part 4

39.4K 1.5K 5
                                        

Ayesha berjalan dengan santai menuju lapangan basket. Murid murid sudah pulang ke rumah masing masing kecuali bagi yang ikut ekstrakulikuler seperti dirinya. Ayesha memasuki lapangan basket dan terlihat lah berbagai macam anak sedang berlatih basket. Ayesha menghampiri Alesha yang sedang mengobrol dengan Keynan dan Raja. Rifa mengikuti ekskul cheers, sedangkan Athalla mengikuti ekskul futsal. Elva mengikuti ekskul nari sedangkan Nella ekskul padus.

"Lo basket Ay? Ga takut ketauan tuh penyamaran lo?" tanya Raja sambil menaikan alisnya.

"Bodo njir. Lagi pula murid disini ramah. Walau pun ada yang sok sih," jawab Ayesha. Raja dan Keynan saling pandang lalu segera menormalkan ekspresi mereka.

'Ga ada yang bully karena udah gue sama Keynan ancem kali. Kalo sampe ketauan bisa abis gue sama Aye,' batin Raja.

"Kenapa lo berdua?" tanya Alesha bingung.

"Gapapa elah," saut Keynan santai. Ayesha mengangkat bahu acuh lalu memperhatikan sekitar.

"Anjing. Salah pilih ekskul gua. Jadi, Rico, Kevan, sama Rita ekskul basket?" tanya Ayesha tak percaya.

"As you see," jawab Alesha kalem.

"Wow nerd ikut basket? Really?" tanya Nisa sinis.

"Yakali Nis. Tau basket aja engga dia," tambah Mira.

"Suka suka gue lah. Apa urusannya sama lo?" balas Ayesha santai.

"Pergi lo," usir Keynan. Nisa dan Mira mendengus lalu pergi.

"Gue ga jadi basket deh. Males eskul gua," ucap Ayesha.

"Yaudah. Tapi nilai ekstrakulikuler di rapot lo C nanti," saut Alesha santai.

"Yakali. Bujuk aja Om Ino. Selesai kan?" ucap Ayesha santai.

"Ga semudah yang lo kira. Jaman nyogok?" ejek Keynan.

"Om Ino mah gampang. Wali kelas lo? Pak Azka?" tanya Raja.

"Mana mau Pak Azka disogok. Anjing lah," ucap Ayesha kesal.

"Udah lo ikut musik aja. Gimana?" usul Alesha.

"Males main biola. Kalo piano udah mainstream," balas Ayesha lesu.

"Voli?" usul Keynan.

"Males. Begitu doang," balas Ayesha.

"Ya udah si tinggal ikut basket ribet banget. Nerd, bukan berarti ga bisa basket kan?" lerai Alesha. Raja mengangguk setuju.

"So lazy," ucap Ayesha lesu. Setelah itu mereka dipanggil pelatih. Ayesha bermain basket dengan asal. Dia hanya mau bermain dengan serius saat ada perlombaan yang mengharuskan dia serius. Dan jika perlombaan itu dihadiri oleh orang tuanya.

"Ayesha. Ikut saya," ucap pelatih itu. Ayesha mengangguk. Sebenarnya Ayesha sudah mengenal pak Bobi a.k.a pelatih mereka sejak Ayesha kecil. Karena pak Bobi juga pelatih basket di sd Ayesha jika ada lomba.

"Saya tau kamu Ayesha Fazila. Sekarang kenapa kamu nerd? Dan ga biasanya kamu main dengan asal asalan begitu," tanya pak Bobi langsung.

"Iya Pak, saya Ayesha. Saya cuma lagi males main Pak. Bapak kan tau sendiri saya main dengan serius kalau ada perlombaan doang. Dan itu pun tergantung juga," jawab Ayesha.

"Oke saya mengerti. Kamu boleh kembali ke lapangan," ucap pak Bobi. Ayesha mengangguk lalu kembali ke lapangan.

"Gimana?" tanya Raja.

"Rebes," balas Ayesha.

"Abis ini mau kemana?" tanya Keynan.

"Jalan kuy. Kan kemaren ga jadi gara gara Bangke sama Bantal sakit," ucap Alesha sinis.

"Bangke? Bantal? Maksud lo?" tanya Raja bingung.

"Iya. Bangke alias Bang Keynan dan Bantal alias Bang Thala," jelas Alesha dan seketika tawa Ayesha, dan Raja pecah sedangkan Keynan mencibir sambil menoyor kepala Alesha.

"Bang Raja. Bang Keynan nakal tuh," adu Alesha.

"Ga cocok lo manja. Jijik gua," ucap Keynan. Lalu mereka kembali tertawa. Dan hal itu tak luput dari pandangan Rico.

***

Ayesha memasuki lapangan basket yang ada di rumahnya. Dia mengambil bola basket lalu mendriblenya dan memasukan ke dalam ring. Sesekali Ayesha melakukan three point.

Prok prok prok

Ayesha menolehkan kepalanya ke belakang lalu ia tersenyum saat mendapati Athalla datang bersama Alesha.

"Coba lawan gue," ucap Athalla sambil merebut bola di tangan Ayesha lalu memasukkan ke dalam ring.

"Belom mulai kali," ucap Ayesha kesal. Athalla tersenyum. Mereka berdua saling merebut bola hingga skor 15-7

"Kok gue kalah mulu sih sama lo, sama Rafa. Ale main ama gue," ucap Ayesha tak terima. Alesha mengangguk santai. Lalu mereka bermain berdua. Dan seri.

"Bang Thala sama Bang Rafanya yang terlalu jago berarti," ucap Alesha yang diangguki Ayesha. Sedangkan Athalla hanya tersenyum.

"Hai Kids," sapa Fadhzly yang datang bersama Feizha.

"Hai Dad. Ada apa nih?" tanya Athalla.

"Minggu depan kan ada pertandingan basket, nah Dad mau kalian yang akan mewakili sekolah," ucap Fadhzly santai.

"What? Tapi kan Thala--"

"Ga ada tapi tapian. Lagi pula Kinan pulang nanti malam. Dan besok dia akan sekolah di tempat kalian," ucap Feizha.

"Kinan? Really?" tanya Alesha tak percaya. Fadhzly mengangguk santai.

"Oke. Aye setuju," ucap Ayesha.

"Oh ya. Kalian tau Giordano High School?" tanya Feizha. Athalla, Ayesha dan Alesha mengangguk.

"Mereka nantang kalian basket. Seperti biasa, Rafa, Keenan, Athalla, Ayesha dan Kinan yang akan bermain. Alesha, Ratu, Rifa, Keynan dan Raja cadangan," jelas Fadhzly.

"Atau ga gini aja Dad. Kan ada dua babak nah babak pertama Alesha, Ratu, Rifa, Keynan dan Raja abis itu babak kedua baru kita. Impas kan?" usul Ayesha.

"Oke kalo gitu. Bisa diatur. Pokoknya Brylie harus menang," ucap Feizha. Lalu mereka melanjutkan bermain basket.

***

Hai gue balik lagi nih. Jangan lupa vomment ya guys!

Unique NerdWhere stories live. Discover now