Ayesha menatap orang di depannya dengan sangat datar. Ayesha menatap Raja tajam saat dia melihat Raja yang ingin menolongnya.
"Nerd aja belagu lo! Gue tau lo itu miskin. Ga usah sok-sok an di sini!" bentak Asya.
"Apa masalahnya buat lo?" tanya Ayesha datar.
"Jelas masalah buat gue! Lo tuh cuma kuman disini," jawab Asya sinis.
"Gue aja yang punya sekolah biasa aja. Lo siapa?" tanya Alesha. Alesha melihat Asya dari atas sampai bawah lalu kembali ke atas membuat Asya risih.
"ALESHA!" geram Ayesha kesal. Alesha menutup mulutnya. Athalla menghela nafasnya. Drama apa lagi yang ingin Ayesha buat?
"Ga usah drama lah. Gue udah puyeng sama drama lo," ucap Athalla. Ayesha semakin geram. Dia menatap semua murid dengan tajam kemudian pergi dari situ.
"Gue ga mau tau. Besok, atau ga sama sekali," bisik Athalla saat Ayesha melewatinya. Ayesha melihat Athalla sebentar lalu dia pergi entah kemana.
***
Ayesha termenung di balkon kamarnya. Apa dia harus menghentikan drama ini? Lalu, bagaimana dengan Kinan?
"Kenapa lo?" tanya Athalla datar. Ayesha membalikkan tubuhnya ke belakang dan mendapati abangnya sedang bersandar di ambang pintu kamarnya. Ayesha menggelengkan kepalanya pelan.
"Kalo lo belom siap, ya udah. Ga usah dilakuin," ucap Athalla. Ayesha menatap Athalla lama lalu menggeleng kan kepalanya lagi.
"Terus lo maunya gimana?" tanya Athalla kesal.
"Ga tau," balas Ayesha lesu.
"Emang kenapa sih lo ga mau kasih tau kalo lo itu keluarga Brylie?" tanya Athalla bingung sambil menarik Ayesha ke dalam pelukannya.
"Males. Ntar pada caper sama gue biar bisa deket sama lo," ucap Ayesha datar. Athalla mengelus rambut Ayesha sayang.
"Terserah lo deh," ucap Athalla pasrah.
***
Ayesha memasuki sekolahnya dengan tatapan andalannya. Dia masih memakai dandanan nerdnya. Ayesha menatap sekerumpulan orang dengan bingung. Dia melihat Kinan sedang dibully oleh Shifa dkk. Lagi.
"Berhenti," ucap Keynan dingin. Dia menahan amarahnya saat melihat Kinan yang hanya diam ditampar oleh Shifa.
"Diem lo. Ini urusan gue," ucap Kinan datar.
"Urusan lo, urusan gue juga," balas Keynan sinis.
"Ga usah drama si. Capek gue liatnya," ucap Rifa.
"Berhenti Shifa," ucap Ayesha saat melihat Shifa yang ingin menyiram Kinan. Shifa menatap Ayesha sinis.
"Mending lo diem dari pada lo gue bully juga," ucap Shifa sinis kemudian menyiram Kinan.
"Gue udah bilang berhenti ya lo harus berhenti!" bentak Ayesha. Shifa menatap Ayesha dengan pandangan meremehkan.
"Siapa lo nyuruh nyuruh gua?" tanya Shifa. Ayesha menyeringai.
"Lo ga perlu tau siapa gue bitch !" balas Ayesha lalu dia menjambak rambut Shifa kuat. Antek antek Shifa langsung menarik tangan Ayesha. Shifa menggeram lalu dia menonjok perut Ayesha kuat membuat Ayesha terbatuk. Kinan membelalakan matanya.
"Gue bilang jangan ikut campur. Ngeyel banget sih," ucap Shifa sinis lalu dia dengan cepat menampar Ayesha lalu menjambak rambut Ayesha kencang. Ayesha memekik kesakitan. Kinan menarik tangan Shifa lalu menendang Shifa. Antek antek Shifa langsung membantu Shifa berdiri. Laras, salah satu teman Shifa mendorong Kinan kuat. Punggung Kinan terbentur mading dengan keras.
