue cuma mau lo cariin Bang Rafa cewek sampai Bang Rafa jatuh cinta ke cewek itu dan melamarnya."

Ucapan Rico barusan bagai bom yang meledak. Gila saja. Mana bisa Keenan melakukannya? Membujuk Rafa untuk move on saja dia kena damprat.

"Gila ya lo? Gak!"

"Seorang lelaki sejati harus bisa menepati janji."

Dan saat itu juga Keenan mengabsen semua binatang di ragunan.

-

Ayesha menghirup napasnya dalam-dalam sambil menutup matanya. Dinginnya udara pagi hari membuatnya nyaman. Rico mengarahkan kameranya ke Ayesha dan memotretnya diam-diam.

"Mau ke dalam gak?" tanya Rico.

"Nanti dulu. Disini adem," jawab Ayesha.

"Temenin aku dulu ke dalam. Ada yang mau aku ambil," ucap Rico mencoba membujuk Ayesha. Ayesha menatap Rico lama lalu mengangguk.

Ayesha berjalan mengikuti Rico. Keningnya mengkerut saat melihat Rico berjalan menuju kamarnya.

"Kok ke kamar aku?" tanya Ayesha bingung.

"Iya, aku naronya di kamar kamu," jawab Rico. Saat Rico ingin membukanya, ponselnya berbunyi.

"Siapa?" tanya Ayesha bingung.

"Mama. Kamu duluan aja. Aku ke balkon bentar," ucap Rico seraya berjalan meninggalkan Ayesha.

Ayesha mengerutkan keningnya bingung. Dia baru sadar villanya terasa sepi. Ayesha membuka pintu kamarnya. Matanya terbelalak begitu melihat banyaknya balon berserakan di lantai kamarnya. Matanya tak sengaja melihat sebuah kertas yang ada di atas kasurnya. Ayesha mengambil kertas itu dan membacanya.

Bagus ya balonnya. Tapi kok ada satu balon warnanya beda? Kenapa tuh?
- Ath

Ayesha melihat sekeliling dan menemukan balon berwarna biru di pojok ruangan. Ayesha mengambilnya dan meneliti balon tersebut.

"Apaan tuh?" tanya Ayesha begitu melihat ada benda di dalam balon tersebut. Dia mengambil gunting di nakas dan meletuskan balon tersebut. Ayesha membuka kotak kecil berwarna hitam dan menemukan sebuah jam tangan.

"Wih keren nih. Btw gimana cara masukin ke balonnya dah?" tanya Ayesha bingung. Dia mengangkat bahu acuh dan melihat kertas yang ada di dalam kotak.

Kok gak ke balkon sih? Pasti keasikan liat jam baru ya?
- R bersaudara + M&D

Ayesha menaruh hadiah dari Athalla di atas kasur lengkap dengan kertas yang dia terima. Gadis itu berjalan menuju balkon kamar. Ketika pintu terbuka, dahinya menyerngit.

"Gak ada apa-apa," gumamnya. Ayesha terus berjalan sampai ke pembatas. Senyumnya mereka begitu melihat ada 8 kotak di dekat kolam ikan. Ayesha ingin masuk ke dalam saat matanya tak sengaja melihat tempelan kertas di pintu balkon dari luar. Diambilnya kertas tersebut.

Wah banyak banget hadiahnya. Tapi buka lemari dulu gih. Diluar dingin.
- Kk&Nn, omaopa ♡

Ayesha terkekeh. Dia membuka lemari dan melihat dua kotak berbeda warna. Dia membuka kotak pertama yang berwarna biru. Senyumnya merekah begitu mendapat kamera baru. Di kotak tersebut ada inisial huruf K dan N yang berarti itu dari kakek dan neneknya. Ayesha membuka kotak kedua yang berwarna ungu. Ayesha mengambil sebuah laptop dari dalam kotak tersebut.

"Ya ampun. Laptop Aye kan masih bagus. Oma sama Opa keabisan ide nih," gumam Ayesha geleng kepala. Diambilnya kertas yang ada di dalam kotak berwarna ungu tadi.

Itu lagi ya dapetnya? Yauda sekarang ke kolam gih. Apa ya kado dari Rafa?
- Oma♡

Ayesha menaruh hadiahnya ke atas kasur sebelum beranjak turun ke bawah. Dia berlari menuju ke kolam dan membuka bingkisan yang tertulis angka satu. Sebuah tas selempang berwarna hitam dengan kertas di dalamnya.

Tas yang lo tunjuk waktu itu. Gak tau sih masih suka atau engga
-Rj.

Ayesha membuka bingkisan nomor dua dan menemukan sebuah sepatu yang pernah dilihatnya saat ke Paris tahun lalu.

Nih dr gue. Kurang baik apa coba
- Rif

Ayesha mendengus malas. Ikhlas tidak sih Rifa memberinya hadiah.

***

Dua part lagi tamat nih. Kalian mau aku updet hari apa?

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jumat

Sabtu

Minggu

Tahun baru

Unique NerdWhere stories live. Discover now