Ayesha turun dari mobil dengan muka datarnya. Alesha dan Athalla menghampiri Ayesha. Mereka sudah memakai baju basket dari rumah. Mereka berjalan ke arah ruang basket dengan tatapan datar. Banyak siswa dan siswi menatap mereka kagum.
'Itu siapa?'
'Eh dia kan yang main basket kemaren?'
'Gilaa cantik banget'
'Anjir Athalla ganteng banget'
'Gila mereka cakep cakep semua'
'Iri guee'
'Hai cantik kenalan dong'
Ayesha memasuki ruang basket lalu duduk di samping Adel. Athalla menghampiri Keynan.
"Jadi, Aye dan Kinan udah tobat?" ejek Rifa.
"Jadi, Rifa udah balik waras?" ejek Kinan.
"Kalo ga dipaksa mana gue mau," ucap Rifa kesal.
"Sama," balas Ayesha dan Kinan. Kemudian mereka mulai melakukan pemanasan. Setelah itu mereka berjalan ke arah lapangan. Mereka memasuki tenda khusus pemain.
"Kaki udah sehat Ay?" tanya pak Bobi. Ayesha mengangguk.
"Udah Pak. Kemaren udah di pijitin sama tukang pijit profesional," ucap Ayesha yang sengaja mengeraskan suaranya. Athalla menoleh lalu menatap Ayesha datar. Secara tak langsung Ayesha menyindirnya bukan?
"Tau deh yang udah ganti profesi," celetuk Keynan. Rifa menahan tawanya saat melihat wajah Athalla.
"Wah bagi nomor telfonnya dong. Lumayan kalo misalnya gue pegel pegel," ucap Rifa. Mereka tertawa sedangkan Athalla menunduk malu.
"Napa lo Thal? Merasa?" ejek Raja.
"Bodo ah," ucap Athalla kesal lalu dia menghampiri Ayesha.
"Ikut gue lo," ucap Athalla datar.
"Wah tukang pijitnya dateng. Ada apa Mas? Saya kan ga nelfon situ buat dateng," ucap Ayesha bingung. Athalla menempeleng kepala Ayesha.
"Gue rasa waktu lo jatoh, kepala lo terbentur. Gue bukan tukang pijit!" ucap Athalla kesal. Ayesha terbahak.
"Sudah sudah. Sekarang anak laki bersiap. Sebentar lagi pertandingan akan dimulai," lerai pak Bobi. Lalu team cowok keluar menyisakan team cewek.
"Ga sabar gue liat Bang Thala main," ucap Rifa.
"Yuk ke tribun," ajak Ayesha lalu mereka berlima berjalan ke tribun.
'Loh bukannya Kak Athal futsal? Kok dia ikut lomba?'
'Iya ya? Kok ada Kak Athal?'
'Kak Raja ganteng bangett'
'Ya ampun ganteng semua'
'Kak Athal oemji'
'Rico leh ugha'
'Kevann aku padamu'
Begitulah komentar sekitar. Ayesha sibuk memakan rotinya sambil melihat lapangan.
"Ay, nanti kayak biasa ya. Lo yang ngeshoot," ucap Rifa. Ayesha mengangguk santai.
"Kita ke tenda dulu yuk? Atur strategi," ajak Alesha. Akhirnya mereka berlima balik ke tenda.
"Seperti biasa. Yang ngulur waktu Adel, yang ngeshoot Aye sama gue, yang mendrible dan ngecoh Kinan dan Alesha," ucap Rifa.
"Oh ya Kinan kan matanya tajem tuh. Perhatiin juga lawan. Kalo ada yang mau curang," ucap Ayesha. Kinan mengangguk santai.
"Babak kedua ubah. Alesha drible, gue dan Ayesha ngeshoot, Adel ngecoh, dan Rifa mengulur," ucap Kinan. Setelah itu mereka semua keluar dan melihat pertandingan. Rico menerima bola yang dilempar Raja lalu dia dengan lincah mendrible bola lalu mengoper ke Athalla. Dengan cepat Athalla menangkapnya lalu memasukannya ke dalam ring. Keynan menarik Kevan saat melihat lawan ingin mendorong Kevan.
