part 19

25.4K 1K 14
                                        

Gak tau kenapa aku pengen updet deh sebelum UN. Jadi ya selamat membaca! Semoga suka.

---

Tak terasa, sekarang Ayesha sudah kelas dua sma. Dia sudah rapih dengan baju seragamnya. Saat ini Ayesha memakai dandanan nerd nya. Dia hanya ingin tau apakah adek kelasnya baik, atau malah songong? Setelah memakai kaca mata, Ayesha mengambil tas dan mencantelkan jasnya di pundaknya lalu segera turun ke bawah.

"Pagi semua," sapa Ayesha semangat. Dia duduk di samping Alesha lalu mengambil nasi goreng kesukaannya dan segelas susu putih.

"Nerd again?" tanya Athalla malas. Ayesha menyengir.

"Kinan juga?" tanya Alesha bingung. Ayesha mengangguk santai.

"Jangan lupakan Rifa, dan Ratu," jawab Ayesha santai. Athalla tersedak makanannya.

"Minum Thal," ucap Feizha. Fadhzly menatap Alesha lama membuat Alesha jengah.

"Dad ga usah liatin Ale segitunya. Entar Dad suka loh sama Ale. Ntar Ale nikung Mom sendiri dong," ucap Alesha polos membuat Ayesha dan Athalla terbahak.

"Bukan. Maksud Dad tuh kamu ga nerd juga?" tanya Fadhzly bingung.

"Males," ucap Alesha santai. Setelah sarapan, mereka berangkat sekolah dengan Athalla sebagai supirnya.

Mereka bertiga berjalan menuju ke ruang osis. Sudah lumayan banyak anak osis yang datang. Ayesha duduk di kursinya dengan santai. Setelah semua lengkap, Eza mulai membuka suara. Tapi sebelum itu, di potong Chazia.

"Gue punya ide menarik," saut Chazia santai. Eza menggeram.

"Chazia!" ucap Eza kesal. Chazia menghiraukan ucapan Eza.

"Ide apaan?" tanya Anzo bingung.

"Kita semua dandan nerd, nah besoknya baru bebas," ucap Chazia santai. Mereka semua menatap Chazia melotot.

"Gila lo. Ga mau gue," ucap Adel kesal.

"Oke. Gue setuju," ucap Eza membuat semua diam tak berkutik. Dan akhirnya, mereka semua berdandan ala nerd.

Setelah siap, mereka semua memakai jas mereka lalu segera pergi ke lapangan. Eza naik ke podium untuk menyambut anak baru. Banyak bisikan tentang mereka.

'Watdefak? Demi apa isinya nerd semua?'
'Astaga gue salah milih sekolah'
'Osisnya aja jelek apalagi yang lain'
'Astaga astaga kenapa mereka jelek semua?'
'Ga ada cogan apa?'
'Ish jelek banget. Gue kira bakal cakep cakep'
'Najis. Jijik gue. Amit amit deh sama mereka'

Anak osis menghiraukan ucapan mereka. Ternyata seperti ini asiknya berdandan nerd.

"Yakin lo? Ga nyesel bilang gitu?" saut seorang cewek nerd saat mendengar perkataan salah satu anak mos.

"Udik diem lo! Oh ya gue lupa. Lo membela kaum lo ya?" ucap anak itu sinis. Akan ada pengganti Nisa dkk rupanya guys.

"Heh! Dia emang udik tapi bukan berarti dia jelek dong? Lo mikir ga sih kalo misalnya dia lepas dandanan nerdnya? Gue jamin lo bakal kalah cantik," ucap seorang cowok yang bisa dibilang lumayan tampan dengan muka menggemaskannya.

"Heh anak kecil diem deh. Lo ikut akselerasi ya? Masih bocah lo ga pantes masuk sini. Beasiswa aja bangga," ucap cewek yang satunya tak kalah sinis.

"Harus bangga dong. Itu menandakan kita pintar. Ga kaya lo yang mengandalkan uang orang tua. Lagi pula, anak beasiswa atau nerd bukan berarti dia miskin kan? Bisa aja mereka lebih kaya dari lo," ucap cowok itu sambil menyeringai. Cewek tadi diam tak berkutik.

"Kenapa diem? Kalah? Cih. Masuk sini karena sogokan aja bangga. Mending pinter," cibir cowok itu. Cewek nerd tadi memandang cowok yang membelanya dengan  pandangan bingung.

"Lo cowok?" tanya cewek nerd itu bingung.

"Menurut lo? Apa perlu gue tunjukin adek gue?" tanya cowok itu.

"Kok cerewet kayak cewek," cibir nerd itu.

"Gue Ello," ucap cowok itu.

"Ratu," balas cewek nerd itu.

Mos dilanjutkan dengan pengenalan osis. Mereka menatap osis malas karena menurut mereka ini membosankan.

"Kalian bisa cari kelas kalian di mading setelah itu boleh pulang," ucap Eza yang disambung sorakan dari peserta mos. Setelah disuruh bubar, mereka semua bubar. Para osis tersenyum miring lalu kembali ke ruangan. Chazia mengunci pintu dan jendela rapat rapat agar pembicaraan mereka tidak terdengar oleh yang lain.

"Jadi, gimana? Seru kan?" tanya Chazia sambil menaik turunkan alisnya.

"Besok rencana kita apa nih?" tanya Keynan bingung.

"Bersikap normal aja. Besok kan games. Dandan kayak biasa aja. Pokoknya gak boleh ada yang nerd," ucap Ayesha santai.

"Gamesnya apa aja?" tanya Elva bingung.

"Apa yang biasanya cewek benci?" tanya Athalla. Ayesha tersenyum miring. Dia tau maksud Athalla.

"Cacing. Jarang anak cewek yang bisa megang cacing. Apa lagi, setelah gue perhatikan kemaren, anak baru di sekolah kita rata rata manja semua. Jadi jarang banget ada yang bisa megang itu hewan," saut Ayesha santai.

"Disini ada yang ga bisa megang cacing?" tanya Eza. Mereka diam. Memang, anak osis di Brylie Internasional High School rata-rata berjiwa devil. Jadi, jarang sekali mereka takut akan suatu hal.

"Oke. Gue putusin buat stand A lomba mindahin cacing dari tanah, ke botol. Tenang aja. Cacingnya cacing tanah kok jadi ga usah khawatir," ucap Eza yang diangguki yang lain.

"Apa lagi?" tanya Gisya sambil menyatat apa yang mereka bicarakan.

"Kecoa," ucap Alesha.

"Jangan. Gue agak geli gitu sama kecoa," ucap Yoshi langsung.

"Ya udah ga jadi," ucap Alesha santai sambil meminum es tehnya.

"Kumbangan lumpur?" usul Abel.

"Dimana kita dapetin lumpurnya? Lagi pula, gue males bersihin sisa lumpur," ucap Keo.

"Kita taro ember gede. Nah kita suruh mereka buat mindahin air ke bak itu dengan gelas plastik yang bagian bawahnya sudah kita beri lubang agar airnya tumpah. Gue pengen ngetes sesabar apa mereka," ucap Salsa.

"Oke. Itu stand B," ucap Eza.

"Apa lagi?" tanya Gisya.

***
Doain aku ya biar UN nya lancar dan mendapat hasil yang memuaskan. Selesai UN IPA nanti aku updet lagi.

Buat yang besok juga ujian, semangat ya! Kita berjuang sama-sama!

Good luck
- INA -

Unique NerdWhere stories live. Discover now