28. Happy Ending?

169 3 0
                                    

Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum'at, Sabtu. Bisma tak pernah absen antar jemput Ara ke kantor dan membawa Ara pulang kembali ke rumah dengan sehat dan selamat.

Senin... Awal mula Bisma jemput Ara untuk berangkat bareng ke kantor. Menyebutnya princess di depan Mami. Dan di hari ini dia mendapat banyak panggilan sayang dari sohibnya. Panggilan princess yang sudah Bisma berikan hari-hari sebelumnya, queen panggilan sayang yang dia dapat dari Yudha soulmate-nya dan Otong panggilan gokil yang diberikan Dikdik untuknya. Mulai hari itu Ara berharap agar ketiga cowok itu selalu bersamanya dan semoga Tuhan merestuinya.

Selasa... Hari kedua Bisma jemput Ara. Lagi-lagi Bisma berhasil membuat Ara speechless dengan membawakan Ara sebuket mawar merah untuk dirinya. Dan Bisma juga membawakan Mami bunga anggrek lengkap dengan pot dan tanahnya. Bisma kembali mengulang kejadian di hari kemarin, kembali menggandeng tangan Ara, menuntunnya menuju mobil dan membukakan pintu untuknya. Ini hal kecil tapi justru hal-hal sekecil ini yang begitu berarti untuk Ara karena banyak orang melupakan hal-hal kecil dan menganggapnya sebagai hal yang sepele. Padahal semua hal-hal besar dimulai dari hal-hal kecil yang terlupakan.

Rabu... Mami sedang sibuk di dapur sehingga Mami pun tidak menemani Bisma yang menunggu Ara di halaman depan. Ara menampakkan batang hidungnya di depan Bisma. Seketika Bisma menarik tangan Ara dan mencium tangan itu, membuat panas dingin di tubuh Ara. Bisma yang merasakan tangan Ara berubah drastis dari hangat menjadi dingin, tak berniat melepaskan tangan Ara, dia justru mempererat genggamannya pada Ara.

Kamis... Ara bangun sangat pagi dan mempersiapkan diri lebih pagi untuk bersiap pergi ke kantor. Dia tidak ingin membuat Bisma menunggu, dia jadi tidak enak hati harus membuat Bisma selalu menunggunya. Mobil Bisma berhenti di depan rumah Ara. Dengan cepat Ara pamit pada Mami dan segera masuk ke dalam mobil Bisma sebelum Bisma berhasil membukakan pintu untuk Ara. Ara sedang mencoba meminimalisir perhatian yang diberikan Bisma untuknya, yang mampu membuatnya terdiam dan tampak bodoh. Padahal kan dia smart dan penuh ide.

Jum'at... Ara sudah siap berangkat ke kantor. Dia pun menunggu jemputan. Duduk manis di kursi depan sambil menikmati segelas susu dan sepasang roti selai kacang yang setiap pagi menjadi sarapan favoritnya. Mobil X-Trail parkir di depan rumahnya, tuan pemilik turun dari mobil dan duduk di samping Ara. Merebut roti di tangan Ara dan mencicipi segelas susu sarapan Ara. Ara manyun. Bisma hanya tersenyum. Dia pun bangkit, mengusap rambut Ara dan mendaratkan jitakan nakal di kepala Ara. Ara langsung mengejar Bisma yang bersembunyi masuk ke dalam mobilnya. Di dalam mobil, Ara berhasil melangsungkan aksi balas dendamnya. Keduanya pun tertawa bersama dan saling bertukar pandang. Kecanggungan mulai luntur perlahan.

Sabtu... Dinding es yang memisahkan Ara dan Bisma telah mencair seluruhnya. Setiap waktu mereka saling pandang, saling bicara, bercanda, menggoda dan saling hina. Setiap hari Bisma dapat membuat Ara tersenyum, speechless, dan bahagia. Tak ada lagi kecanggunggan, tak ada lagi dinding es dan tak ada lagi tembok baja yang membatasi kasih sayang keduanya. Ara merasa kembali merasakan jatuh cinta untuk kedua kalinya pada orang yang sama, pada Bisma. Cinta Ara pada Bisma tidak pernah pergi, cinta itu hanya tersembunyi di setengah hatinya yang tersisa.

.^_^. .^_^.

Minggu siang Bisma menjemput Ara di rumahnya. Rencananya hari ini mereka akan nonton film di bioskop tapi tidak hanya berdua, Yudha dan Dikdik juga ikut gabung. Keempatnya bertemu di Ciwalk dan ketiga cowok itu berdebat tentang film yang akan ditonton. Bisma ingin nonton filmnya Ben Affleck yang punya judul The Company Men. Yudha beda lagi, dia ingin matanya dihibur oleh film No Strings Attached yang dibintangi Natalie Portman dan Ashton Kutcher sedangkan Dikdik juga beda kemauan, dia ingin nonton para artis Indonesia yang beradu akting lewat film Tanda Tanya.

Sepotong Hati PrincessWhere stories live. Discover now