"Curang mulu. Sportif dong!" protes Keynan. Mereka melanjutkan pertandingan. Ayesha menatap pertandingan dengan bosan.
"Gue laper deh," ucap Alesha tiba tiba.
"Makan mulu lo," ucap Rifa.
"Kapan selesai ini?" tanya Alesha tak sabar. Kinan mengangkat bahu acuh. Ayesha sendiri sibuk memperhatikan Rico.
'Duhayy ganteng banget sih Rico. Ahh Mom anak mu ini lagi suka sama orangg' batin Ayesha.
Rico sendiri terlihat ga fokus namun dia berusaha mengontrol dirinya.
'Tenang Ric. Dia ngeliat lo karena dia punya mata. Jangan geer Ric. Fokus' batin Rico.
Tak terasa pertandingan telah selesai dan dimenangi oleh Brylie Internasional High School dengan skor 21-16. Rifa, Ayesha, Alesha, Adel dan Kinan telah bersiap di pinggir lapangan. Mereka sedang berdoa bersama. Lalu setelah selesai mereka berlima langsung masuk ke lapangan. Pertandingan dimulai. Adel merebut bola lalu mengarahkannya ke Ayesha. Namun dengan cepat dia melawan arah lalu mendribelnya dan mengoper ke arah Kinan. Kinan dengan cepat mengambil bolanya lalu mendriblenya ke arah Ayesha. Semua sudah berkumpul di tempat Ayesha. Namun, Kinan langsung mengoper ke Rifa dan Rifa langsung memasukannya ke arah ring. Rico melihat pertandingan itu dengan takjub. Mereka tak membiarkan tim lawan memasukan point.
Kinan merebut bola ditangan Adel saat melihat salah satu lawan ingin mendorong Adel. Dia dengan cepat mendrible bola lalu memasukannya ke dalam ring. Hingga babak pertama selesai dan tim lawan kalah telak.
"Kita babat habis atau gimana nih?" tanya Rifa.
"Jangan. Kita babat habis pas penentuan aja," ucap Ayesha.
"Iya. Kita biarin dia ngejar skor tapi kita harus kasih selisih tiga point," ucap Kinan.
"Jadi, pas mereka udah selesai masukin, kita tinggal ngulur waktu gitu?" tanya Adel.
"Iya. Nanti pas udah tinggal beberapa menit, Aye langsung tuh three point kalo bisa. Dan semoga aja sesuai rencana," jawab Kinan.
"Gue percaya hal ini ke lo bertiga. Kan lo bertiga jagonya ngulur waktu," ucap Ayesha santai. Lalu mereka kembali ke lapangan.
Seperti perkataan Kinan tadi, mereka membiarkan tim lawan mencetak point. Terlihat para penonton menatap mereka bingung dan khawatir. Orang tua mereka dan abang mereka terlihat santai seakan tau maksud mereka. Sisa waktu tinggal satu menit dan skor mereka 35-34. Dengan cepat Adel merebut bola lalu mengoper ke Kinan. Kinan menangkapnya lalu mengoper ke Ayesha. Sisa tinggal sepuluh detik dan Ayesha langsung melaksanakan tugasnya.
Tiga
Dua
Satu
Bola masuk ke ring dan peluit dibunyikan. Dan pertandingan dimenangi oleh sekolah mereka dengan skor 38-34. Ayesha langsung berlari menuju abangnya lalu memeluknya erat.
"Siapa yang nyusun rencana?" tanya Athalla.
"Kinan. Katanya biar bikin yang nonton dag dig dug," jawab Ayesha sambil terkekeh.
"Anak ini," geram Rafa lalu menjitak kepala Kinan. Kinan hanya terkekeh lalu menunjukan cengirannya.
"Jadi, kita lanjutin atau nyerah?" tanya Alesha datar.
"Lo tau sendiri jawabannya," jawab Keenan lalu mereka segera ke tenda.
YOU ARE READING
Unique Nerd
Teen FictionAyesha Fazila Arindro, seorang gadis yang merubah dirinya menjadi nerd hanya karena kegabutannya. Siapa sangka sekolah yang menurutnya berisi anak-anak yang hobi membully ternyata berisi anak-anak yang baik dan ramah? Lalu siapa sangka jika kegabuta...
