Maaf ya baru bisa updet. Udah kelas 9 jadi sibuk buat UN.
Selamat membaca!
-
Ayesha memasuki sekolahnya. Hari ini, dia tidak memakai pakaian nerdnya lagi. Ayesha memasuki kelasnya dengan tidak bersemangat. Anak kelas X IPA 3 memandang Ayesha bingung.
"Lo siapa?" tanya Andri bingung.
"Kalian pasti bingung. Kenalin gue Ayesha Fazila. Temen nerd kalian," ucap Ayesha dengan suara keras. Kayla menepuk pipiya keras.
"Lo Ayesha si nerd itu? Serius lo?" tanya Andin tak percaya. Ayesha mengangguk malas.
"Gue butuh bantuan kalian," ucap Ayesha membuat semua anak di kelas itu menatap Ayesha penasaran.
"Bantu gue dan saudara gue basmi hama di sekolah ini," ucap Ayesha datar.
***
"Lo dmn?"
'Lapangan'
"Gue otw"
Tut tut
***
Ayesha berjalan ke arah lapangan. Dan terlihat lah Kinan yang sudah lemas karena di keroyok Shifa dkk.
"Berhenti," ucap Ayesha datar tapi tak digubris oleh mereka. Ayesha menggeram marah.
"WOY TAPIR BERHENTI," teriak Ayesha. Shifa dkk berhenti memukul Kinan. Shifa dkk memucat saat melihat Ayesha.
"Ngapain lo kesini?" tanya Laras sok berani.
"Mau jengukin sepupu gue yang lagi lo bully," jawab Ayesha santai. Shifa dkk semakin memucat saat mendengar jawaban Ayesha.
"Ma..mak..sud lo?" tanya Shifa tergagap.
"Kinan Kayla Brylie. Bangun atau lo mati disini," ucap Ayesha datar.
"Jangan gila Ayesha," ucap Keynan kesal. Hening. Kinan tetap memejamkan matanya.
"Nantangin lo," ucap Ayesha sambil bersiap menyiram Kinan.
"Ampun Ay," ucap Kinan lemah sambil terkekeh. Ayesha tersenyum.
"Angkat adek lo," ucap Ayesha. Keynan mengangguk lalu mengangkat Kinan ke ruangan Ferdino.
"Kenapa diem?" tanya Ayesha sinis. Shifa dkk masih diam menunduk.
"Gu..gue minta m...a..af," ucap Shifa takut.
"Setelah lo bully gue dan sepupu gue?" tanya Ayesha.
"Kita ga pernah bully lo," elak Dinda.
"Emang bukan gue. Tapi Ayesha Fazila yang kalian bully. Dan itu gue," balas Ayesha datar sambil mengepang rambutnya. Shifa dkk terbelalak.
"Lo semua bakal hancur dalam hitungan detik," ucap Ayesha sinis dan pergi menyusul Keynan dan yang lain. Namun, tangannya ditarik oleh salah satu diantara mereka.
Plak
Ayesha terdiam. Dia menatap Bita dengan datar. Sangat datar.
"SIAPA LO EMANGNYA? GA BAKAL ADA YANG BISA BIKIN KITA HANCUR BITCH!" bentak Bita.
"Gue kira lo semua bakal tobat. Ternyata engga. Dan lo bisa ngaca di kamar mandi. Yang pantas di sebut bitch itu siapa. Gue atau lo, Bitany yang terhormat!" ucap Ayesha datar. Ayesha pergi dari situ menuju ruang Ferdino.
Ayesha duduk di samping Athalla dengan wajah lelahnya. Ayesha memejamkan matanya sesaat sampai ucapan Ferdino membuatnya kembali membuka matanya.
"Kalian dipilih ikut osis," ucap Ferdino datar.
"Siapa?" tanya Raja polos.
"Kalian semua," jawab Ferdino.
"Siapa yang milih kita?" tanya Alesha.