"Kinan," panggil Keynan cemas. Keynan berniat membantu Kinan namun berhenti saat melihat tatapan tajam Kinan.
Kinan menghampiri Laras lalu menamparnya membuat sudut bibir Laras robek dan mengeluarkan darah. Tak sampai disitu, Kinan mendorong Laras membuat Laras hampir terjatuh kalau saja tidak ditolongi oleh Dinda.
Bita, salah satu antek mereka menendang Kinan membuat Kinan terjatuh sambil meringis kesakitan. Kinan dan Ayesha kalah jumlah. Mereka keroyokan. Ayesha bangun lalu dengan cepat menarik Dinda yang ingin memukul Kinan. Gila mereka. Cewek tenaga badak.
"Gue ga bakal bikin kalian tenang," ucap Ayesha datar. Dia mengambil air got lalu menyirami Shifa. Shifa memekik kaget dan menatap Ayesha marah. Laras membalas perbuatan Ayesha. Dia mengambil bakso lalu menyiraminya ke Ayesha. Ayesha memejamkan matanya. Tubuhnya melepuh. Air itu sangat panas.
"Berhenti kalian!!" ucap Athalla dingin.
"Lo udah buat mereka berdua menderita. Sekarang saatnya kalian menderita," ucap Keynan dingin.
"Shifa, Laras, Dinda, Bita, Salsa, Drea, Tashil. Ikut saya sekarang," ucap Ferdino. Ferdino memandang Keynan dan Athalla. Athalla dan Keynan mengangguk saat melihat tatapan Ferdino.
***
"Gue bilang juga apa! Cepet ubah jati diri kalian. Jangan sampai kalian mati cuma gara-gara permainan aneh kalian!!" bentak Keynan.
"Gue udah kasih kesempatan buat kalian. Kalo kalian ga mau, ya udah. Jangan salahkan kita kalo kalian MATI dengan cuma-cuma," ucap Alesha. Mereka ber lima keluar meninggalkan Ayesha dan Kinan yang terdiam sambil menahan sakit sekujur tubuh mereka.
"So, kita akhiri ini?" tanya Kinan lirih. Ayesha menatap Kinan lama lalu mengembuskan nafas kasar.
"Hanya itu pilihan kita," balas Ayesha lesu. Kinan mengangkat bahu acuh lalu memejamkan matanya dan tertidur. Ayesha menatap langit-langit kamar UKS dengan sendu. Hingga akhirnya ia terlelap.
***
Detik berganti menjadi menit. Menit berlalu berganti menjadi jam. Waktu yang singkat seperti mimpi. Jadilah tahun ini lebih indah dibanding Tahun yang lalu. Happy new year semuanya.
Aku mau ngucapin terima kasih buat kalian yang udah nyempetin baca, vote, dan komen di ceritaku. Awalnya ragu mau publish cerita ini. Tapi akhirnya aku memberanikan diri untuk mempublish cerita ini. Awalnya emang gak ada yang baca dan itu buat aku jadi gak bersemangat nulis. Tapi aku tetap updet dan gak nyangka banget kalo cerita ini udah 2,3 ribu yang baca dan 200 lebih vote.
Seneng banget rasanya. Aku gak akan maksa kalian kok buat nyempetin vote dan komen tapi aku juga gak bisa bohong kalau aku mengharapkan vote dan komen kalian.
Sekali lagi terima kasih buat kalian dan happy new year!!
-INA-
YOU ARE READING
Unique Nerd
Teen FictionAyesha Fazila Arindro, seorang gadis yang merubah dirinya menjadi nerd hanya karena kegabutannya. Siapa sangka sekolah yang menurutnya berisi anak-anak yang hobi membully ternyata berisi anak-anak yang baik dan ramah? Lalu siapa sangka jika kegabuta...
