1.Night

55.8K 1.3K 73
                                    


Kira's Pov

Semua tamu undangan bersorak ria saat melihat aku dan suamiku sah menjadi sepasang suami istri, aku hanya membuang nafas pasrah. Kini aku benar-benar sudah jadi seorang istri yang artinya aku akan menjadi Ibu Rumah Tangga.

Dan itu sangatlah menyebalkan bagiku, bahkan aku masih ingin bermain-main bersama temanku tapi kali ini semuanya musnah aku malah terjebak di dalam sebuah pernikahan.

Berbicara tentang pernikahan. Mungkin bagi semua orang itu adalah impian yang menyenangkan.
Menikah dengan orang yang di cintai punya rumah, anak, pokoknya banyak banget impian kalau sudah menikah.

Dan aku juga sempat memikirkan hal itu, tapi untuk sekarang setelah aku menikah, impian itu seolah musnah tidak ada lagi pemikiran seperti itu sekarang, yang ada aku benar-benar muak menikah dengan pria yang bahkan tidak aku kenal sama sekali dan pernikahanku ini murni hasil perjodohan tidak ada cinta di antara kami berdua.

Aku sempat menolak saat di jodohkan dengannya, namun apalah daya kalau orangtua sudah bertindak mana bisa aku menolak akhirnya akupun menuruti keinginan orangtuaku, aku bahkan mengubur mimpiku hanya untuk menikah denganya padahal lulus SMA aku bermimpi untuk kuliah di universitas yang tinggi tapi semua mimpi itu sudah hilang sekarang.

Aku tidak tau, kenapa orangtuaku begitu menginginkan aku segera menikah? padahal aku masih belum dewasa namun mereka bilang jika aku menikah dengan si dia aku akan bahagia dan di jamin enak hidupnya. Ya, memang enak punya suami tajir tetapi rasanya hambar saat tidak ada cinta dan apalah arti kekayaan itu?

Aku menunggu di ambang pintu dengan tanganku yang terus mengetuk pintu kamar, sudah lima menit berlalu namun si es itu belum juga membukanya membuatku benar-benar kesal.

Baru sehari nikah saja sudah bikin aku pusing, bisa bahagia gak sih kalau gini aishhh bisa gila aku apalagi gaun ini yang benar-benar menggangguku sangat berat dan tentunya gerah ini pertama kalinya aku memakai gaun seperti ini dan aku tak suka.

"Mr es, buka dong buruan lama banget sih, lagian ngapain di dalam hah?" Teriaku, katakan jika aku ini tak sopan berkata itu pada si es yang notabenenya adalah suamiku, tetapi itulah sifatku aku adalah wanita yang berwatak keras dan memang selalu ngotot kalau bicara sama manusia berjenis kelamin lelaki.

Aku semakin kesal rasanya kaki ku sudah benar-benar pegal  dan aku juga sudah begitu lelah.
Kenapa dia tega sekali padaku? Seharian ini aku hampir tak duduk hanya karena menyalami begitu banyak tamu undangan, tapi begitu teganya pria itu sekarang bahkan dia tidak menyuruhku masuk ke kamarnya, mentang-mentang ini apartemenya dia jadi seenaknya memperlakukan aku sekarang bagaimanpun aku ini istrinya mana bisa dia sejahat itu padaku.

Cklek..

Saat tengah asik merutuk suara pintu terbuka dan aku yang sempat membelakangi pintu segera berbalik. Di lihatnya wajah itu, wajah yang mungkin akan aku lihat setiap hari mulai dari sekarang dan aku rasa itu akan membosankan.

Dia hanya membuka pintu begitu saja bahkan saat aku masuk dia malah keluar, dasar nyebelin udah dingin ngirit ngomong lagi. Segera aku menutup pintu aku menatap takjub kamar ini ruangannya begitu megah dan yang pastinya indah di pandang.

Segera aku membuka gaunku yang memang sudah sangat gerah di tubuhku, bayangkan saja seharian lho aku pakai gaun ini dan pulang dari acara aku tidak sempat megantinya.

Uhh ngapain juga yaa beli gaun segede gini dan pasti mahal, padahal nikah cuman satu hari kalau boleh milih mending aku simpan aja deh itu uang buat liburan ke tempat yang sangat indah melebihi gaun ini.

Aku segera mengganti gaunku, dan aku simpan gaun itu dengan menggantungnya di dekat lemari, aku menatap takjub gaun itu memang sangat indah tapi rasanya tidak cocok berada di tubuhku yang rempeng ini..

Marriage With Mr.Arsenio (Completed)Where stories live. Discover now