▶️Pensil Ajaib

1.1K 160 5
                                    

Siapa yang tidak kenal Pak Kyuhyun?

Cho Kyuhyun, manusia yang mengabdi sebagai guru Matematika—guru Matematika Peminatan setelah Kurikulum 2013 menyerang. Merakyat dengan murid-muridnya, tetapi dikenal dengan kesadisannya. Sadis dalam memberi soal, baik soal latihan, UH, UAS, UKK, bahkan US—melihat soalnya saja membuat murid-murid ingin berzikir. Tidak hanya itu, beliau dikenal sadis ketika masuk pembahasan PR. Apalagi jika beliau sudah mengeluarkan benda legendaris bernama pensil ajaib dari saku kemejanya.

Kenapa pensil ajaib, bukan pulpen ajaib?

Menurut Pak Kyuhyun, ujung pensil jauh lebih tajam dibandingkan dengan pulpen. Beliau mempunyai prinsip 'gunakanlah pensil untuk hasil yang lebih akurat'. Meskipun memiliki prinsip seperti itu, tetap saja menggunakan pensil saat ujian merupakan hal yang haram.

"Coba kita pakai pensil ajaib,"

Seperti pada siang itu, saat salah satu kelas dua belas—jurusan IPA—tengah diajar Pak Kyuhyun. Fakta mengatakan bahwa jam-jam setelah istirahat kedua merupakan waktu kritis, sebab banyak murid yang memanfaatkan waktu untuk tidur. Termasuk Jihoon yang belakangan ini kekurangan waktu tidur. Nekat benar, tidur ketika Pak Kyuhyun membahas PR tentang Integral Trigonometri.

"Jihoon, bangun lo." Woojin—teman sebangku Jihoon—menggoyang-goyangkan tubuh sang teman. Pandangannya mengarah ke Pak Kyuhyun yang tengah mengayunkan pensil ajaibnya. Dicoba berkali-kali pun tetap saja Jihoon tidak bangun. "Kena pensil ajaib baru tahu rasa lo."

"Ya," Pak Kyuhyun menunjuk tempat yang ditunjuk oleh ujung pensil ajaib. Beliau menyentuhkan telunjuknya dengan buku absen, di tempat nama yang beruntung itu tercetak. "Park Jihoon."

Woojin panik. Ia terus menggoyangkan tubuh teman sebangkunya dan berdoa agar Jihoon segera membuka mata. Jelas, ia tidak mau tidurnya Jihoon menyebabkan Pak Kyuhyun berkata, 'Ya udah, kamu aja yang ngerjain.'

"Kenapa?" Jihoon menutup mulutnya, menguap.

"Lo kena pensil ajaib."

"Oh," Jihoon membuka buku tulisnya, mencari tugas yang tengah dibahas oleh Pak Kyuhyun. "Nomor berapa?"

"Tiga." Woojin memerhatikan temannya yang sibuk mencari soal yang dimaksud. "Yang sin kuadrat."

"Ayo, maju," Pak Kyuhyun melirik Jihoon, menyuruh murid yang beruntung itu untuk menuliskan penyelesaian soal nomor tiga di papan tulis.

"Bentar, Pak," Jihoon membalik setiap lembar bukunya, namun tak kunjung menemukan soal yang dimaksud. "Itu soal yang ma—"

"Astaga." Kedua bola mata Jihoon membulat. "Gue lupa ngerjain PR-nya."

Setelah itu, terdengar umpatan dari mulut Jihoon.

⏸️

momenWhere stories live. Discover now