"Banyak guru yang merekomendasikan kalian. Mau ga mau ya kalian harus ikut," jawab Ferdino santai.
"Kalo jadi osis, kesempatan bully membully semakin menipis. Ga seru ah," protes Kinan kesal.
"Emang siapa yang mau lo bully lagi?" tanya Raja bingung.
"Anak baru. Sekalian ngerjain Ratu ga masalah kan?" tanya Kinan santai.
"Boleh aja. Lagian seru juga ngerjain anak bocah itu," jawab Rifa.
"Oke. Kita mau," ucap Ayesha datar membuat Ferdino tersenyum senang.
***
Eza mengetuk pintu kelas X IPS 2. Setelah mendengar suara guru yang mengizinkannya masuk, dia masuk ke dalam.
"Permisi bu, saya mau manggil Kinan Kayla, Rifa Alviera, dan Rico Alterio ke ruang osis," ucap Reza.
"Mana Kinan, Rifa dan Rico?" tanya bu Nining. Kinan, Rifa dan Rico maju ke depan dengan tatapan datar mereka.
"Saya pinjem dulu ya bu,mereka bertiga," ucap Eza ramah lalu keluar diikuti Kinan, Rifa dan Rico. Mereka berempat berjalan menuju kelas X IPA 3. Seperti tadi, Eza masuk ke dalam dan meminta izin kepada pak Tirto.
"Permisi pak, saya mau manggil Ayesha Fazila, Alesha Feriza, Laurella Antonia, dan Adella Olivia," ucap Eza.
Setelah itu, mereka berjalan ke ruang osis. Pintu dibuka dan terpampanglah beberapa anak osis. Ada Kevan, Nita, Keynan, Raja, Athalla, Elva, Nella, dan Alan. Mereka segera duduk di kursi yang tersedia. Ayesha menatap satu orang cowok dan dua orang cewek yang terasa familiar.
"Pada setuju ga mos nya cuma tiga hari?" tanya Eza datar. Kinan dan Ayesha saling pandang.
"Gue," saut seorang cewek blasteran dengan hidung yang mancung, rambut ikal sepinggang, matanya yang belo, kulit putih dengan tubuh ideal.
'Mukanya familiar banget sih. Tapi siapa?' Batin Ayesha mencoba mengingat.
"Ya, Chazia. Kalo gitu, kamu mau berapa lama mos nya. Lalu, apa yang akan kita lakukan saat mos berlangsung?" tanya Eza. Ayesha membelalakan matanya.
'Ini rapat apa sih. Ga ngerti gua' batin Kinan kesal.
"Ga ada games gitu? Emang tiga hari aja cukup?" tanya seorang anak cowok di samping cewek blasteran yang tadi dipanggil Chazia.
"Cukup kali kak," ucap seorang cewek di ujung.
"Gini aja. Kita liat dulu. Kalo tiga hari cukup, ya udah. Adain upacara penutupan," ucap Alesha santai.
"Boleh tuh," saut seorang cewek di samping Keynan.
Kring kring
"Ya udah. Kalian istirahat aja dulu," ucap Eza datar.
***
Aku akan usahain cepat nulis biar bisa updet dua atau tiga kali dalam minggu ini. Soalnya aku udah janji kalo TO aku jelek gak bisa buka Wattpad dulu. Jadi mungkin 2-3 minggu atau mungkin lebih baru bisa lanjut lagi.
Sekali lagi maaf banget. Doain ya biar nilaiku bagus terus bisa lanjutin ceritaku.
Love you guys!
- Ina
CZYTASZ
Unique Nerd
Dla nastolatkówAyesha Fazila Arindro, seorang gadis yang merubah dirinya menjadi nerd hanya karena kegabutannya. Siapa sangka sekolah yang menurutnya berisi anak-anak yang hobi membully ternyata berisi anak-anak yang baik dan ramah? Lalu siapa sangka jika kegabuta...
