▶️Saudara

386 43 6
                                    

Ketika Yeoreum sudah lelah

Semua orang tahu kalau Yeoreum memiliki adik yang bernama Woojin. Semua orang pun sepakat kalau Woojin adalah murid kelas tiga SMP yang baik, polos, dan lucu.

Iya, semua orang kecuali Yeoreum. Sebagai seorang kakak yang baik dan benar, ia hafal benar dengan kebiasaan adiknya. Mentang-mentang pulang siang, Woojin menyempatkan diri untuk berkunjung ke warnet di dekat rumah mereka. Masalahnya adalah, ia datang ke warnet tidak hanya untuk main game online, tetapi juga untuk melancakan modusnya kepada anak si pemilik warnet. Tidak tahu diri memang, bukannya belajar UN malah main ke warnet dan modus ke anak pemiliknya.

Terlalu lelah dengan kelakuan adiknya, siang itu Yeoreum memutuskan untuk mengungsi ke rumah pamannya, Donghae, yang hanya berjarak satu blok dengan rumahnya.

"Hayati lelah. Pengin tukeran saudara aja rasanya," ujarnya sambil merebahkan tubuhnya di atas karpet merah. Ia kembali berbicara dengan Jeno yang sedari tadi mendengarkan curhatannya dengan penuh kesabaran. "Gue pengin punya saudara yang kayak abang lo aja. Tenang gitu, ya, ga pernah ngardus kayak Si Woojin. Enak bener jadi lo,"

"Mana enak?" Hampir saja suara Jeno membuat pecah telinganya. "Itu orang di rumah kerjaannya kalo ga belajar, ngebahas cewek. Pusing, pusing, dah, lo dengerin dia cerita sama nanya-nanya,"

"Tetep aja enak. Gue sering, kok, dengerin dia cerita,"

"Belum tau aja lo gimana dia kalo sama gue." Jeno mengambil keripik pisang dari stoples, kemudian mengunyahnya. Panjang umur. Baru dibicarakan, orang yang ia maksud datang dan memanggilnya.

"Tanya ke dia, nih, mumpung di sini lagi ada cewek." Seolah tahu kalau kakaknya akan menanyakan hal seputar cewek, Jeno langsung menunjuk Yeoreum yang sedang berbaring di sampingnya.

"Apa, Sayang?" Yeoreum bangkit dari tidurnya begitu melihat Hwiyoung mendekat. Kelihatannya ia sudah sangat siap untuk mendengar curhatan sepupunya. Sementara itu, Jeno hanya dapat menggelengkan kepalanya sambil bergumam.

"Pantesan." Jeno mengambil keripik pisang yang tersisa di stoples, berniat menghabiskannya. "Ternyata ini orang sama anehnya kayak Woojin,"

⏸️

momenWhere stories live. Discover now