part 18

27.5K 1.1K 18
                                        

Semua sudah pergi ke kantin. Tinggalah Eza, Chazia, seorang cowok di samping Chazia, cewek yang duduk di samping Keynan dan Ayesha.

"Gue duluan," ucap Eza lalu dia berjalan keluar. Ayesha menatap orang di hadapannya dengan tatapan datar.

"Well, long time no see. Zil," ucap Chazia sambil tersenyum.

"ASTAGA. KALIAN ANZO, ZIA, DAN ABEL?" pekik Ayesha histeris. Mereka bertiga mengangguk kompak. Lalu mereka berempat berpelukan.

"Dimana Ello?" tanya Ayesha bingung setelah melepas pelukannya.

"Dia masih kelas 9 kali," ucap Abel. Seorang cewek berkulit agak gelap namun terkesan manis, tubuh ideal, rambut lurus yang lumayan panjang, dan mata sedikit sipit.

Cerita sedikit. Chazia, Anzo, Abel dan Ello dulunya sahabat Ayesha waktu diluar negeri. Dan sekarang mereka sudah kembali ke Indonesia.

"Yuk, kantin," ajak Chazia. Mereka berempat, segera beranjak ke kantin. Mereka memilih duduk di pojok.

"Mesen apa?" tanya Abel.

"Samain aja," ucap Chazia, Anzo dan Ayesha serempak. Abel segera beranjak ke stand penjual makanan.

Raja menatap Ayesha bingung. Karena biasanya, Ayesha akan berkumpul dengan mereka. Namun sekarang tidak.

"Kalo ga salah, itu sahabatnya di luar negeri. Yang cowok lumayan loh," ucap Alesha.

"Ceweknya juga," gumam Athalla tanpa sadar. Semua menoleh dan menatap Athalla dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kenapa?" tanya Athalla bingung dengan tatapan saudaranya. Yang lain hanya mengangkat bahu acuh lalu melanjutkan makannya lagi.

Ayesha menatap Abel dengan berbinar. Pasalnya, dulu Abel lah yang paling mageran dari mereka berlima.

"Tumben ga mager," ejek Ayesha. Abel mengerucutkan bibirnya.

"Di suruh kak Anzo," ucap Abel. Chazia tertawa.

"Gue ancem dia. Kalo ga mau gerak, ga usah deket-deket gue ama Chazia lagi," saut Anzo santai. Ayesha terbahak membuat Abel menunduk malu. Memang, Abel hanya berteman dengan Anzo dan Chazia. Walau pun ada, itu pun hanya sekedar sapa saja.

"Susah tau nyari temen kayak kalian. Udah baik, humoris, perhatian, ngangenin lagi. Siapa coba yang ga mau?" ucap Abel. Anzo dan Ayesha saling pandang.

"Alhamdulillah. Akhirnya gue ada yang ngangenin," ucap Chazia dramatis.

"Udah ah. Kapan gue makannya," ucap Anzo sambil memakan baksonya.

"Ketek lo asem deh kak," celetuk Abel santai. Anzo yang dengan makan terbatuk.

"Gadeng canda," ucap Abel lagi lalu dia berlari menjauhi amukan Anzo. Sedangkan Anzo masih terbatuk sambil memegangi keningnya. Astaga Abel.

"Bantu gue ngerjain Abel," ucap Anzo datar. Chazia dan Ayesha mengangguk semangat.

Ayesha, Anzo dan Chazia sudah berada di UKS. Chazia segera berlari ke kelas Abel.

"Lo tidur buruan," ucap Ayesha. Anzo segera tiduran di ranjang.

Brak

Ayesha terlonjak kaget saat pintu UKS dibuka secara paksa.

"KAK ANZO," teriak Abel panik. Dia berlari ke arah Anzo dan Ayesha lalu memeluk Anzo erat. Chazia berjalan santai dibelakangnya. Chazia mengedipkan sebelah matanya pada Ayesha dan Ayesha tersenyum senang.

"Kak Anzo bangun," ucap Abel.

"Lo sih bercandanya keterlaluan. Kalo misalnya Anzo mati keselek bakso gimana?" tanya Chazia. Abel terisak.

"Kak, jangan mati dong. Nanti gue dibully sama kak Alan," ucap Abel. Ya. Alan dan Anzo kembar. Dan Ayesha baru menyadari hal itu. Karena kasihan, Anzo mulai membuka matanya.

"Kak Anzo," panggil Abel lirih. Dia segera memeluk Anzo erat dan terisak. Astaga cengeng sekali dia.

"Udah Bel. Gue gapapa kok," ucap Anzo sambil mengelus punggung Abel. Anzo menyerngit saat mendengar nafas Abel yang tak beraturan. Dengan segera Anzo melepaskan pelukannya dan menatap Abel yang sudah kehabisan nafas.

"Mampus lo anak orang mati," ucap Ayesha panik sambil mencari inhaler. Chazia membelalakan matanya. Dia lupa kalau Abel memiliki penyakit asma dan tadi, dia dan Abel berlari dari lantai tiga ke uks di bawah setelah itu Abel menangis.

"Bel, Abel," panggil Anzo sambil menepuk pipi abel saat melihat Abel mulai menutup matanya.

"Sial. Ketua uks siapa sih? Masa inhaler ga ada?" tanya Ayesha panik sambil mengobrak abrik lemari obat.

"Shit," maki Anzo panik. Dia segera menggendong Abel ke rumah sakit.

"Udah Zil. Kita ikutin aja Anzo," ucap Chazia. Chazia dan Ayesha berlari mengikuti Anzo untuk membawa Abel ke rumah sakit. Niat ingin membuat panik Abel, malah mereka yang dibuat panik oleh Abel.

***

Ayesha menghampiri Abel saat melihat Abel yang mulai membuka matanya. Helaan nafas lega terdengar.

"Bel, astaga lo bikin kita jantungan tau ga?" ucap Chazia.

"Sorry Bel," ucap Anzo lirih. Abel tersenyum.

"Ga usah lebay deh. Gue kan udah biasa kayak gini," ucap Abel serak.

"Ini semua salah gue," ucap Anzo membuat Abel menatap Anzo bingung.

"Gue pengen bales perbuatan lo yang udaj bikin gue keselek dengan pura-pura pingsan. Kalo aja gue ga sok pingsan, lo ga bakal tidur disini," ucap Anzo saat mengerti arti tatapan Abel.

"Sialan lo kak. Tapi gapapa deh. Kita impas," ucap Abel.

"Dasar sableng," umpat Ayesha dan mereka berempat tertawa.

Unique NerdWhere stories live. Discover now